Waktu terus saja berputar layaknya roda, dan gue nggak mau tetap berada di poros yang sama.
-Mikayla Anjani Pramudya
🍁🍁🍁
Waktu terus berputar bagaikan roda kehidupan.Dan hari ini tepat 1 tahun meninggalnya Valen dan juga ulang tahun Mika yang ke-18.
Dan saat ini dikediaman Setiaji banyak orang berlalu lalang untuk mengadakan acara memperingati 1 tahun meninggalnya Valen.
Bahkan Mika tak mau ketinggalan untuk ikut andil mempersiapkan acara.
"Kay mending lo duduk aja deh." pinta Rizal yang dibalas gelengan oleh Mika.
"Enggak ah, Kay mau bantu-bantu." tolak Mika sembari terus melanjutkan aktifitasnya tadi.
Rizal hanya mampu menghela nafas panjang melihat kekeras kepalaan gadis di hadapannya ini, padahal sudah sejak tadi ia meminta Mika untuk beristirahat namun dengan keras kepalanya gadis itu menolak.
Padahal sejak kemarin gadis itu sudah sangat sibuk mempersiapkan acara hari ini.
Bahkan Rizal juga sering mengomelinya tapi jawaban gadis itu membuatnya bungkam.
"Kay cuma mau yang terbaik itu mengenang kepergiaan mama." jawaban itulah yang terlontar dari mulut Mika saat Rizal mengomelinya.
Sesaat kemudian Rizal lebih memilih meninggalkan Mika dan ikut membantu yang lainnya.
🍁🍁🍁
Selepas adzan magrib kediaman Setiaji sudah ramai oleh kedatangan para tamu undangan.
Bahkan kini Mika sudah berdiri di ambang pintu untuk menyambut tamu.
Mika terlihat cantik dengan gamis dan juga kerudung berwarna tosca yang melekat ditubuhnya.
Dengan senyum ramah Mika menyambut para tamu yang berdatangan.
Hingga senyum ramah yang terpatri di bibirnya harus pudar ketika melihat kedatangan rombongan keluarga yang sangat dibencinya.
"Mika apa kabar sayang?" tanya Vito saat sudah berdiri dihadapan Mika dengan Shinta yang berada digendongannya.
"Baik." balas Mika singkat.
Rizal yang memang sedari tadi menemani Mika, menyadari jika suasana mulai memanas segera mengambil alih pembicaraan.
"Silahkan masuk om." ucap Rizal sembari tersenyum.
Vito pun menggangguki ucapan Rizal dan sekilas menoleh ke arah Mika yang sama sekali tidak melihatnya.
Tak lama kemudian Keluarga Atmaja sampai di kediaman Setiaji.
"Tatakkk antikkkk." pekik Amel lantang dan langsung berlari menghampiri Mika.
"Halo cantik." sapa Mika sembari menundukkan tubuhnya menyamakan tingginya dengan Amel.

KAMU SEDANG MEMBACA
MIKAYLA [END]
RandomTERSEDIA EBOOK Part lengkap sampai END Mikayla Anjani Pramudya adalah seorang gadis yang telah merasakan sakitnya dikhianati oleh laki-laki yang sudah dianggapnya sebagai Malaikat dalam kehidupan seorang Mikayla. Lalu bagaimana kelanjutan kisah hidu...