Setelah menempuh sejam perjalanan, kami pun sampai di sebuah gedung besar. Dari luar, gedung itu di dekorasi semenarik mungkin. Banyak orang-orang yang memasuki gedung itu, sambil sesekali menyapa satu sama lain. Mungkin teman atau rekan kerja mereka.
"Ini terlihat seperti acara bisnis," gumamku yang mungkin Leandro masih mendengarnya.
"Ya, ini pesta ulang tahun namun sekaligus acara bisnis," tanggapnya dengan santai, sembari melepaskan seatbelt nya dan keluar dari dalam mobil. Aku juga melepas seatbelt nya dan keluar dari dalam mobil. Leandro memeluk pinggangku dengan posesif dan kami berdua pun berjalan memasuki gedung besar tersebut.
Saat aku memasukinya, lantai utama alias lantai satu terlihat sepi. Hanya ada beberapa orang, termasuk resepsionist. Mereka semua menunduk hormat kearah Leandro.
"Selamat datang, Tuan Leandro dan Nyonya Kaylie!" sapa seorang resepsionist wanita dengan lembut dan ia tersenyum ramah. Aku merasa dia orang yang baik.
"Panggil aku Kaylie saja. Terlalu formal dan tua memanggil diriku Nyonya," tegurku sambil tersenyum hangat. Resepsionist itu mengangguk. Leandro dan aku pun berjalan menuju lift yang tersedia.
Saat didalam lift, Leandro menekan tombol angka 25. Sepertinya itu ruangan acara. Tapi kenapa paling atas sekali sih ruangannya? Pertengahan saja sudah cukup. Merinding rasanya jika berada di lantai paling atas.
"Acaranya bukan di lantai 25. Aku hanya ingin mengambil jam ku," kata Leandro. Aku memandangnya takjub. Bagaimana bisa? Jawabannya itu seolah-olah menjawab pertanyaan yang terus berputar di kepalaku. Apakah ia pembaca pikiran? Jikalau begitu, aku harus berhati-hati. Tapi, jika ia memang pembaca pikiran atau bukan, tetap saja aku harus berhati-hati.
Lift yang kami tumpangi pun berhenti dan pintunya bergeser otomatis. Masih dengan tangan kekarnya yang melingkar di pinggangku, kami berdua keluar dari lift. Sepanjang lorong lantai 25 ini, hanya ada lukisan-lukisan dan didepan mataku, ada sebuah pintu berukuran besar. Mungkin ini ruangannya Leandro.
Leandro menempelkan telapak tangannya di tengah pintu dan secara otomatis, pintu itu terbuka lebar. Ini sangat canggih. Katakanlah kalau aku norak tapi emang itu kenyataannya. Jika kalian jadi aku, pasti kalian akan kagum.
Kami berdua pun masuk secara beriringan dan pintu pun tertutup lagi. Didepanku, masih ada pintu lagi. Ini ruangan seberapa pentingnya sih? Sampai ada pintu lagi.
Leandro menempelkan jempolnya di tengah pintu tersebut dan pintu itu terbuka otomatis lagi. Tadi telapak tangan, sekarang jempol, nanti apa lagi? Telapak kaki? Segitu pentingnya kah ini ruangan sampai harus melewati dua pintu.
Eh, bukan dua pintu lagi. Tiga pintu! Bagaimana bisa aku beranggapan seperti itu? Ya iyalah bisa, didepan mataku saja, masih ada pintu lagi. Ruangan ini kalah-kalah gudang bank, ruangan presiden dan yang lainnya.
Leandro dan aku pun berjalan masuk. Leandro malah membawaku kearah samping pintu, tepatnya sih di kusen pintu. Dia menekan sebuah tombol disitu yang berbentuk kotak dan warnanya hampir sama dengan kusen pintu. Dia sangat pintar membuat kode rahasia pintu. Aku yakin, hanya pencuri cerdas yang bisa melewati tiga pintu aneh itu.
Pintu pun terbuka otomatis setelah beberapa detik.
"Amazing!" ucapku dengan kagum. Sadar? Iya, itu aku ngucapinnya dengan kesadaran. Pantasan saja kami melewati tiga pintu dengan kode rahasia yang berbeda. Rupanya di baliknya ada sebuah ruangan yang begitu luas. Bahkan ruangan itu sudah seperti rumah. Mungkin inti rumahnya yang ruangan besar ini.
Aku jelasin ya. Di pintu pertama itu, aku lihat tadi banyak sofa-sofa, meja-meja dan beberapa perabotan atau hiasan lainnya. Di pintu kedua, aku lihat banyak rak-rak buku gitu. Dan di pintu ketiga inilah yang merupakan ruangan yang ku kagumi. Di tengah ruangan—tepatnya berhadapan dengan pintu dengan jarak yang jauh—sebuah meja kantor serta laptop. Beberapa berkas tertumpuk diatas meja kantor tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
MINE IS TERRIBLE [ END ]
Romance[ 01 Juli 2019 - 10 Januari 2021 ] Ini tentang Amoureyza Kaylie yang harus menerima perjodohannya dengan Leandro Alcander, seorang pria yang memiliki berbagai perusahaan dimana-mana dan banyak wanita yang menyukainya. Demi perusahaan keluarganya. Na...