51 : Dibeliin Cupang

5.7K 884 178
                                    

A/n : Hampir dua minggu gak apdet di sini huhuhuT_T maap ye, gw sbagey presiden kayangan sbux ni.

3000+ kata.

***

Jungkook
Yang?
Jungkook
Mau ngingetin aja nih, sekarang udah sore😁

Eunha
Nanti ya jam 3
Eunha
Aku ngelarin tugas dulu

Jungkook
Siap

Sore ini, Eunha mau nganterin Jungkook cukur rambut. Eunha ngelirik ke arah jam yang nunjukin pukul setengah tiga. Dia sih udah rapi-rapi, cuma tanggung ngerjain tugas udah tinggal dikit lagi.

Tadi pagi Jungkook pulang setelah sarapan bareng sama keluarga Eunha. Sampe sekarang, Eunha gak tahu apa yang bikin Jungkook nangis kemaren malem. Tapi kayanya Papa Suho tahu. Soalnya kan Jungkook tadi sempet diajak ngobrol berdua di belakang, dan pas balik ke ruang keluarga buat pamit pulang, Eunha liat wajah Jungkook sembab, abis nangis lagi.

Mama Irene sempet nanya itu anak diapain sama Suho, Papa Suho bilang katanya dia sama Jungkook abis latihan nangis biar matanya gak kering dan perih.

Eunha tahu, Papa Suho bokis.

Lima menit sebelum jam tiga, Eunha nelpon Jungkook dan ngasih tahu kalau dia udah selesai. Jungkook yang ada di markas bareng yang lain bilang otw ke sini.

"Tetehnya papa cantik banget, mau ke mana?" tanya Papa Suho yang baru keluar dari dapur sambil makanin bakwan dan cabe ijo satu biji. Dia menghampiri Eunha yang nutup laptop dan masukin benda itu ke tasnya.

"Mau pergi."

"Kerja kelompok?" tanya Suho sambil duduk di sofa yang ada di seberang Eunha.

Eunha menggeleng. "Mau anterin Jungkook."

"Wicak?" Papa Suho agak bingung. "Minta dianter ke mana?"

"Potong rambut katanya."

"Bahhhh, sok banget." Papa Suho ngakak pas denger ucapan Eunha. "Terus kamu mau disuruh nemenin potong rambut?"

"Ya mau gimana?"

Papanya gigit potongan cabe yang ada di tangan dan dikunyah sama bakwan yang lebih dulu masuk ke dalem mulut. "Seorang teteh mau ikut nemenin cowok potong rambut? Kemajuan pesat," puji Papa Suho. "Teteh suka beneran ya sama dia?"

"Dia siapa?" tanya Eunha, pura-pura gak paham.

"Yailah, masih aja, Teh. Udah cememew juga."

"Papa ngomongin siapa sih?"

"Itu, ngomongin tukang sayur langganan mama."

"Oh, pantes aku gak paham."

"Serius, Teh, elah."

"Apaan sih, Pa?" Eunha natap malas papanya.

"Kamu beneran suka sama si Wicak?"

"Aku gak tahu."

"Lah? Gimana sih, Teh?"

"Gimana apanya?"

"Orang udah cememew juga, harusnya kalau ditanya jawabnya iya. Ini malah gak tahu."

"Ya orang aku gak tahu, dia tiba-tiba maksa aku jadi pacarnya gara-gara aku matiin telpon duluan."

"Ha? Kok bisa?" tanya Papa Suho yang dibalas gedikan bahu Eunha. "Terus dipaksa sama dia teteh mau-mau aja?"

"Mau nolak gimana? Dia maksa terus."

"Ah, bilang aja teteh juga demen sama Wicak."

"Gak." Eunha bangkit dari duduk dan ngelanjutin ucapannya. "Aku ke kamar dulu, Pa. Mau naro laptop."

Kak Eunha✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang