Tidak ada yang bisa menebak waktu, bisa saja hari ini kita masih bisa bersama orang yang kita sayang, dan besoknya kita akan kehilangan segalanya.
🍁🍁🍁
Pagi ini Mika sudah siap dengan seragam putih abu-abunya. Setelah mengambil tas yang di letakkan di meja belajarnya, Mika bergegas keluar kamar untuk menemui Rega yang sudah menunggunya di depan gerbang.
Karena sebelumnya, Rega sudah mengirimkan chat padanya bahwa Rega sudah sampai di depan rumahnya.
Saat Mika sampai di ruang tamu, Mika berpapasan dengan Vito yang baru saja dari luar rumah dengan membawa beberapa lembar koran dan juga secangkir kopi di tangan kanannya.
"Loh kakak udah mau berangkat?" tanya Vito sembari memperhatikan penampilan Mika yang sudah siap dengan perlengkapan sekolahnya.
"Hmm." balas Mika acuh.
"Kakak nggak mau sarapan dulu?" tanya Vito lagi yang tahu bahwa putri sulungnya itu belum mengisi perut.
"Nggak." balas Mika dan setelahnya berlalu melewati Vito begitu saja tanpa mau repot-repot berpamitan atau sekedar mengucap salam.
Sesampainya di depan gerbang, Mika menemukan sosok Rega yang sedang bersandar pada badan mobilnya.
"Pagi Ayla." sapa Rega sembari menegakkan badannya saat melihat Mika berjalan menghampirinya.
"Pagi juga Rega." balas Mika.
Mereka berdua pun langsung masuk kedalam mobil dan melajukannya meninggalkan rumah Mika.
"Sekarang lo sering banget bawa mobil." ucap Mika saat Mobil Rega sudah meninggalkan komplek rumahnya.
"Lo kan tahu, cuacanya saat ini nggak tentu. Kadang panas terik terus tiba-tiba ujan, dan sebagai antisipasi lebih aman kalau bawa mobil." terang Rega sembari tetap fokus ke jalanan.
Sedangkan Mika hanya mengangguk-anggukan kepalanya mendengar penjelasan dari Rega.
"Oh iya Re." ucap Mika saat ia mengingat permintaan papanya tadi.
"Kenapa?" tanya Rega sembari melirik Mika.
"Nanti pulang sekolah anterin gue ke bandara ya." pinta Mika yang membuat Rega mengernyitkan dahinya.
"Mau ngapain ke bandara?" tanya Rega bingung.
"Mau jemput sepupu." balas Mika.
"Sepupu lo yang mana?" tanya Rega lagi.
"Anaknya Aunty Miranda, kakaknya papa." balas Mika, sedangkan Rega hanya ber 'oh' ria dan kembali fokus menatap jalanan.
Tak terasa, kini mobil yang ditumpangi Rega dan Mika sudah sampai di lingkungan sekolah. Dan tanpa membuang-buang waktu Rega langsung mengendarai mobilnya menuju parkiran khusus mobil.
"Rega nanti sore jangan lupa." ucap Mika saat mobil Rega sudah terparkir dengan rapi.
"Iya." balas Rega dan mematikan mesin mobilnya.
"Inget pulang sekolah." ucap Mika sembari melepas seatbealtnya dan membuka pintu mobil.
"Gue duluan byeeeee." lanjut Mika dan berlari meninggalkan parkiran.
"Dasar, gue malah di tinggal." dumel Rega sembari menatap punggung Mika yang mulai menjauh.
🍁🍁🍁
Tepat pukul 15.00 bel pulang sekolah sudah berbunyi, dan saat ini Mika sudah stay di parkiran menunggu Rega.
Selama menunggu Rega, Mika sibuk mengotak-atik ponselnya. Entah itu berseluncur di dunia maya atau hanya sekedar membuka galery ponselnya untuk melihat-lihat momen yang dilaluinya dengan Rega yang diabadikan dalam bentuk foto.
Setelah merasa bosan, Mika kembali menyimpan ponselnya ke dalam saku dan menggoyang-goyangkan kakinya karena merasa bosan.
Tak lama kemudian terdengar langkah kaki yang mendekat yang membuat Mika mendongakan kepalanya.
"Sorry nunggu lama, tadi ngumpulin tugas dulu." ucap Rega dan berdiri di depan Mika.
"Gakpapa kok." balas Mika sembari tersenyum yang membuat Rega merasa tenang.
"Yaudah yuk, masuk." ajak Rega sembari membukakan pintu untuk Mika dan setelahnya ia berlari mengitari mobilnya dan membuka pintu pengemudi.
Setelah memakai seatbealt, Rega segera melajukan mobilnya meninggalkan lingkungan sekolah.
"Udah makan belum?" tanya Rega saat mereka melewati beberapa penjual makanan yang berjejer di pinggir jalan.
"Belum." balas Mika.
"Mau makan dulu?" tanya Rega lagi sembari memperlambat laju mobilnya.
"Enggak, nanti di cafe deket bandara aja." tolak Mika sembari menggelengkan kepalanya sedangkan Rega hanya mengangguk.
Saat jarum jam menunjukkan pukul 15.45, Rega dan Mika sudah sampai di bandara dan kini mereka sedang berada di ruang tunggu untuk menunggu kedatangan sepupu Mika.
Mika yang merasa lelah pun menyenderkan tubuhnya ke sandaran kursi dan juga menutup matanya.
"Capek banget ya?" tanya Rega sembari menyenderkan kepala Mika ke bahunya.
"Heem." balas Mika sembari menganggukkan kepalanya dengan mata yang masih terpejam.
Selang beberapa menit Mika memejamkan matanya, terdengar pengumuman bahwa pesawat dari Medan akan segera mendarat yang mau tidak mau membuat Mika kembali membuka matanya.
"Pusing nggak? lo tidurnya sebentar banget." tanya Rega.
"Sedikit." balas Mika sembari memijit pelan pelipisnya.
Tak berapa lama, Mika dan Rega beranjak dari posisinya untuk mencari keberadaan Risa.
Tak membutuhkan waktu lama, Mika melihat sosok Risa yang sedang membawa sebuah koper berukuran sedang.
Mika pun langsung menarik lengan Rega untuk menemui Risa.
"Risaaaa." panggil Mika yang membuat sang empunya menolehkan wajahnya menatap Mika.
"Loh, jadinya elo yang jemput Mik." ucap Risa sembari berjalan menghampiri Mika dan Rega.
"Hemm, om lo yang nyuruh." balas Mika acuh yang dibalas anggukan oleh Risa.
Risa sangat paham sejak Mika mengetahui kelakuan Vito yang selingkuh, membuat hubungan keduanya memburuk. Padahal dulu mereka sangat dekat bahkan seperti saudara kandung.
Karena memang sifat Mika yang manja dan Risa yang dewasa membuat mereka seperti kakak-adik. Namun, sekarang semuanya berubah.
Itulah waktu, dimana semuanya bisa berubah secepat kilat.
Sedangkan disisi lain, Rega menatap Risa dengan tatapan yang sulit di artikan, bahkan kini tubuhnya sudah sangat menegang.
![](https://img.wattpad.com/cover/190795370-288-k576800.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
MIKAYLA [END]
De TodoTERSEDIA EBOOK Part lengkap sampai END Mikayla Anjani Pramudya adalah seorang gadis yang telah merasakan sakitnya dikhianati oleh laki-laki yang sudah dianggapnya sebagai Malaikat dalam kehidupan seorang Mikayla. Lalu bagaimana kelanjutan kisah hidu...