Meskipun gue udah mempersiapkan diri untuk tegar, namun rasanya tetap saja sakit saat gue mendengarnya langsung.
-Mikayla Anjani Pramudya
🍁🍁🍁
Setelah sekitar setengah jam Rizal keluar dari ruangan Mika, Kini Rizal sudah kembali dengan membawa dua kantong plastik ditangannya.Mika yang melihat Rizal pun matanya kembali berbinar.
"Cepet Kak bawa sini, Kay udah laper." ucap Mika tak sabaran, sedangkan Rizal hanya terkekeh melihat keantusiasan Mika.
Rizal pun segera menata makanan khusus untuk Mika, bahkan Rizal dengan suka rela menyuapi gadis kecilnya.
Orang-orang yang berada diruangan Mika pun ikut memakan makanan yang dibawa oleh Rizal karena Rizal memang membeli lebih.
Disela-sela acara makannya, Mika asik berceloteh yang membuat Rizal tak henti-hentinya terkekeh.
Setelah menyelesaikan makannya, semua orang segera menghampiri Mika yang sedang mendudukkan tubuhnya diatas brankar.
"Emm Ay." ucap Rega gugup, sedangkan Mika hanya menjawab dengan deheman.
"Gu...gue mau ngomong sesuatu sama lo." lanjutnya sembari melirik Mika yang sama sekali tidak menatapnya.
Rizal yang merasa bahwa Mika dan Rega butuh privasi memilih untuk segera keluar dari ruang rawat Mika dan diikuti yang lainnya.
Hingga kini diruangan Mika hanya menyisakan Mika dan juga Rega.
Keadaan terasa begitu canggung, Mika yang mengacuhkan keberadaan Rega, dan Rega yang merasa gugup satu ruangan dengan Mika.
"Ay." panggil Rega.
"Hmm."
Rega hanya menghela nafas panjang mendapat respon acuh dari Mika.
"Emm Ay, sebelumnya gue bener-bener minta maaf sama lo." ucap Rega sembari menatap Mika.
"Selama ini...."
"Gue enggak pernah cinta sama lo, maaf."
Deg
Mendengar pengakuan Rega benar-benar menghancurkan hati Mika, bahkan sudah remuk tak berbentuk.
Dengan sekuat tenaga Mika mencoba menghalau air matanya yang hendak keluar.
"Maaf, gue nggak bermaksud buat nyakitin lo. Tapi gue lakuin ini semua demi Risa. Gue cinta banget sama Risa."
Tes
Pertahanan yang Mika bangun akhirnya hancur juga. Nyatanya selama ini hatinya hanya dipermainkan.
"Gue udah cinta sama Risa sejak zaman SMP, tapi dia selalu nolak gue. Dan satu tahun yang lalu saat gue kembali menyatakan perasaan gue, Risa mau nerima gue asal gue mau jagain lo, sebagai pacar lo." terang Rega.
"Maaf kalau kenyataan ini nyakitin lo, tapi gue nggak bisa bohongin hati gue kalau nyatanya selama ini di hati gue cuma ada nama Risa." lanjutnya.
" Selama ini gue cuma ngganggep lo sebagai teman, nggak lebih. Gue ngelakuin itu semua semata-mata cuma pengen ngehibur lo." ucap Rega sembari menundukkan kepalanya."
Mika bersusah payah menahan dirinya agar tidak terisak dihadapan Rega, hatinya begitu hancur menerima kenyataan bahwa kebahagiaan yang selama ini ia rasakan bersama Rega hanyalah kepalsuan.
Rega yang melihat Mika hanya diam semakin merasa bersalah, tapi ia juga tidak ingin menyembunyikan kenyataan ini semakin lama.
"Ay, gue bener-bener minta maaf. Gue harap kita masih bisa menjadi teman." ucap Rega yang membuat Mika tertawa miris.
"Lo pikir setelah lo ngehancurin hati gue sebegitu parahnya, lo berharap keadaan masih baik-baik aja." sentak Mika dengan suara parau.
"Gue nggak nyangka selama ini gue mencintai manusia yang nggak punya hati." lirihnya.
"Ay..."
"Pergi dari sini!"
"Ayy..."
"GUE BILANG PERGI!!!" bentak Mika.
Rega yang tak ingin memperburuk keadaan pun memilih keluar dari kamar inap Mika.
"Sekali lagi gue minta maaf." lirih Rega dan beranjak keluar.
Setelah kepergian Rega, tangis yang ditahannya sedari tadi pun akhirnya pecah.
"Hiks..hiks rasanya sakit sekali." isak Mika sembari memukul-mukul dadanya yang terasa sesak.
Hatinya begitu terluka, mengetahui kenyataan bahwa perhatian, kepedulian, dan juga kata cinta yang diberikan oleh Rega adalah sebuah kepura-puraan dan kebohongan.
Tak lama kemudian, pintu terbuka dan menampilkan sosok Rizal yang menatap Mika dengan khawatir.
"Kak Izal." lirih Mika.
Rizal pun segera menghampiri Mika dan memeluknya dengan erat.
"Kak Izal hiks...hikss.. Rega nyakitin aku Kak, dia bohongin aku Kak."
"Dadaku rasanya nyeri, hiks sampai gak bisa napas, rasanya sakit banget kak hiks."
"Kenapa dia ngelakuin itu sama aku Kak, padahal aku bener-bener cinta sama dia hiks..hiksss aku nggak kuat terus disakitin kayak gini."
"GUE BENCI, MEREKA SEMUA PENGKHIANAT, SEMUANYA BRENGSEK, BANGSAT." teriak Mika sembari memberontak dalam pelukan Rizal.
"Sttt Kay, tenangin diri kamu oke." ucap Rizal sembari mengelus punggung Mika.
Sedangkan Mika masih betah terisak didalam pelukan Rizal.
"Jadi, ini yang mama rasain saat papa berselingkuh. Maafin Mika yang nggak tahu apa-apa tentang mama hiks maafin Mika yang nggak bisa jagain mama, maafin Mika yang nggak berguna jadi anak hiks hiks...Mika minta maaf ma, maafin Mika ma hiks." racau Mika.
Rizal yang mendengar racauan Mika berusaha keras untuk tidak ikut meneteskan air mata, ia tahu apa yang dirasakan oleh Mika. Dikhianati sang papa dan juga orang yang dicintainya.
Tak berselang lama, Hanum masuk keruang rawat Mika diikuti oleh Devon, Vito, Risa, dan juga Rega.
"Mau mami." lirih Mika, Hanum yang mendengar keinginan Mika pun berjalan mendekati Mika.
"Mami disini sayang." ucap Hanum.
Mika pun langsung melepaskan pelukannya dari Rizal dan beralih memeluk Hanum dengan erat.
"Mami hiks hiks, sakit mi." isak Mika.
"Apanya yang sakit sayang?" tanya Hanum khawatir.
"Hati Kay rasanya sakit banget mi hiks hiks."
Hanum yang paham maksud Mika hanya bisa mengelus punggung Mika dengan penuh kasih sayang, mencoba menenangkan hati yang sedang hancur berantakan.
🌌🌌🌌
Dia yang berani untuk mencintai seseorang, maka ia juga harus siap menerima sakitnya mencintai seseorang yang salah.
🌌🌌🌌Sorry kalau part ini nggak ada feelnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MIKAYLA [END]
РазноеTERSEDIA EBOOK Part lengkap sampai END Mikayla Anjani Pramudya adalah seorang gadis yang telah merasakan sakitnya dikhianati oleh laki-laki yang sudah dianggapnya sebagai Malaikat dalam kehidupan seorang Mikayla. Lalu bagaimana kelanjutan kisah hidu...