A/n : Double apdet!
Gua gatau lamanya cabut laporan di kepolisian tuh berapa hari atau bulan, dan riset di google pun gak memuaskan jawabannya. Jadi ... sebisanya gua aja yaaa. Kalo ada yang tau soal hukum dan masalah kepolisian boleh bgt sharing di sini, thx.
***
Hari Minggu ini, keluarga Eunha sibuk. Ketiga teman Jungkook bebas dari penjara, dan Papa Suho ngundang mereka buat makan-makan di rumah sebelum mereka pada balik ke rumah.
Sinbi nganterin Mama Irene belanja bahan-bahan yang mau diolah jadi makanan, sementara Eunha sendiri bantuin Mama Irene di dapur.
Papa Suho sama Jungkook ngejemput mereka di sana. Papa Suho tadi kirim pesan dan bilang mereka otw balik ke sini.
"Dek, bantuin Teteh kamu bawain piring-piring sama gelas kosong, ya. Papa udah mau pulang."
Sinbi yang lagi nonton televisi sambil tiduran di sofa, ngangguk dan langsung jalan ke dapur. Papasan sama Tetehnya yang bawa panci isi sayur ke depan.
"Piring sama gelas udah aku siapin di atas meja, kamu tinggal ambil aja."
Sinbi ngangguk dan masuk ke dapur.
Mama Irene beres-beres ruang keluarga, buat tempat kumpul anak-anak nanti. Dia gelar karpet buat duduk, terus nata makanan ke atas meja.
Suara klakson mobil membuat Irene nyuruh Eunha buka pagar depan. Cewek berambut sebahu ini nurutin apa kata sang mama. Dia bergegas jalan ke depan dan buka selotan pager.
Ternyata bukan cuma mobil Papa Suho yang dateng. Tapi di belakangnya juga ada Bagas yang ngikutin pake motornya.
Kok jadi ada dia? Mau ngapain sih?
Eunha mendadak badmood.
Cewek itu nutup dan ngunci pagar rumahnya lagi setelah mobil dan motor yang datang udah masuk.
Setelah Papa Suho markir mobil, satu-persatu temen Jungkook turun dari sana. Eunha yang nunggu sambil berdiri di teras rumah, narik sudut bibirnya ke atas dan nyambut uluran tangan mereka.
Eunha liat Papa Suho, Jungkook, sama Bagas mendekat ke arahnya juga. Bagas ikut ngulurin tangan, dan Eunha balas tapi cuma sebentar aja. Satu lagi, tanpa senyum.
"Ayo, semuanya, kita masuk ke dalam. Udah pada laper, kan?" ajak Papa Suho yang dibalas anggukan Jungkook dan ketiga temennya. "Bagus, istri saya udah masak di dalem. Dia suka marah-marah kalo makanannya gak abis. Jadi nanti kalian harus abisin pokoknya. Tenang, dijamin enak dan halal," Papa Suho ngasih wejangan sebelum masuk rumah yang langsung diangguki para laki-laki itu.
Eunha lebih dulu masuk ke dalam, terus duduk di deket Sinbi yang lagi mainan ponsel. Pas Papa Suho masuk ke dalam sama pasukannya, Mama Irene langsung berdiri, senyum ramah, dan salaman sama masing-masing dari mereka. Saat dia liat Bagas, Mama Irene ngelirik ke arah suaminya dan dibalas dengan kedua mata Papa Suho yang ngedip sekali. Pertanda kalau dia bakalan jelasin nanti.
"Silakan duduk," kata Mama Irene dengan sopan.
Eunha langsung pindah duduk di tengah-tengah Sinbi sama Mama Irene pas Bagas milih duduk di samping dia. Terang-terangan banget kalau menghindari cowok itu.
Bagas yang sadar kalau Eunha menjauh, cuma bisa senyum tipis aja.
"Dek, Teh, itu semua yang di meja diturun-turunin. Kita makan rame-rame di sini," suruh Irene ke dua anak gadisnya.
Setelah semua makanan dan peralatan makan ada di tengah-tengah mereka yang duduk melingkar, Papa Suho langsung nyuruh mereka buat ngambil makanan. Tapi Bang Jun bilang, lebih baik Papa Suho dan sekeluarga dulu yang ambil, baru mereka. Ucapan Jun disetujui yang lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kak Eunha✔
Fiksi PenggemarHidup Eunhadzani Adliya berubah saat adik kelas bernama Jungkook Wicaksana datang ke kehidupannya secara tiba-tiba.