🍁MIKAYLA🍁 13

614 31 3
                                    

Pagi ini Mika terlihat begitu dingin. Bahkan ia begitu enggan hanya untuk sekedar menyapa para pekerja.

Sedangkan para penghuni rumah merasa heran akan tingkah Mika yang tidak seperti biasanya.

"Bu, Mika minta kunci kamar mama sekalian kunci duplikatnya." pinta Mika.

"Bentar non, Bibi ambilin dulu kuncinya." ucap Bi Marsih sembari berlalu dari hadapan Mika.

Tak lama kemudian, Bi Marsih kembali dengan membawa beberapa kunci di tangannya.

"Ini non kuncinya." ucap Bi Marsih sembari menyerahkan kunci yang dibawanya kepada Mika.

"Kamar ibu juga udah Bibi bersihin." lanjut Bi Marsih yang diangguki oleh Mika.

"Makasih ya Bu." jawab Mika dengan tulus.

"Iya non, sama-sama. Itu udah tugas bibi." ucap Bi Marsih.

"Yaudah Bu, Mika berangkat sekolah dulu." pamit Mika sembari mencium punggung tangan bi Marsih yang membuat sang empunya tertegun.

"Assalamualaikum." salam Mika dan berlalu keluar rumah.

"Waalaikumsalam." balas Bi Marsih.

"Benar kata pepatah, 'Orang jahat itu terlahir dari orang baik yang tersakiti'." gumam Bi Marsih sembari menatap punggung Mika yang semakin menjauh.

🍁🍁🍁

Mika sampai di sekolahan yang masih sepi karena jarum jam baru menunjukkan pukul 06.25 WIB, sesampainya di kelas Mika langsunh meletakkan tasnya di bangkunya dan berlalu meninggalkan kelas yang masih sepi.

Saat ini Mika sedang berada di taman belakang sekolah yang jarang di datangi oleh siswa-siswi karena letaknya yang cukup jauh dari kelas-kelas.

Mika menghempaskan punggungnya ke sandaran bangku dengan mata yang terpejam.

Menikmati semilir angin pagi yang menerpa wajahnya, dan tanpa disadarinya Mika pun terlelap dengan pulasnya.

🍁🍁🍁

"Eughhh" leguh Mika dengan mata yang mengerjab.

Mika pun merasa aneh dengan posisi tidurnya yang sepertinya kepalanya bersandar pada bahu seseorang.


Mika pun langsung menolehkan kepalanya kesamping dan terkejut ketika kepalanya bersandar pada bahu seorang laki-laki.

"Nyenyak amat mbk tidurnya." sindir laki-laki itu yang membuat Mika merasa kesal.

"Suka-suka gue dong." sewot Mika.

"Santai aja lah Ay." ucap cowok itu.

"Lo ngapain disini sih Ga." kesal Mika.

"Mau nemenin lo tidur." ucap cowok itu yang tak lain adalah Rega.

"Kurang kerjaan banget." ucap Mika sembari menyenderkan punggungnya kesandaran bangku.

"Cewek gak baik bolos pelajaran." ucap Rega.

"Situ dirumah punya kaca gak sih? nagaca dong! situ juga bolos gak sadar diri." sewot Mika.

"Pedes amat sih Ay omongan lo." goda Rega.

"Bodo amat." ketus Mika, sedangkan Rega hanya diam menatap Mika yang sedang bersandar dan memejamkan matanya.


Dan tanpa diduga, Rega menarik kepala Mika untuk kembali bersandar di bahunya. Yang otomatis membuat Mika terkejut.

"Lo ngapain sih?" ucap Mika yang terkejut akan perlakuan Rega yang tak terduga.

"Gue gak mau kepala lo sakit karena bersandar ke bangku, jadi mending lo bersandar ke bahu gue aja." jelas Rega sembari mengelus puncak kepala Mika.


Sedangkan Mika merasa begitu nyaman mendapat perlakuan manis dari Rega, bahkan tanpa disadarinya Mika semakin menyusupkan kepalanya ke bahu Rega.


"Kenapa lo bolos?" Tanya Mika setelah beberapa saat terjadi keheningan.

"Gue lagi males belajar." jawab Rega sembari tangannya terus mengelus puncak kepala Mika.

Mika pun yang mendapat elusan lembut di puncak kepalanya pun kembali tertidur.

"Nih anak tidur lagi, semalam begadang atau gimana sih." gerutu Rega.

"Tapi nih anak kalau tidur imut juga, gak keliatan galaknya." gumam Rega sembari menatap wajah terlelap Mika.


Rega yang merasakan sejuknya semilir angin pun ikut memejamkan matanya.

MIKAYLA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang