CHAPTER 17

7.2K 220 0
                                    

Aku hanya takut. Takut dia mengingat kejadian tiga tahun yang lalu.

Kejadian tiga tahun yang lalu, yang membuatnya menjadi berandalan seperti ini. Untungnya berandalan tapi masih jadi penurut pada keluarga.

FLASHBACK ON (Author POV)

Saat ini, di aula sekolah menengah pertama di Boston, tampak terisi penuh oleh para penonton.

Diakhir pekan, seperti biasanya, sekolah menengah pertama di Boston ini sedang mengadakan acara olahraga besar-besaran. Mengundang perhatian banyak orang, apalagi sekolah ini merupakan sekolah terkenal disana.

Boston Elementary School, pendirinya adalah kakek buyutnya Leandro Briareus, Tuan Asisi Briareus. Dia adalah seorang pria yang berwibawa, pendirian tenang dan juga tegas.

Aula Boston Elementary tersebut penuh di karenakan adanya pertandingan basket antar dua sekolah yang terkena dan memiliki nama yang tinggi. Boston ES melawan Margadewa ES.

Margadewa Elementary School adalah sekolah yang didirikan oleh musuh bebuyutan kakek buyut Leandro, Tuan Yohanes Margadewa. Seorang pria tegas yang memiliki darah Indonesia.

"Oke, dari kubu Boston ES, tampak pemain bernomor 7 menguasai lapangan dengan bola basket yang di dribble nya. Kemudian, pemain bernomor 7 itu berhenti tepat didepan pemain lawan dan melemparkan bola tersebut dari garis tiga angka atau three point shoot. Dan... YAAA!! MASUKK!! KUBU BOSTON ES MEMPEROLEH 3 ANGKA!" Begitulah penuturan komentator pertandingan basket ini.

"JACK!!"

"BANG JACKKK!!!"

"SEMANGAT JACKK!!"

Teriak para perempuan menyoraki pemain basket bernomor 7 tersebut. Yap, dialah yang bernama Neander Jack. Seorang pria tampan yang sering menjadi idola guru-guru maupun para siswi-siswi Boston ES. Selain tampan, sifat Jack yang supel dan ramah, membuat banyak yang menyukainya.

"Astaga, se-populer itu kah Jack dimata mereka?" ujar seorang gadis bersweater rajut pelangi dengan kupluk hitam. Gadis itu terlihat pucat. Meski bibirnya sudah di poles liptint, kepucatannya tetap tampak.

"Aku saja yang bernotabene 'kakak'-nya tidak menyangka bahwa dia sepopuler itu!" timpal seorang gadis berhoodie kuning dengan topi baseball hitam yang terpasang di kepalanya.

Gadis berhoodie itu bernama Kaylie Amoureyza, kakak kandung dari Jack. Sementara gadis bersweater rajut pelangi yang duduk disebelahnya, bernama Hillary yang bernotabene pacar Jack.

Sebenarnya Hillary mengidap penyakit meningitis stadium tiga dan dia diharuskan rawat inap, tidak tau sampai kapan. Tapi berkat Kaylie yang membujuk dokter serta perawat agar memperbolehkan Hillary keluar sebentar untuk menonton pertandingan Jack, akhirnya Hillary diperbolehkan keluar sebentar dengan catatan : jika terjadi apa-apa dengan Hillary, segera dibawa ke rumah sakit sebelum berefek kematian.

Dan alhasilnya, mereka datang di pertengahan quarter tiga. Untungnya mereka dapat melihat Jack menyetak angka. Three point shoot lagi. Sebuah keberuntungan padahal itu pasti hal biasa menurut orang lain.

"Kak Kaylie, aku ingin pulang. Aku.. hahh.. merasa.. kelelahan.." kata Hillary sambil mengelap keringat yang bercucuran membasahi wajah cantiknya. Kaylie yang tidak mau calon adik iparnya itu kenapa-napa, langsung segera membawa gadis itu pergi dari sini dan membawanya kembali ke rumah sakit.

Namun di pertengahan jalan, mobil yang di kendarai Kaylie diberhentikan oleh segerombolan orang berpakaian hitam dan bersenjata tajam. Tidak ada yang mengenal dengan orang-orang tersebut. Dan, jalan yang mereka lewati adalah jalan pintas dan sangat sepi.

"Kak.. I-ini a-ada ap-apa.." tanya Hillary bergetar ketakutan.

"Aku tidak tau, Hillary. Apa mungkin mereka—ARGH!"

Belum sempat Kaylie menyelesaikan omongannya, seseorang memecahkan kaca mobilnya dengan besi. Mereka menyuruh kedua gadis itu membuka pintu mobil dan keluar dari dalam sana. Mau tidak mau, mereka berdua terpaksa keluar dengan nyali yang sudah menciut. Kaylie dan Hillary saling berpegangan tangan.

Ternyata sekelompok orang yang memberhentikan mobil mereka adalah para pelaku begal dan itu semakin membuat Kaylie maupun Hillary saling ketakutan. Tanpa mereka sadari, dari belakang sudah ada yang siap ingin menghabisi mereka.

Kaylie yang merasakan insting nya kali ini bekerja, langsung memandang ke belakang dan bersiap menjauhkan diri Hillary dari dirinya. Ia berkorban demi Hillary. Tapi, ia kalah cepat dari Hillary. Gadis itu sudah lebih dulu menolongnya dan alhasilnya, Hillary terkena tusukan pisau di bagian dadanya.

Kaylie beringsut cepat kearah Hillary dan menangis sejadi-jadinya. Tanpa Kaylie sadari, di belakangnya sudah ada yang..

BUGH! BUGH!

Seseorang yang memukulnya dengan bongkahan kayu besar di bagian kepalanya. Mungkin ia akan mengalami amnesia atau pendarahan yang hebat. Alhasilnya, Kaylie jatuh tak sadarkan diri di sebelah Hillary yang sudah meninggal dunia.

FLASHBACK OFF (AUTHOR POV OFF)

Argh.. Air mataku menurun lagi. Aku menghapus dengan kasar air mataku yang jatuh dan mencoba menghilangkan kejadian tiga tahun yang lalu. Yang merenggut nyawa seseorang dan juga nyawaku yang hampir terenggut.

Aku menggelengkan kepalaku dan berjalan menuju Jack.

"Hey Jack! Aku sudah selesai. Ayo pulang!" ajak ku pada Jack yang masih berbincang dengan seorang gadis.

"Oh, kau sudah selesai? Bagaimana jika kau pulang sendiri? Aku harus menemankan gadis kecil ini berkeliling. Apa kau tidak keberatan?" tanya Jack yang membuatku tersenyum palsu. Miris.

"Y-ya sudah, aku pulang duluan. See you!" Aku mendorong trolly ku menuju tempat pembayaran dan membayar semua buku-buku ku, juga buku Jace. Selesai membayar, aku keluar dari toko buku tersebut dan berjalan menuju sebuah restoran Korea. Aku sangat lapar.

*****

Sorry kalo lama update, hehe.

MINE IS TERRIBLE [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang