"Eh, minggu pergi, yuk?" ajak Yerin pas mereka lagi ngobrol di kantin. Anak bawang alias Jungkook yang selalu ikut nongkrong di kantin sama mereka, ikut-ikutan nengok sambil ngunyah.
Nguping, gaes.
"Mau ke mana?" tanya Eunha sambil nyeruput es teh manisnya.
"Perpusnas, kangen dah udah lama gak ke sana."
"E iya, dulu kita kalau ke sana auto naik lantai 24 cuma buat foto doangan," balas Sowon sambil terkekeh.
"Ya udah, mau ke sana?" tanya Eunha yang membuat Yerin sama Sowon mengangguk semangat.
"Aku juga mau, Kak," sahut Jungkook yang duduk di sebelah Eunha.
"Apaan sih ikut-ikut aja?" Eunha langsung ngegas.
"Eh, ya gak apa-apa dong kalau mau ikut, Na. Lumayan kalau ada cowoknya biar gak keliatan jomblo-jomblo banget." Malah si Yerin yang mupeng.
"Enggak, ganggu!"
"Aku janji deh gak macem-macem."
"Aku gak percaya sama kamu."
"Yaudah, kalau kakak gak mau aku ikut nanti pulang sekolah jalan, yuk?"
Sowon sama Yerin cuma bisa nyimak kakel dan brondong yang lagi adu bacot.
"GAK, NEVER!" tegas cewek berambut sebahu itu.
"Tuh, diajak jalan berdua gak pernah mau."
"Gak boleh berduaan, nanti setan ngikut," jawab Eunha asal.
"Yaudah makanya aku ikut besok, kan kita perginya berempat. Kalau masih ada setannya kita sorakin aja nanti juga dia minder terus pergi," jawab Jungkook lebih asal.
Sowon terkekeh. Kasihan banget liat cowok itu berusaha bikin Eunha mau nerima dia buat ikut sama mereka.
"Biarin aja sih, Na. Makin rame makin seru, tahu."
"Nah, betul, Kak. Tos dulu, yuk?" Jungkook nyodorin telapak tangannya ke Sowon yang langsung dibalas tos sama cewek berambut panjang itu.
Eunha mendengus sebal dengan tangan terlipat ke dada. "Terserah!"
Akhirnya, kata-kata andalan Eunha kalau udah males nanggepin Jungkook keluar juga.
Mereka kembali ngelanjutin makan. Gak lama kemudian, Eunha ngelirik pas Jungkook disapa segerombolan cewek yang lewat bawa-bawa mangkok bakso.
"Lo jadi jalan sama kita kan hari Minggu?" tanya salah satu di antara mereka pas berhenti deket Jungkook. Mereka sempet nyapa Sowon, Yerin sama Eunha selaku kakel. Biar gak dianggep songong gitu.
Jungkook yang lagi ngunyah telor baladonya mendadak diem, terus dia natap ke arah samping dan ngeliat mereka juga natap Jungkook tanpa ekspresi.
"Mm, anuuuu ...."
"Jadiii, jadi kok dia." Eunha yang awalnya diem aja, sekarang nyaut. "Emang mau ke mana?"
"Monas."
Kenapa gak yang jauh aja sih? Ke ragunan kek, PIK kek, sekalian Taman Nasional Ujung Kulon kek, kenapa harus deketan gitu sih?
"Iya, gua jadi," ucap Jungkook ke mereka gak lama kemudian. "Asal ada Dena."
"CIEEEEEE."
Berisik banget si anjir, alay! batin Eunha ngedumel sambil ngunyah.
Perempuan berkacamata dan berkerudung putih itu reflek tersipu malu pas Jungkook bilang begitu.
"Tungguin PJ, ah," sahut salah seorang dari mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kak Eunha✔
FanfictionHidup Eunhadzani Adliya berubah saat adik kelas bernama Jungkook Wicaksana datang ke kehidupannya secara tiba-tiba.