🍁MIKAYLA🍁 20

570 35 0
                                    

Senyum mu adalah canduku, dan tangismu adalah lukaku.

-Rega Atmaja

🍁🍁🍁

Tak terasa hampir seharian penuh Mika berada di rumah Rega. Bahkan kini langit berubah warna menjadi jingga.

"Emm tante, Mika pamit pulang dulu ya." pamit Mika.

"Loh kenapa pulang, kamu pulang nanti aja selesai makan malam." larang Syifa.

"Tapi tan, Mika belum mandi dari tadi sore." cicit Mika pelan namun mampu didengar oleh Syifa.

"Kamu mandi disini aja, kamu bisa pakai baju tante waktu muda." saran Syifa.

"Enggak usah tan, ntar Mika tambah ngrepotin." balas Mika tak enak hati.

"Kamu malu ya pakai pakaian tante? tapi pakaian tante masih bagus kok, ada juga yang belum pernah tante pakai. Kamu boleh milih mau yang mana, kamu mau ya." bujuk Syifa dengan memasang wajah memelas andalannya.

"Mulai deh dramanya." cibir Rega pelan saat melihat aksi mamanya membujuk Mika.

"Bukan gitu tante, Mika gak enak aja. Mika udah ngrepotin tante dari tadi pagi." balas Mika.

"Kamu gak ngrepotin tante kok, tante malah seneng kamu main kesini. Amelnya juga seneng kok ada temen mainnya, kamu pulangnya nanti aja ya." bujuk Syifa lagi sembari menunjuk Amel yang sedari tadi memperhatikan tingkah Syifa dan Mika.

Saat Mika menolehkan kepalanya ke arah Amel, Amel pun tertawa dengan riangnya yang mau gak mau membuat Mika harus tetap tinggal dirumah Rega.

"Yaudah iya tan." balas Mika sembari tersenyum.

Entah kenapa saat melihat Mika tersenyum ada perasaan bahagia menyelimuti Rega.

"Ayo tante anterin." balas Syifa tak lupa dengan senyum sumringahnya.

Syifa pun menuntun Mika menuju ke lantai 2 untuk membersihkan diri.


🍁MIKAYLA🍁

Tak lama kemudian, Mika pun turun dari lantai 2 berbarengan dengan Syifa, Mika yang mengenakan dress selutut berwarna peach, rambut sepunggungnya juga digerai menambah kesan manis pada Mika.

Rega yang melihat penampilan Mika pun tak mau mengalihkan pandangannya.

Saat sudah sampai diruang keluarga, Mika pun berjalan menghampiri Amel sembari tersenyum manis.

"Hallo cantik." sapa Mika yang membuat Amel merentangkan tangannya.

"Endonggg ndongg." celoteh Amel yang membuat Mika tertawa.

"Lucu banget sih kamu." ucap Mika sembari menciumi pipi gembil Amel.

"Lo kalau ketawa manis banget Ay," ucap Rega tanpa sadar.

"Gue ngapain aja, pasti manis kok." balas Mika yang membuat Rega gelagapan.


"Dih PD amat jadi orang." cibir Rega.

"Emang faktanya gitu kok." balas Mika.

"Kumat deh penyakitnya." dengus Rega yang tak dihiraukan oleh Mika.

Saat Mika sibuk bermain bersama Amel, bel rumah berbunyi yang seketika menghentikan aktifitas yang dilakukannya.

Tak lama kemudian ART membukakan pintu dan memunculkan pria yang berusia sekitar 40 an.

"Assalamualaikum." salam pria itu.

"Waalaikumsalam." balas semua orang yang ada diruang tamu.

Tak lama kemudian, mama Rega menghampiri pria itu dan mencium punggung tangannya yang dibalas ciuman dikening.

Mika yang melihat pemandangan itu langsung mengalihkan pandangannya. Hatinya begitu sesak melihat pemandangan itu.

Dulu setiap papanya pulang kerja, mamanya akan langsung menyambutnya sama seperti apa yang dilakukan oleh mama Rega.

Tanpa sengaja Rega melihat Mika yang berubah muram, Rega yang paham akan apa yang Mika rasakan hanya mampu menghela nafas panjang.

"Halo Amel sayang papa pulang." teriak pria itu yang mampu menyadarakan Mika dari lamunannya.

Saat pria itu akan mengambil alih Amel dari pangkuan Mika, Syifa segera menegur suaminya.

"Papa nggak boleh gendong Amel kalau belum mandi." tegur Syifa.

Saat akan berlalu, pria itu baru menyadari kehadiran Mika.

"Rega ini pacar kamu?" tanya Ridwan.

"Belum pa, baru otw," balas Rega sembari nyengir yang membuat Mika membelalakan matanya.

"Pinter banget kamu cari pacarnya," ucap Ridwan lagi sembari terkekeh.

"Ooo iya dong, siapa dulu. Rega gitu loh." balas Rega dengan songongnya.

"Oo iya nama kamu siapa sayang?" tanya Ridwan dengan lembut yang membuat Mika tertegun.

"Emm nama saya Mikayla Anjani om," jawab Mika dengan gugup yang membuat Ridwan terkekeh.

"Santai aja sama om, nggak perlu gugup kayak gitu. om nggak gigit kok, kecuali sama mamanya Rega," ucap Ridwan sembari mengerlingkan matanya genit ke arah Syifa yang dibalas pelototan.

"Yaudah, lanjutin mainnya. Om mau bersih-bersih dulu." lanjutnya sembari mengusap puncak kepala Mika dengan lembut.

Mika yang merasakan perlakuan manis dari Ridwan tanpa sadar meneteskan air matanya.

"Mama Mika rindu keluarga kita yang dulu," batin Mika sembari menatap punggung Ridwan dengan tatapan penuh arti

Rega yang melihat Mika menangis pun mengusap punggung Mika dengan lembut. Mika yang merasakan usapan lembut dipunggungnya pun menolehkan kepalanya ke arah Rega yang sedang tersenyum padanya.

Mika pun membalas senyum Rega dengan senyum manisnya.

MIKAYLA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang