Setelah beberapa hari di rawat di rumah sakit. Kini Mika sudah di bolehkan pulang Karena keadaannya yang sudah membaik.
Bi Marsih pun sibuk membereskan barang-barang nonanya. Sedangkan Mika masih duduk di atas brankar dengan menatap pintu dengan tatapan kosong.
"Ayo non, kita pulang." ajak bi Marsih setelah menyelesaikan pekerjaannya. Sedangkan Mika hanya menganggukan kepalanya sebagai jawaban dari ajakan Bi Marsih.
🍁🍁🍁
Setelah menempuh perjalanan selama 30 menit, Kini Mobil yang di tumpangi Mika sudah sampai di garansi rumah.
Dengan cepat Mika turun dari Mobil dan berjalan menuju pintu utama. Disana di ambang pintu terdapat sang papa yang sedang menyambutnya dengan senyuman hangat yang dulunya menjadi Favoritenya.
Namun Sekarang, Mika begitu membenci senyuman itu, senyuman yang mengingatkannya tentang pengkhianatan yang dilakukan oleh seseorang yang dulu sangat di kaguminya.
Tanpa mempedulikan kehadiran sang papa, Mika melenggang masuk dengan wajah datarnya. Senyuman yang tadinya tersungging perlahan memudar.
Tanpa memikirkan efek dari sikapnya, Mika bergegas menuju tempat ternyamannya dan merebahkan dirinya diatas kasur yang berlapiskan seprei bermotif pemandangan sun set di pantai.
Tak lama kemudian, Mika pun menutup matanya dan berjalan menuju alam mimpinya.
🍁🍁🍁
Kini jarum pendek menunjuk angka 5 dan jarum panjang diangka 6. Perlahan Mika membuka matanya dan melihat keluar yang ternyata awan mulai menggelap.
Mika pun beranjak dari posisinya dan berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya.
Setelah membersihkan dirinya dan memakai pakaian kasual, Mika keluar dari kamarnya dan menuju ruang makan untuk makan malam.
Sesampainya di ruang makan Mika mendudukkan dirinya di salah satu kursi dan mulai mengambil makanannya dan menyantapnya dengan lahap tanpa mempedulikan sosok yang sedari tadi menatapnya.
Setelah menghabiskan makanannya, Mika langsung beranjak dari duduknya dan mulai meninggalkan ruang makan tanpa menghiraukan sang papa yang masih duduk di ruang makan.
Jika dulu setelah makan malam, Mika, papa, dan mamanya akan ke ruang keluarga untuk sekedar mengobrol atau Mika yang akan bermanja-manja kepada sang mama. Kini, Mika memilih langsung memasuki kamarnya.
Mika langsung merebahkan dirinya di atas kasur dengan memeluk Figura foto yang disana terdapat sebuah foto keluarga kecil yang bahagia. Tanpa disadarinya, bulir-bulir bening itu mulai meluncur perlahan yang kemudian menjadi semakin deras disertai dengan isakan.
Dengan tangan yang gemetar, Mika mengambil foto yang berada di figura itu dan merobek di bagian sosok laki-laki paruh baya yang sedang tersenyum hangat.
Dengan kasar Mika merobek foto itu menjadi bagian-bagian kecil dan membuangnya sembarangan.
"MANG DADANGGGG." teriak Mika memanggil salah satu pekerjanya.
Tak lama kemudian, sosok yang dipanggil pun sudah berada dihadapannya dengan nafas yang memburu diikuti oleh pekerja lainnya dan Vito sang papa.
"Ada apa non?" tanya Mang Dadang dengan nada yang terdengar khawatir.
"Tolong turunkan semua foto yang ada di kamar saya dan buang ketempat sampah." tegas Mika.
"Tapi non?" ucap Mang Dadang dengan gugup.
"Gak ada bantahan Mang." ucap Mika dengan tajam yang langsung di angguki oleh Mang Dadang.
"Tolong turunkan sekarang Mang, jangan lupa yang dikamar mama juga." ucap Mika tanpa mempedulikan akan ada hati yang tersakiti.
KAMU SEDANG MEMBACA
MIKAYLA [END]
DiversosTERSEDIA EBOOK Part lengkap sampai END Mikayla Anjani Pramudya adalah seorang gadis yang telah merasakan sakitnya dikhianati oleh laki-laki yang sudah dianggapnya sebagai Malaikat dalam kehidupan seorang Mikayla. Lalu bagaimana kelanjutan kisah hidu...
![MIKAYLA [END]](https://img.wattpad.com/cover/190795370-64-k576800.jpg)