🍁MIKAYLA🍁 33

430 22 0
                                    

Terima kasih untuk waktumu yang kamu curahkan untukku.

-Mikayla Anjani Pramudya

🍁🍁🍁



"Ay.." panggil Rega.

Mika pun mendongakkan wajahnya untuk menatap Rega.

"Kenapa?" tanya Mika.

"Ini hari apa?" tanya Rega balik.

"Sabtu." balas Mika dengan polosnya.

Rega yang mendengar jawaban polos Mika pun berdecak kesal.

"Masa lo lupa sih ini hari apa." ucap Rega dengan kesal.

"Kan gue udah jawab kalau ini hari sabtu, terus salahnya gue dimana?" ketus Mika.

"Sekarang tanggal berapa?" tanya Rega mencoba bersabar.

"Emmm tanggal dua puluh sa...." ucapan Mika terhenti saat ia teringat sesuatu.

"Rega ini kan hari kita..." Mika tak mampu meneruskan kalimatnya karena melihat wajah kesal Rega.

"Rega sorry, gue beneran lupa." ucap Mika dengan wajah bersalahnya sedangkan Rega mengalihkan pandangannya agar tak melihat raut bersalah Mika.

Mika yang mendapat respon tak mengenakan dari Rega pun semakin merasa bersalah.

"Regaaa maaf, gue tahu gue salah." lirih Mika dengan menggenggam erat tangan Rega.

"Lo keter...." belum sempat Rega melanjutkan kalimatnya, Mika terlebih dahulu menghambur ke pelukan Rega.

"Rega maaf, maaf, maaf." rengek Mika sembari mempererat pelukannya.

Rega yang tadinya merasa kesal pun menjadi luluh setelah mendapat pelukan erat dari Mika. Tanpa membuang-buang waktu Rega membalas pelukan Mika dengan tak kalah eratnya.

Keadaan menjadi hening saat Rega dan Mika sama-sama terdiam meresapi pelukan keduanya.

"Rega maaf." lirih Mika.

Rega pun melepas pelukannya dan kedua tangannya menangkup wajah Mika dan mata tajamnya menatap Mika dengan intens.

Mika yang mendapat tatapan intens dari Rega pun hanya mampu menundukkan kepalanya. Ia merasa bersalah dan merutuki kebodohannya yang melupakan hari jadinya dengan Rega.

"Jangan nunduk, dan tatap mata aku." titah Rega dengan nada tegasnya.

Mika pun langsung melakukan apa yang di titahkan oleh Rega.

"Sekarang udah inget?" tanya Rega tegas sedangkan Mika hanya mampu menganggukkan kepalanya.

"Maaf gue nggak bermaksud buat...." ucapan Mika terhenti saat jari telunjuk Rega menempel di bibirnya.

"Ssttt udah gakpapa kok, aku paham." ucap Rega dengan lembut.

"Maaf." ucap Mika

"Udah dong, lebarannya masih lama. Dari tadi maaf maaf terus." ucap Rega sembari mencubit pipi Mika dengan gemas.

"Rega isshhh, gue serius tau." kesal Mika

"Gak sabaran banget pengen gue seriusin." goda Rega sembari menaik turunkan alisnya.

Sedangkan Mika tersenyum melihat Reganya yang sudah kembali ke sifat aslinya yaitu jail.

"Ay gue punya sesuatu buat lo." ucap Rega yang membuat Mika mengernyitkan dahinya.

"Apaan?" tanya Mika dengan raut penasaran.

"Sekarang lo balik badan dan tutup mata." titah Rega yang membuat Mika semakin bingung.

"Mau ngapain emang?" tanya Mika yang sama sekali tak dihiraukan Rega.

Dan dengan paksa Rega membalikkan tubuh Mika yang sedari tadi masih tetap diam.

"Udah tutup mata belum?" tanya Rega sembari merogoh saku jaketnya.

"Udah." balas Mika sembari menganggukkan kepalanya.

Rega dengan lembut mengumpulkan rambut Mika yang tergerai menjadi satu, kemudian menyibaknya kesalah satu sisi leher Mika.

Dengan perlahan Rega memasangkan sebuah kalung yang membuat Mika tertegun, dan dengan spontan Mika membuka matanya.

"Rega ini..." ucap Mika dengan raut wajah yang tak bisa digambarkan.

"Happy anniversary yang ke-6 bulan sayang." bisik Rega dan mengecup pipi Mika kilat.

"Aaaa Regaaaaa." pekik Mika dan langsung menghambur memeluk Rega.

"Makasih sayang." ucap Mika sembari mengecup pipi Rega yang membuat sang empunya tersenyum sumringah.

Mika pun melepaskan pelukannya dan menatap Rega dengan senyuman manis miliknya.

"Seneng banget kayaknya." ucap Rega yang melihat binar bahagia di wajah Mika.

"Pasti seneng banget dong di kasih kejutan sama orang tersayang." ucap Mika dengan nada cerianya.

"Suka nggak sama kalungnya?" tanya Rega sembari mengusap puncak kepala Mika.

"Suka bangettt." balas Mika.

"Ini kenapa bandulnya bentuk mahkota dan ada lovenya?" tanya Mika sembari menyentuh kalungnya.

"Mahkota kan identik sama ratu, dan artinya emang lo ratu hati gue. Dan love artinya Cinta, yang berarti lo orang yang gue cinta. Dan kesimpulan arti dari kalung itu adalah lo orang yang gue cinta dan menjadi ratu hati gue." terang Rega yang membuat Mika tak lagi bisa berkata-kata.

"Regaaaa." rengek Mika dengan mata yang berkaca-kaca.

"Ih kok malah nangis sih." ucap Rega sembari mengelus pipi Mika dengan lembut.

"Gue nangis bahagia tauk." ucap Mika sembari menyeka air matanya yang tak sengaja luruh. Sedangkan Rega hanya menggelengkan kepalanya melihat respon Mika yang diluar ekspetasinya.

"Tumben pakai dress?" tanya Rega sembari memperhatikan penampilan Mika.

"Enggak tahu, cuma pengen aja gitu sekali-kali jalan pakai dress." jawab Mika.

"Kok bisa gitu?" tanya Rega heran.

"Udah feeling mungkin." balas Mika.

Sedari tadi Rega hanya menatap Mika dengan intens yang membuat sang empunya salah tingkah dengan pipi yang sudah semerah kepiting rebus.

"Kenapa sih liatnya sampai segitunya?" tanya Mika gugup.

"Kalau jalan sama gue sering-sering pakai dress ya." pinta Rega yang membuat Mika bingung.

"Kenapa emang?" tanya Mika heran.

"Lo lebih keliatan cantik dan anggun kalau pakai dress." bisik Rega yang membuat pipi Mika merona.

"Pinter banget sih gombalnya." ucap Mika sembari mengalihkan pandangannya dari Rega.

"Orang jujur gini kok dibilang gombal." bantah Rega.

"Terserah lo aja deh." pasrah Mika. Sedangkan Rega hanya terkekeh melihat kepasrahan Mika.

Rega pun sesekali mengecek jam tangannya dan sekarang jarum jam sudah menunjukkan pukul 17.25 WIB.

Waktu yang sudah sore pun membuat Rega mengajak Mika untuk segera pulang.

"Ay, pulang yuk udah sore." ajak Rega yang langsung di turuti oleh Mika.

Dan mereka berdua pun meninggalkan taman dengan tangan saling bertautan.

MIKAYLA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang