CHAPTER 84

2.9K 143 4
                                    

"Apa yang ia lakukan disini?" tanyaku pada Jack yang kebetulan sedang mengurus seekor anjing berukuran besar di halaman belakang.

Anjing itu ternyata diambil dari jalanan. Saat berkunjung ke Arizona, secara tak sengaja, Papa dan Jace menemukan seekor anak anjing yang terlantar di pinggir jalan. Merasa lucu dan tak tega, Papa membawa anak anjing tersebut kerumah kemudian mengurusnya. Aku mengetahuinya saat Jace bercerita tadi.

Ya, sebelum menemui Jack, aku sempat berpapasan dengan Jace. Aku menanyakan keberadaan Jack pada kembarannya itu dan Jace berkata bahwa Jack ada di halaman belakang mengurus Abba. Aku bingung. Abba siapa? Dan saat Jace menjelaskan bahwa Abba adalah seekor anjing dari Arizona yang dibawa oleh Papa, barulah aku mengerti.

"Siapa?" tanya Jack yang sedang menyisir bulu lebat anjing tersebut. Namanya adalah Abba. Katanya sih diambil dari nama Papa, yaitu Abbaron.

"Leandro. Kenapa dia bisa ada disini?" tanyaku.

"Apa kau tak tahu? Setelah kau datang, keluarga Leandro dan keluarga kita akan langsung membahas tentang pernikahan kalian. Mungkin tanggal pernikahannya akan diadakan beberapa minggu lagi dan secara tertutup agar tak mengundang banyak perhatian," tutur Jack.

"HAH!? Yang benar saja!?" Aku tak percaya. Astaga.

"Jika kau tak percaya, tanya saja pada Pa-"

"KAYLIE!" teriak Papa.

"Baru saja ingin ku sebut, dia sudah bersuara..," gumam Jack.

"Iya, Pa!" jawabku.

Aku bergegas meninggalkan Jack dan Abba si anjing, lalu menghampiri Papa yang berada di ruang tengah bersama Leandro. Mereka sedang bermain catur. Leandro mengenakan pakaian santai. Apakah ia tidak bekerja pada hari ini? Jika tidak, siapa yang sedang mengurus perusahaannya?

"Kenapa, Pa?" tanyaku.

Ngomong-ngomong Papa sudah tidak merasa emosi lagi kepadaku. Ya, mungkin masih menyimpan rasa kesal walau sedikit. Dan aku sudah disini, tapi tidak ada yang membuka suara kepadaku. Menyebalkan sekali bukan? Rasanya aku ingin mencaci maki, namun yang memanggilku adalah Papaku.

"Apa pendapatmu tentang pernikahanmu dengan Leandro?" tanya Papa.

Aku memandang Leandro dan dia memandangku sekilas saja. Aku menyandarkan punggungku, lalu berkata, "Pendapat apa? Menurutku biasa saja."

"Bagaimana jika pernikahanmu akan dilaksanakan minggu depan?" tanya Papa lagi.

Aku membelalakkan mata. "Yang benar saja!?" tanyaku kaget. Sedikit sih, karna aku sudah tahu dari Jack.

"Kenapa harus minggu depan? Aku baru saja bertemu kalian setelah sekian lama!" kataku tak terima.

"Salahkan dirimu yang kabur 10 tahun yang lalu, Kaylie. Jangan salahkan kami!" sindir Papaku.

"Apa begini caramu memperlakukan anakmu, Pa!?" tanyaku kesal.

Papa langsung menoleh kearahku dengan lirikan matanya yang tajam. Aku hanya mendengus kesal. "Bagaimana lagi aku harus memperlakukan dirimu, Kaylie!? Apa aku harus menggendongmu kesana kemari seperti kau berumur dua atau tiga tahun??" serangnya.

Aku mencebikkan diri sebab merasa kalah telak atas balasan dari sang Papa. Dan juga, Leandro sekarang tengah menahan tawanya di balik senyuman tipisnya. Sepertinya dia suka melihatku di sindir begini oleh Papa. Sialan pria itu.

"Jam 11 kau harus segera foto pre-wedding bersama Leandro. Bergegaslah!" suruh Papaku.

Dengan kesal, aku melangkah menuju kamar dan segera membersihkan diri lalu mengenakan pakaian yang pantas.

MINE IS TERRIBLE [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang