🍁MIKAYLA🍁 40

477 28 3
                                    

Luka itu belum sembuh, tapi lo kembali menorehkan luka yang lebih dalam.

-Mikayla Anjani Pramudya





🍁🍁🍁





Setelah selama dua hari Mika tidak masuk sekolah, kini Mika sudah siap dengan seragam sekolahnya.

Mika pun menuju ruang makan untuk sarapan, sesampainya di ruang makan. Mika melihat Risa yang duduk di bangkunya yang membuat amarahnya meluap.

"LO KURANG AJAR BANGET YA." bentak Mika sembari menarik Risa bangun dari duduknya.

"Ayla." panggil Rega yang sama sekali tak di hiraukan oleh Mika.

"LO LAMA-LAMA NGGAK TAHU DIRI BANGET YA." bentak Mika.

"ASAL LO TAHU, DISINI LO ITU CUMA NUMPANG, NUMPANG!!!! JADI JANGAN LO HARAP BISA BERTINGKAH SESUKA LO." bentak Mika sembari menekankan kata numpang.

"Ayla lo apa-apaan sih." sentak Rega sembari menarik Mika menjauhi Risa.

"LO NGGAK USAH IKUT CAMPUR URUSAN GUE. LO PUNYA RUMAH KAN? BOKAP LO MASIH BISA NGASIH LO MAKAN KAN? JADI NGGAK USAH KAYAK ORANG MISKIN YANG TIAP HARI NUMPANG MAKAN!!!!" bentak Mika meluapakan semua emosinya bahkan wajahnya pun sudah memerah.

"AYLA JAGA UCAPAN LO YA, PANTES AJA MAMA LO LEBIH NINGGALIN LO." bentak Rega tanpa sadar yang membuat semua orang yang mendengar pertengkaran mereka tertegun.

PLAKKK

Satu tamparan keras berhasil mengenai pipi Rega.

"JAGA UCAPAN LO BANGSAT, LO CUMA ORANG ASING YANG NGGAK BERHAK NGOMENTARIN HIDUP GUE." bentak Mika dengan air mata yang sudah meluncur dengan deras.

Dengan emosi, Mika mendorong keras tubuh Rega dan Risa yang membuat keduanya terjatuh.

Tak hanya sampai disitu, Mika juga menarik taplak meja yang membuat semua benda yang berada di atas meja berjatuhan, bahkan piring dan juga gelas ikut pecah.

Dengan kesetanan Mika membanting kursi makan yang membuat semua orang syok.

Vito yang melihat kekacauan Mika pun merasa sakit, hal ini mengingatkannya pada keadaan Mika beberapa bulan yang lalu.

Setelah menghancurkan ruang makan, Mika segera keluar dari rumah dan mengendarai mobil dengan kecepatan tinggi.







🍁🍁🍁






Sesampainya di sekolah, bukannya masuk ke dalam kelas. Mika lebih memilih ke taman. Di taman Mika memejamkan matanya untuk meredam emosinya yang masih memucak.

Tak lama kemudian, Mika merasakan usapan lembut di bahunya yang membuatnya merasa tenang.

"Lo keliatan capek banget ya." ucap seseorang yang membuat Mika membuka matanya.

MIKAYLA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang