🍁MIKAYLA🍁 08

597 29 0
                                    

Mika berlari sekuat tenaga menuju kelasnya. Sesampainya dikelas, Mika langsung menyambar tasnya dan berlalu keluar kelas menuju gerbang sekolah. Mungkin mulai hari ini Mika akan sering membolos.

Saat akan melewati gerbang sekolah, sebuah suara menyapa gendang telingan Mika.

"Neng Mika mau kemana?" tanya orang itu yang tak lain adalah satpam sekolah.

"Bolos." singkat Mika dan langsung berlari menjauhi gedung sekolah tanpa menghiraukan teriakan Mamat yang memanggil namanya.

Setelah merasa sudah jauh dari lingkungan sekolah, Mika menghentikan langkahnya untuk mengatur nafasnya yang ngos-ngosan.

"Ternyata seru juga bisa bolos, bisa lari-lari." gumam Mika sembari mengelap peluh yang sudah bercucuran.

Mika melanjutkan langkahnya untuk menunggu angkutan umum, tak lama kemudian angkutan yang ditunggunya sudah datang dan tanpa babibu Mika langsung naik ke angkutan.




🍁🍁🍁


Saat ini Mika sedang berada disebuah tempat, dimana hanya ada pepohonan dengan udara yang sangat dingin.


Mika langsung merebahkan dirinya diatas rerumputan dan menikmati semilir angin, Mika pun memejamkan matanya mencoba menenangkan hatinya yang sedang berantakan, bahkan berulang kali Mika menghembuskan nafas kasarnya.



Dalam pejaman matanya, Mika kembali mengingat kembali memori dimana keluarganya yang begitu hangat dan harmonis, mengingat betapa manjanya dirinya kepada mama dan papa nya.


Bahkan tanpa disadarinya, Mika mengembangkan senyumannya ketika mengingat memori manis dalam hidupnya. Namun, senyuman itu perlahan memudar ketika kenyataan pedih yang terjadi kembali berputar dalam otaknya.


Bulir-bulir bening itu mulai berjatuhan, dadanya terasa begitu sesak ketika ia harus dihadapkan oleh kenyataan pahit.

"Apa mama juga merasakan apa yang Mika rasakan Ma? atau yang mama rasakan lebih menyakitkan." gumam Mika dengan mata yang terpejam.


Karena kelelahan, akhirnya Mika pun tertidur diatas hamparan rerumputan yang hijau dengan ditemani semilir angin dan kicauan burung sebagai alunan penghantar tidurnya.


🍁🍁🍁


Matahari yang tadinya muncul dengan percaya dirinya, kini mulai menenggelamkan dirinya untuk berganti tugas dengan sang rembulan. Menciptakan senja yang begitu indah.


Perlahah-lahan mata yang tadinya terpejam kini mulai mengerjab-ngerjab.


Mika terbangun dari tidurnya dan langsung mengecek jam yang melingkar dipergelangan tangannya, jam menunjukkan pukul 17.05 WIB. Mika pun bangun dari posisi rebahannya dan beranjak meninggalkan tempat yang begitu menenangkan.


Bukannya langsung pulang, Mika malah mampir ditempat dimana ia melihat sang mama untuk terakhir kalinya.

Mika mendudukkan dirinya berhadapan dengan tempat peristirahatan terakhir sang mama.

Tangan Mika pun dengan perlahan membersihkan makam sang mama, dan mengelus batu nisannya dengan penuh kerinduan.


"Mika kangen sama mama, Mika mau dimanja sama mama hiks, Mika benci sama Papa yang udah buat mama pergi, Mika benci papa yang udah nyakitin mama hiks, Mika benci papa yang udah buat keluarga kita hancur ma hiks hiks." curhat Mika dengan air mata yang terus mengalir.

"Ma, Mika pamit dulu ya. Kalau ada waktu Mika pasti sempetin buat nengokin mama." pamit Mika.

Sebelum meninggalkan makam sang mama, Mika terlebih dahulu berdoa yang terbaik untuk mamanya. Setelah menyelesaikan doanya, Mika beranjak dari duduknya.

"Assalamualaikum." salam Mika dan berlalu meninggalkan makam sang mama.

MIKAYLA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang