Mika melaksanakan hukumannya dengan nafas yang terengah-engah. Bagaimana tidak, hal ini merupakan pengalaman Mika dihukum.
Karena 11 tahun ia sekolah, Mika selalu menaati tata tertib, jadi ia tidak pernah dihukum.
Mika mengistirahatkan tubuhnya dibawah pohon randu yang berada dipinggir lapangan utama setelah menyelesaikan hukumannya.
"Hufft Capek banget gue, anak polos kayak gue masa disuruh lari ngelilingi lapangan yang luasnya bisa buat main sepak bola orang satu kampung." gerutu Mika sembari menselonjorkan kakinya.
"Mana panas banget, nih neraka bocor atau gimana sih?" keluh Mika sembari mengibas-ngibaskan tangannya didepan wajah.
Saat Mika akan memejamkan matanya untuk menikmati semilir angin, namun keinginan Mika harus pupus ketika Mika merasakan kehadiran seseorang yang kehadirannya sangat tidak diinginkan oleh Mika.
"Sendirian aja neng." goda orang itu yang tak lain adalah Rega, namun godaan Rega sama sekali tidak ditanggapi oleh Mika.
"Lo jadi cewek jangan cuek-cuek napa." lanjut Rega karena godaannya yang tidak ditanggapi sama sekali oleh Mika.
Sedangkan Mika hanya melirik sekilas sebelum mengutarakan uneg-unegnya.
"Lo jadi cowok SKSD banget sih, lo tuh ganggu ketenangan gue tau gak." ketus Mika yang malah dibalas kekehan oleh Rega.
"Mulai saat ini dan seterusnya, hidup lo gak akan pernah bisa tenang lagi." ucap Rega sembari tersenyum miring.
"Dasar pengganggu." cibir Mika sembari menatap Rega sinis.
"Lo kelas berapa Ay?" tanya Rega tanpa menghiraukan cibiran Mika.
"Ay???" Tanya Mika bingung.
"Iya Ay, Ayla." jawab Rega sembari tersenyum manis.
"Nama gue Mika bukan Ayla." ketus Mika.
"Suka-suka gue dong, nyebutnya juga pake mulut gue, napa lo yang repot." jawab Rega ngotot.
"Itukan nama gue, kok lo yang ngotot sih." kesal Mika.
Dan terjadilah adu mulut yang sangat tidak berfaedah, hingga terdengar suara Bu Sulis yang berhasil menghentikan perdebatan unfaedah itu.
"Mika ibu itu nyuruh kamu keliling lapangan bukan malah pacaran." tegur Bu Sulis ketika melihat Mika berdebat dengan Rega.
"Mika itu udah lari keliling lapangan 5 kali Bu, tadi Mika lagi istirahat terus nih makhluk absurd nyamperin Mika ngajak ribut." dengus Mika.
"Kamu itu ya ngebantah terus." omel Bu Sulis.
"Kan saya gak salah Bu, saya hanya membela diri." jawab Mika.
"SEKARANG KAMU ITU BRANDAL BANGET SIH MIKA, EMANG MAMA KAMU GAK PERNAH NGEDIDIK KAMU." bentak Bu Sulis Karena sudah jengah menghadapi sifat Mika yang berubah Brandal dan pembangkang.
Deg
Mika yang mendengar bentakan Bu Sulis di kalimat yang terakhir, Hatinya terasa dihantam Batu. Rasanya begitu sakit hingga terasa ke relung hati.
Bagaimana bisa mamanya bisa mendidik Mika, jika mamanya saja sudah kembali ke pangkuan Tuhan. Dengan memahan air matanya Mika menjawab bentakan bu Sulis yang begitu menyakitkan.
"Ibu bilang saya tidak pernah dididik oleh mama saya? bagaimana bisa mama mendidik saya jika mama saja sudah kembali ke pangkuan Tuhan. Mika anak piatu Bu. Mika tahu Mika salah, tapi apa perlu ibu membawa-bawa mama Mika." jelas Mika dengan penuh penekanan.
Sedangkan Bu Sulis dan Rega yang mendengar penjelasan Mika pun tertegun Karena mereka tidak tahu jika mama Mika sudah meninggal.
"Saya permisi Bu." pamit Mika dan berlalu meninggalkan Bu Sulis Dan Rega yang masih tertegun.
Perlahan namun pasti, buliran bening yang tadinya ditahan mati-matian Akhirnya meluncur juga.
Tanpa mempedulikan sekitarnya, Mika berlari meninggalkan lapangan.
![](https://img.wattpad.com/cover/190795370-288-k576800.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
MIKAYLA [END]
DiversosTERSEDIA EBOOK Part lengkap sampai END Mikayla Anjani Pramudya adalah seorang gadis yang telah merasakan sakitnya dikhianati oleh laki-laki yang sudah dianggapnya sebagai Malaikat dalam kehidupan seorang Mikayla. Lalu bagaimana kelanjutan kisah hidu...