🍁MIKAYLA🍁 50

668 41 2
                                        

Hati yang terus-menerus disakiti, lama-kelamaan akan mati.

-Mikayla Anjani Pramudya

🍁🍁🍁

Setelah tiga hari dirawat di rumah sakit, hari ini Mika sudah diperbolehkan untuk pulang.

Diruang rawat Mika, Hanum sedang sibuk mengemasi barang-barang Mika, Rizal yang sibuk bermain game diponselnya, dan Mika yang sedari tadi hanya diam melamun.

"Udah selesai mi?" Tanya Rizal dan mendekati Hanum yang sedang menutup resleting tas.

"Udah." balas Hanum.

"Kayla ngapain Zal?" Tanya Hanum.

"Huft, masih kayak kemarin mi." balas Rizal sendu.

"Izal nggak tahu lagi harus gimana biar Kay bisa senyum lagi." ucap Rizal sembari mengacak rambutnya frustasi.

"Apa yang dilewati Kay selama satu tahun terakhir ini nggak mudah Zal, dan hal ini mampu menggoncang mental Kayla dan bisa saja menjadi trauma tersendiri baginya." ucap Hanum mencoba menjelaskan keadaan Mika saat ini.

"Kay hanya butuh waktu dan kita untuk selalu berada disampingnya, menjaganya, dan selalu mendukungnya." lanjutnya sembari mengusap bahu Rizal lembut.

Sedangkan Rizal hanya menganggukan kepalanya, paham tentang apa yang dijelaskan oleh sang mami.

"Pulang yuk sayang." ajak Hanum yang sama sekali tidak mendapat respon dari Mika.

"Kay.."

"Kayla sayang." panggil Hanum sembari menepuk bahu Mika pelan yang berhasil membuat sang empunya tersadar dari lamunannya.

"Eh iya, kenapa mi?" Tanya Mika bingung.

"Ayo kita pulang, mami udah selesai beresin baju kamu." ucap Hanum.

"Maaf mi, Kay nggak fokus." balas Mika sembari memaksakan senyumnya.

"Nggak papa kok." balas Hanum sembari tersenyum maklum.

Dengan lembut, Hanum membantu Mika turun dari brankar dan menggandeng Mika keluar dari kamar rawatnya.

Selama perjalanan menuju parkiran Hanum tak sedetik pun melepaskan genggamannya pada tangan Mika, sedangkan Rizal sudah berjalan dahulu dan membawa tas yang berisi pakaian Mika.

Sesampainya di parkiran, Hanum terlebih dahulu membukakan pintu untuk Mika, disusul dirinya.

Tak lama kemudian, Rizal melajukan mobilnya meninggalkan area rumah sakit.

🍁🍁🍁


Selama perjalanan pulang diisi oleh obrolan-obrolan kecil antara Mika dan Hanum, sesekali Rizal ikut menimpali obrolan dua wanita kesayangannya.

"Papi ke mana mi? kok nggak ikut jemput Kay?" tanya Mika saat menyadari sedari tadi tidak melihat keberadaan Devon.

"Papi di Singapura." sahut Rizal.

MIKAYLA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang