🍁MIKAYLA🍁 42

494 29 1
                                    

Gue udah sering terluka, tapi bukan berarti lo bisa seenaknya ikut menorehkan luka.

-Mikayla Anjani Pramudya

🍁🍁🍁

Setelah puas bermanja-manja dengan mami dan juga papinya Rizal, kini Mika sudah sampai didepan pintu rumahnya bersama dengan Rizal dan juga kedua orang tuanya.

Mereka berempat memasuki rumah dengan Mika yang bergelayut manja pada lengan Hanum dan Rizal yang mengacak-acak rambutnya.

"Assalamualaikum." salam Hanum yang mampu mengalihkan pandangan semua orang yang berada di ruang tamu.

Bahkan kini Vito bangkit dari duduknya dan menatap Hanum dan juga Devon dengan tatapan aneh.

"Mami ayo masuk." ajak Mika semangat dan tersenyum ceria.

Sedangkan Hanum tersenyum bahagia melihat keceriaan Mika.

"Devon." panggil Vito yang membuat sang empunya tersenyum.

"Apa kabar pak Pramudya?" Tanya Devon dan berjalan menghampiri Vito dan berjabat tangan.

Sementara Vito sedang mengobrol bersama keluarga Rizal, Mika sudah nylonong masuk ke dalam kamar untuk berganti pakaian.

Setelah menyelesaikan kegiatannya di dalam kamar, Mika langsung menuju ruang tamu untuk ikut bergabung.

"Uhh cantiknya anak mami." puji Hanum saat Mika sudah duduk disampingnya.

Sedangkan Mika yang di puji hanya tersipu malu yang membuat Hanum dan juga Rizal semakin gemas.

Saat Mika sedang asyik bercengkrama dengan Hanum dan Rizal, sebuah pekikan berhasil mengalihkan pandangan semua orang yang ada di ruang tamu.

"Tatakkkkk." pekik Shinta dan berlari menghampiri Mika.

"Tatak ulangna lama." ucap Shinta dengan mencebikkan bibirnya.

Sedangkan Mika hanya tersenyum dan mengelus rambut Shinta dengan penuh sayang.

"Dia anak dari mama baru kamu?" tanya Hanum sembari berbisik yang dibalas anggukan oleh Mika.

"Halo cantik namanya siapa?" tanya Rizal sembari menoel pipi Shinta.

Shinta yang merasa malu ditanya oleh Rizal malah menyembunyikan wajahnya di pangkuan Mika.

Mika, Rizal dan Hamum yang melihat tingkah menggemaskan Shinta hanya terkekeh.

"Loh, Shinta ditanya sama kakaknya." ucap Mika yang membuat Shinta semakin menyembunyikan wajahnya.

"Adik cantik namanya siapa?" tanya Rizal lagi dengan suara yang lebih lembut, namun Shinta masih memilih diam.

"Jawab dong, kan ditanya sama Kak Rizal." pinta Mika yang dibalas gelengan oleh Shinta.

"Nda au." cicit Shinta.

"Udah dong jangan dipaksa." lerai Hanum sembari mencubit pipi Mika dengan gemas.

"Kok Kay yang dicubit sih Mi." rengek Mika manja yang membuat semua perhatian tertuju padanya.

"Abisnya mami gemes banger sama kamu." ucap Hanum sembari tersenyum.

MIKAYLA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang