A/n : Gua tanya ternyata banyak yg liburannya cuma di rumah ya? Yaudah jan sedih, mimi temenin pake cerita mimi yaaaa. Buat yang harus kerja dan gada libur tahun baru, mangads! Semoga makin pada kaya😆😆😆😆
***
"Teh, itu tolong si Jungkook dibikinin surat izin. Bilang aja dia lagi pergi pulang kampung, urusan keluarga," kata Papa Suho yang pagi-pagi udah ngetuk pintu kamar anak sulungnya. Eunha yang baru bangun tidur, ngangguk sebagai jawaban iya atas ucapan sang papa.
"Adalagi gak?"
"Ada, Teh."
"Apa?"
"Itu ada ciler alias ciloh alias belek di mata Teteh. Cuci muka gih! Biar nanti adanya pelangi di bola matamu."
"Apaan sih, Pa? Gaje deh mulai!" Sambil ngomel, Eunha ngebersihin pinggiran matanya.
Papa Suho terkekeh dan ngacak-ngacak rambut anak-anak sulungnya. "Jangan lupa siap-siap, dikit lagi subuh."
Eunha ngangguk lagi dan biarin Papa Suho pergi ninggalin dia yang kembali nutup pintu kamar terus rebahan di kasurnya. Lumayan masih ada waktu sepuluh menit sebelum subuhan.
Papa Suho pergi ke bawah, ngecek kondisi Jungkook. Di sana dia liat anak itu tidur dengan selimut bunga-bunga pink yang nutupin tubuhnya. Dia sempet noleh ke atas kemudian senyum,
Kapan Eunha ngasih selimut ke Jungkook?
Iya, Suho tau itu selimut punya anak sulungnya yang galak dan tukang ngambek.
Eunha yang mau memejamkan mata, beberapa kali gagal dan berakhir dengan dia yang natap langit-langit kamar. Di menghela napas, sebelum akhirnya ngubah posisi jadi duduk dan jalan ke arah meja belajar.
Dia duduk di kursi, ngambil satu bukunya dan nyobek dua lembar bagian tengah. Abis itu dia ngambil pulpen yang ada di wadah khusus naruh peralatan belajarnya dan mulai nulis surat buat izin Jungkook yang gak masuk sekolah hari ini.
Setelah selesai nulis, Eunha ngambil amplop di laci terus masukin kertas yang udah dilipat ke dalam sana. Terus dia masukin amplop itu ke dalam tasnya, sekalian beresin buku pelajaran yang mau dibawa hari ini.
Papa Suho ngebangunin Jungkook, nyuruh cowok itu pergi ke masjid sama dia. Jungkook bangun dibantu sama laki-laki itu, kemudian bilang makasih pas Papa Suho ngasih dia sarung.
"Masih sakit?"
"Masih, Pa," lirih Jungkook.
"Ya udah gak apa-apa, nanti juga sembuh. Laki-laki harus kuat!" Papa Suho ngerangkul bahu anak itu, bikin Jungkook terenyuh dan ngerasa terharu. "Udah sering kan babak belur gini?"
Seandainya Papa kandungnya juga sehangat Papa Suho, pasti hidup Jungkook gak akan sesedih ini.
Jungkook nyengir sambil megangin perutnya. "Udah, Pa."
"Nah, bagus," kata Papa Suho. "Beberapa hari ke depan gak usah masuk sekolah, kita fokus kelarin masalah kamu."
"Makasih banyak, Pa," sahut Jungkook. "Aku berharap banget masalah ini bisa selesai."
"Ya, yakin aja kalau masalah itu pasti berlalu. Kalau kamu yakin, nanti Allah pasti mudahkan dan kasih jalan."
"Aamiin."
Pagi ini, Jungkook ikut sarapan sama keluarga Eunha. Dia keliatan lebih diem dari biasanya. Suasana meja makan diisi sama Papa Suho yang ngobrol sama Mama Irene. Eunha dan Sinbi juga milih jadi pendengar aja dan sibuk sama makanannya masing-masing.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kak Eunha✔
Fiksi PenggemarHidup Eunhadzani Adliya berubah saat adik kelas bernama Jungkook Wicaksana datang ke kehidupannya secara tiba-tiba.