Mika yang sudah berpenampilan rapi pun segera turun dan menghampiri Rega.
"Yuk Ga." ajak Mika dengan penuh semangat.
"Mau kemana emang?" goda Rega yang membuat Mika memutar bola matanya malas.
"Mau gue lempar atau nglempar sendiri." sinis Mika yang membuat tawa Rega meledak.
"HAHAHAHA Galak banget sih Ay." ucap Rega disela tawanya.
"Nggak usah ketawa, cepetan berangkat." judes Mika.
"Iya-iya." balas Rega dan beranjak dari posisi duduknya.
Saat akan keluar rumah, suara Vito membuat langkah keduanya terpaksa berhenti.
"Mika mau kemana sayang?" tanya Vito lembut.
"Mau main." ketus Mika.
"Mika mau kan nemenin adek main, papa sama mama ada urusan penting." ucap Vito yang sedari tadi menggendong Shinta.
"Udah saya bilang berapa kali, saya itu gak punya adik." ucap Mika malas sembari memutar bola matanya.
"Papa minta tolong sama Mika ya buat jagain adek." ucap Vito memohon.
"Ck, uang anda kan banyak kenapa gak nyewa baby sitter aja, hidup gak usah dibuat ribet. Biaya buat selingkuh aja ada, masa buat nyewa baby sitter gak mampu." sinis Mika.
"Mika, mama mohon sama kamu tolong jagain adek ya." ucap Delia yang baru saja datang.
"Nih nenek lampir ngapain ikut-ikutan segala sih." gumam Mika yang masih dapat didengar oleh Rega.
"NYONYA DELIA PRAMUDYA mungkin anda memang istri dari TUAN VITO PRAMUDYA, tapi bukan berarti anda itu mama saya. Tuan Vito itu bukan siapa-siapa saya, begitu juga dengan anda." ucap Mika dengan penuh penekanan.
"Mikaaa.." panggil Vito dengan suara seraknya. Sedari tadi ia menahan tangisnya, ia tidak menyangka jika kesalahannya mampu menghancurkan kelembutan dan kasih sayang putrinya yang manja.
"Udahlah, kalian itu cuma buang-buang waktu berharga saya." ucap Mika dan langsung menarik Rega keluar.
🍁🍁🍁
Didalam mobil Rega, suasana begitu hening. Mika yang sibuk memandangi pemandangan luar dengan menyenderkan kepalanya dikaca mobil, sedangkan Rega sedang fokus menyetir.
"Ay," panggil Rega.
"Hmmm," dehem Mika.
"Ay, kenapa kamu bersikap kayak gitu sama papa kamu?" tanya Rega hati-hati agar tidak memancing amarah Mika. Namun segala sesuatu yang berhubungan dengan Vito selalu berhasil memancing emosi Mika.
"Bisa gak? nggak usah bahas masalah tadi, jangan buat mood gue semakin down karena pertanyaan lo yang gak penting itu." ucap Mika dengan penuh penekanan sembari menatap Rega tajam.
"Gue gak maksud bua...." ucapan Rega terpotong oleh sentakan Mika.
"Lo gak usah ikut campur urusan gue." sentak Mika.
Rega pun hanya mampu menghela nafas dengan kasar."Maaf gue gak maksud ngebuat lo kesel." ucap Rega sembari sebelah tangannya mengelus puncak kepala Mika dengan lembut.
"Asal lo tahu Ga, sebelumnya gue gak pernah yang namanya ngebentak kayak gitu apalagi sampai ngomong yang bikin orang sakit hati. Tapi entah kenapa sejak gue tahu kelakuan papa yang khianatin mama. Rasanya gue pengen ngebunuh itu orang." curhat Mika dengan suara seraknya.
"Mungkin lo merasa kecewa sama apa yang udah papa lo perbuat, tapi inget jangan sampai rasa kecewa lo itu bisa ngubah jati diri lo yang sebenarnya." ucap Rega tanpa menghentikan elusannya dipuncak kepala Mika.
"Gue udah berusaha buat nahan semua amarah gue, tapi kata-kata papa, sikap papa yang seolah-olah gak merasa bersalah itu yang buat gue benci sama dia." ucap Mika dengan air mata yang sudah berlinang.
"Dan kenyataan yang paling menyakitkan adalah kalau gue adalah anak haram, bahkan papa sama mama terpaksa menikah karena adanya gue hiksss...hikss dan parahnya lagi, gue tahu kenyataan itu dari mulut papa sendiri." lanjutnya sembari menutupi wajahnya dengan kedua telapak tangannya.
Rega pun segera menepikan mobilnya, dan mengubah posisi duduknya menghadap Mika. Dan tanpa aba-aba Rega meraih tubuh Mika kedalam dekapannya.
"Sssttt mungkin gue gak pernah ngalamin apa yang lo alami, jadi gak pantes kalau gue ngomong tahu tentang perasaan lo. Tapi semua anak didunia ini akan merasakan apa yang lo rasakan saat orang tuanya berkhianat." ucap Rega sembari mengelus punggung Mika dengan lembut.
"Hati gue sakit banget Ga hiks..hiks." ucap Mika disela tangisannya.
"Gue ngerti perasaan lo Ay, sekarang tenangin diri lo dulu." ucap Rega menenangkan.
Setelah merasa tenang, Mika pun mengurai pelukannya dan menatap Rega dengan tersenyum manis.
"Terima kasih, karena lo gue bisa sedikit tenang. Dan maaf kalau gue pernah ngebentak lo dan ngomong kasar sama lo." ucap Mika tanpa mengalihkan tatapannya dari Rega.
"Terima kasih kembali, dan lo gak perlu minta maaf buat itu, gue maklumin kok." balas Rega sembari mengacak pelan puncak kepala Mika yang membuat sang empunya tersenyum.
"Tetaplah tersenyum, karena lo terlihat berkali lipat lebih cantik kalau lagi senyum." goda Rega.
"Tahu kok kalau gue emang cantik, pake banget malah." balas Mika dengan percaya dirinya.
"Dih PD banget jadi orang." ucap Rega.
"Biarin wleee." balas Mika sembari meledek Rega yang kemudian membuat keduanya tertawa menyadari tingkah absurd mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
MIKAYLA [END]
RandomTERSEDIA EBOOK Part lengkap sampai END Mikayla Anjani Pramudya adalah seorang gadis yang telah merasakan sakitnya dikhianati oleh laki-laki yang sudah dianggapnya sebagai Malaikat dalam kehidupan seorang Mikayla. Lalu bagaimana kelanjutan kisah hidu...