A/n : kampung acu susah sinyal, harus naik dulu ke rumah ua acu di atas:")
***
Daritadi Jungkook cemas, nunggu kabar terbaru dari ketiga abangnya yang ditangkap polisi sore tadi. Laki-laki yang sekarang duduk di markas setelah menangis sampai akhirnya tertidur, sekarang mengusap matanya yang terasa sakit dan menatap sekeliling. Di sana dia melihat jam dinding yang menunjukkan pukul delapan malam.
Ada 3 panggilan tak terjawab dari Bang Jun dan beberapa pesan masuk. Jungkook langsung membuka pesan darinya.
Bang Jun
Kook, kita ditangkep polisi dan ditahan karena terbukti bersalah atas pengeroyokan Bagas beberapa waktu lalu
17.40
Bang Jun
Kita juga ngaku salah dan ditahan satu tahun atas permintaan Bagas dan keluarganya
17.40
Bang Jun
Gua cuma mau ngasih kabar itu, tadi gua sama yang lain juga udah ngabarin ke keluarga masing2, mereka gak bisa berbuat apa2 buat bikin kita keluar
17.40
Bang Jun
Satu pesan gua, jaga diri lo baik2 karena Bagas lagi ngincer lo juga skrg, hati2
17.40"BANGSAT!" teriak Jungkook sambil mengacak rambutnya. "BANGSAT, BRENGSEK!" Cowok yang belum genap berusia 17 tahun ini mengusap wajahnya kasar. Dia sempat terdiam beberapa saat untuk memikirkan bagaimana cara mengeluarkan mereka, sampai akhirnya dia mendapat ide.
Satu-satunya cara untuk melepas mereka adalah dengan meminta bantuan papanya.
Ya, Jungkook rela merendahkan harga diri dengan meminta bantuan dari laki-laki yang dia benci asal ketiga orang itu bisa bebas dari penjara. Bagaimanapun, ini bukan sepenuhnya salah mereka. Yang harusnya ditahan adalah Jungkook.
Cowok jangkung ini memilih untuk bangkit dari duduknya dan bergegas kembali ke rumah sekarang juga.
***
"Ada apa kamu mencari saya?" tanya Siwon yang kini duduk di kursi ruang kerjanya. Laki-laki yang mengenakan kacamatanya ini menatap tajam anak laki-laki satu-satunya yang berdiri menunduk di depannya dengan wajah muram.
"Jungkook mau minta bantuan papa."
"Wow," Siwon tersenyum meremehkan. "Tumben sekali."
"Tolong bantu keluarkan tiga teman Jungkook yang ditahan polisi. Ini bukan salah mereka, tapi ini salah Jungkook."
"Berurusan lagi dengan polisi?" Siwon mengangkat satu alisnya ke atas sembari menyandarkan punggung ke badan kursi. "Ulah apalagi yang kamu perbuat, ha?"
"Dia duluan yang nyerang Jungkook."
"Lalu?"
"Jungkook balas."
"Dan sekarang dengan lancangnya kamu minta tolong pada saya?"
Jungkook diam dan kembali menunduk.
"JAWAB SAYA!" bentaknya setelah beberapa saat anak laki-lakinya tidak kunjung bersuara.
"Iya, Pa."
"Masih anggap saya sebagai papamu sehingga kamu mengemis meminta bantuan?"
"Cuma papa satu-satunya yang bisa nolong Jungkook."
"Kamu yakin saya akan menolongmu?"
"Ya."
"Alasannya?"
Jungkook terdiam lagi.
"Jawab saya, apa perlu saya bentak lagi seperti tadi?"
"Karena Jungkook anak papa," lirihnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kak Eunha✔
FanfictionHidup Eunhadzani Adliya berubah saat adik kelas bernama Jungkook Wicaksana datang ke kehidupannya secara tiba-tiba.