🍁MIKAYLA🍁 43

539 28 1
                                    

Gue pernah merasa begitu dicintai dan di hargai, namun dalam sekejap gue dibuang layaknya sampah.

-Mikayla Anjani Pramudya

🍁🍁🍁



Saat ini, Mika tengah mengantarkan orang tua Rizal sampai di depan rumah.

"Kay, mami pulang dulu ya. Kalau Rizal bikin ulah tarik aja telinganya sampai putus." ucap Hanum yang membuat Mika terkekeh.

"Siap mi." balas Mika.

Tak lama kemudian mobil yang ditumpangi Hanum dan Devon melaju meninggalkan rumah Mika.

Saat Mika membalikkan badannya, Mika melihat pemandangan yang menyesakkan hati. Di depan matanya, Rega tengah mengelus puncak kepala Risa sembari tersenyum lembut.

Mika yang melihal hal itu pun hanya mampu tersenyum miris.

"Dulu gue pernah berada di posisi itu." gumam Mika sembari menundukkan kepalanya.

Rizal yang paham akan apa yang dirasakan oleh Mika pun melingkarkan tangannya ke bahu Mika yang membuat sang empunya mendongakkan kepalanya menatap Rizal.

"Nggak usah diliatin, bikin sakit hati aja." bisik Rizal dan menuntun Mika meninggalkan Rega dan juga Risa yang masih asik pada dunianya.


🍁🍁🍁




Saat ini Mika dan Rizal sedang berada di balkon kamar Mika. Dengan Mika yang tengah menatap taman dengan pandangan kosongnya dan Rizal yang tak melepas pandangannya dari Mika.

"Lo tahu nggak Kak, sehancur apa gue saat kehilangan mama." ucap Mika dengan tersenyum miris.

"Selama gue hidup 17 tahun, hal yang benar-benar buat gue hancur adalah kehilangan mama untuk selamanya." jedanya.

"Dan fakta mengejutkan lainnya adalah terungkapnya kisah perselingkuhan papa selama ini dan fakta bahwa gue ini anak diluar nikah." lanjutnya, bahkan tanpa disadarinya air matanya kini sudah berlomba-lomba untuk meluruh.

Rizal beranjak dari posisinya dan mengelus punggung Mika tanpa mengatakan apapun.

"Gue pertama kali ketemu dia saat di kantin, dengan tingkahnya yang sok akrab. Dan berlanjut hingga pertemuan-pertemuan selanjutnya, awalnya gue kesel banget sama dia. Tapi lama kelamaan rasa nyaman itu hadir."

"Dia yang selalu ada buat gue, dia yang selalu jaga gue, dia yang selalu bisa tenangin gue. Hingga rasa nyaman itu berubah menjadi rasa cinta."

"Gue nggak nyangka, kalau dia punya perasaan yang sama kayak gue. Kalau ditanya gimana perasaan gue, gue akan menjawab dengan lantang kalau gue sangat bahagia."

"Gue diperlakukan begitu lembut dan penuh kasih sayang layaknya ratu."

"Hingga hari itu datang, hari dimana gue yang awalnya seorang ratu. dalam sekedip mata gue menjadi sampah yang terbuang." ucap Mika dengan pipi yang basah dengan air Mata.

MIKAYLA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang