A/n : sori ya partnya pendek2 dan alur lambat, tapi kadang alurnya cepet main skip aja awokwokwok cerita ini ditulis iseng-iseng aje, jadi nulisnya ngikutin mood awokwokwok.
***
Eunha
Kotak makannya gausah dibawa pas istirahat, nanti aja pulangnyaJungkook
Siap yangEunha
👹Jungkook
💜Eunha juga gak tahu apa alasan dia bawa-bawa tiga bunga kamboja yang dikasih Jungkook sampe ke kelas. Sowon sama Yerin tadi ketawa gara-gara Eunha bilang kalau bunga ini dari Jungkook, anniv ke delapan hari kata anak itu. Sekarang bunganya ada di kolong meja.
Tadi pas upacara dia gak sempet ngobrol sama Jungkook soalnya cowok itu ada di barisan paling belakang. Udah gitu, Eunha juga gak mau banyak interaksi sama dia karena takut nanti makin dinyinyirin orang.
"Kak Eunha."
Yang dipanggil Eunha doang, yang nengok Eunha, Sowon sama Yerin. Biasa, refleks aja kan kalau ada yang manggil orang yang ada di sebelah kita tuh.
Di kejauhan sana, ada anak laki-laki jangkung yang langsung menghampiri mereka dan senyum ke arah Eunha.
"Yuk, Kak," ajak Jungkook.
Sowon sama Yerin milih jalan duluan, Eunha nyempil di tengah mereka, eh sama kedua temennya dijorokin supaya ke belakang biar samping-sampingan sama Jungkook.
Sue banget.
"Kak jauh-jauh banget, sih? Sinian kenapa," ucap Jungkook sambil berdecak sebal ketika Eunha jalan di samping dia tapi jaga jarak banget.
Sowon sama Yerin yang denger ucapan Jungkook, nengok ke belakang dan sama-sama tertawa kecil. Lucu kalau udah liat mereka tuh.
"Males."
"Yaudah, aku yang deketin."
"Gak usah, sana!" tegas Eunha sambil melotot. Tapi Jungkook gak peduli. Lebih tepatnya gak peduli sama orang-orang yang natap mereka aneh. "Dibilangin sana, batu banget."
"Pengen pegang tangan kakak tapi takut digampar," kata Jungkook pas dia udah berdiri dan jalan di samping Eunha. "Boleh gandeng tangan kakak gak sih?"
"Gak!"
"Oke," balas Jungkook sambil ngangguk. "Kak Eunha mau makan apa ntar?"
"Bakso sama pangsit basah," jawab Eunha. Dia mau banget itu dari kemaren gara-gara liat temen-temennya sering makan akhir-akhir ini, apalagi Yerin. Dulu cuma ada bakso, tapi sekarang ada menu baru, si pangsit basah itu. Eunha pengen gak bawa bekel, tapi gak enak sama Mama Irene yang hampir tiap hari nyiapin bekel buat dia. Kan lumayan kalau bawa bekel dari rumah jadi Eunha bisa nabung sepuluh ribu perhari. Paling di sekolah cuma jajan lima sampai tujuh ribu (beli air, sama cemilan kaya basreng, makaroni), terus buat ongkos angkot tiga ribu.
Hari ini, sekali-kali mau nyoba beli.
"Oh, itu. Waktu itu aku juga nyoba, enak. Nanti beli juga ah," kata Jungkook sambil ngangguk.
"Plagiat dih," sahut Eunha dengan suara pelan.
"Mana ada orang mau makan disebut plagiat?"
"Ya itu kamu, ngikut-ngikut aja kerjaannya."
Nyampe di kantin, penuh banget. Sowon, Yerin, Eunha sama Jungkook langsung pergi nyari makan masing-masing. Pas lagi ngantri, ternyata Sandra, Dena, sama Jea juga ada di sana. Mereka negor Jungkook dan sempet senyum sekilas ke arah cewek yang berdiri di sebelah Jungkook.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kak Eunha✔
FanfictionHidup Eunhadzani Adliya berubah saat adik kelas bernama Jungkook Wicaksana datang ke kehidupannya secara tiba-tiba.