Saat ini, Mika sedang berada di taman sampling rumahnya. Dan dihadapannya terdapat tumpukkan foto yang tadi dilepasnya.
"Bu, Mika minta tolong ambilin bensin sama korek api." pinta Mika pada salah satu ART nya.
"Bensin sama korek buat apa non?" tanya bi Marsih.
"Buat bakar barang-barang ini." jawab Mika sembari menunjuk tumpukkan foto yang ada didepannya.
Dan tanpa bertanya lagi, Bi Marsih pun langsung menuruti perkataan nonanya.
Tak lama kemudian bi Marsih datang dengan membawa satu diregent bensin dan sebuah korek api.
Tanpa babibu, Mika menyiramkan bensin itu ke tumpukan foto dan mematikkan korek apinya kemudian melemparkannya ke tumpukkan foto.
Dan tak membutuhkan waktu lama, api pun berkobar menghanguskan benda yang ada disekitarnya. Saat semua orang fokus pada kobaran api, Vito pun keluar dari dalam rumah.
"Bi, apa yang bibi bakar?" tanya Vito saat melihat kobaran api disamping rumahnya.
"Anu..tu..an..." ucapan Bi Marsih langsung disela oleh Mika.
"Gue membakar apa yang memang harus disingkirkan." sela Mika dingin dengan tatapan lurus.
"Apa maksud kamu Mika? dimana foto-foto tadi?" Tanya Vito bingung.
"Semua fotonya udah gue bakar, gue gak sudi dirumah gue ini ada kenangan dari si brengsek." ucap Mika dengan tajam sembari menatap Vito dengan nyalang.
"Non Mika, non gak boleh ngomong kayak gitu." tegur Bi Marsih. Sedangkan Mika hanya bungkam mendengar teguran dari wanita yang begitu menyayanginya.
"Iya non, biar bagaimanapun bapak itu papanya non Mika." sahut Bi Ina.
"Asal bibi tahu, orang yang bibi sebut sebagai papa Mika adalah ayah dari anak haram. Setelah mengatakan hal itu Mika pun beranjak dari posisinya.
Saat Mika akan melewati sang papa, tangan Mika dicekal oleh sebuah tangan kekar.
"Lepas." sentak Mika.
"Asal kamu tahu, rumah ini adalah rumah papa." tegas Vito.
"Oh jadi anda mau ngusir gue dari rumah mama gue sendiri?" tanya Mika sembari bersedekap dada. Sedangkan Vito hanya bungkam mendengar penuturan Mika.
"Kalau anda lupa, rumah ini atas nama mama. Dan semua aset mama atas nama Mika. So, kalau memang ada yang harus diusir dari rumah ini, itu adalah anda." tutur Mika yang membuat semua orang tertegun.
"Jadi, disini anda harus sadar bahwa ANAK HARAM ini adalah sang pemilik rumah." setelah mengucapkan itu, Mika benar-benar meninggalkan tempat itu menyisakan orang-orang yang masih terdiam mematung.
🍁🍁🍁
Saat matahari sudah berada di puncaknya, Mika keluar dari kamarnya dengan rapi.
"Kamu mau kemana sayang?" tanya Vito saat Mika melewati dirinya yang sedang bersantai diruang keluarga.
"Bukan urusanmu." ketus Mika.
"Iyla, kamu kenapa seperti ini sayang? papa sayang banget sama kamu." ucap Vito sembari menatap Mika dengan sendu. Sedangkan Mika yang mendengar ucapan Vito pun memasang wajah jijik.
"Gak ada orang tua yang menyebut anak kandungnya sebagai anak haram." ucap Mika dengan nada dingin.
"Iylaaaa..." lirih Vito.
"Jangan pernah panggil gue dengan nama itu. Hanya orang tua kandung gue yang boleh menyebut nama itu. Gue jijik nama itu terucap dari bibir kotor anda." sentak Mika dengan menatap Vito tajam.
"Papa gak maksud bilang gitu, papa gak sadar." ucap Vito.
"Udah deh gak usah drama, gue muak tinggal sama manusia-manusia menjijikkan kayak kalian." Ucapan Mika berhasil menyayat hati seseorang yang kini tengah menatapnya dengan tatapan yang sulit diartikan.
Dan Tanpa mempedulikan sekitarnya Mika pun meninggalkan ruang keluarga dab berlalu keluar rumah.
Maafkan Author yang udah jarang update karena Author udah kelas 12 jadi lagi sibuk-sibuknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MIKAYLA [END]
De TodoTERSEDIA EBOOK Part lengkap sampai END Mikayla Anjani Pramudya adalah seorang gadis yang telah merasakan sakitnya dikhianati oleh laki-laki yang sudah dianggapnya sebagai Malaikat dalam kehidupan seorang Mikayla. Lalu bagaimana kelanjutan kisah hidu...