CHAPTER 21

6.1K 213 7
                                    

Sesampainya aku di kamar,

Aku berganti pakaianku menjadi pakaian santai. Kemudian aku mengambil powerbank yang terletak diatas meja belajarku. Dan aku memakai powerbank tersebut untuk mengecas hp ku yang bentar lagi mati.

Aku membuka aplikasi chatting dan mencari room chat dengan Jack.

Me : Kau dimana?
Me : Mama mencarimu.
Me : Katanya kau belum pulang kerumah.
Me : Kenapa kau belum pulang?
Me : Hey!

Aku menghela nafas menatap pesanku yang belum di read, bahkan di balas.

Kemana lelaki itu? Perihal pesan yang tak kunjung dibalas, akhirnya aku memutuskan untuk menelpon Jack.

Sungguh, lelaki ini memberi kekhawatiran pada kami.

Tut. Tut. Tut.

Sialan. Tidak tersambung. Hufth.. Sekarang aku merasa khawatir dengan dirinya.

Aku kembali menghubungi Jack, berharap dia akan mengangkatnya.

"Yes, tersambung!" sorak ku dengan suara kecil. Aku menempelkannya ke telinga.

"Hei, Jack! Kau dimana? Ibu mencarimu!" kataku.

Tetapi yang kudengar bukanlah jawaban atas perkataanku, melainkan suara seorang gadis yang mendesah hebat.

Aku menjauhkan ponselku dari telingaku dan menatap kearah layar ponsel yang masih tersambung telpon dengan Jack.

Oh my God, ada apa ini!? Apa yang terjadi?

Aku kembali mendekatkan ponsel pada telingaku.

"Kau sangat hebat, baby. I love you~"

"I love you too. Aku semakin mencintaimu, babe!"

"Su-sua-suara.. I-itu suara Jack!" pekik ku tak percaya ketika mendengar suara sialan dari ponselku itu. Aku memutuskan sambungan telepon dan segera mengambil jaketku.

Aku berjalan keluar kamar dan menuruni anak tangga dengan gesit. Tanpa kusadari, ada Jace yang sedang mengerjakan tugasnya. Sepertinya baru di berikan oleh dosennya.

Ah sudahlah, yang penting Jack harus diselamatkan.

"Kau mau kemana, Kaylie? Ini sudah malam. Masuklah!" tegur Jace.

"Leandro mengajakku untuk bertemu saat ini," ucapku berbohong.

Jika aku mengatakan bahwa aku akan menggebrak Jack, maka Jace akan ikut campur dan dia akan emosi lagi.

"Semenjak kau akan menikah dengan dia, kau menjadi sedikit liar. Aku tidak mengerti lagi," timpal Jace.

Aku hanya melirik sekilas kearah adik ku itu dan menghela nafas panjang.

Aku berjalan keluar rumah hingga menuju pos satpam di komplek perumahan kami. Ku lihat ada Gerald yang sedang asik ngopi sambil menonton sepak bola di televisi.

"Good night, Gerald. What are you doing?" tanyaku bermaksud untuk berbasa-basi.

"Eh, good night too, Kaylie. Aku sedang menonton bola. Kau sendiri kenapa ada disini?" tanya Gerald.

"Yeah, aku ada keperluan dengan tunanganku. Silahkan kau lanjutkan saja acara menontonmu!" kataku yang tidak ingin mengganggu dirinya menonton televisi.

"Oh, kau akan menikah? Wah, congratulation, Kaylie!" ucap Gerald dengan tulus. Aku hanya tersenyum.

Aku bersandar pada dinding pos satpam dan membuka aplikasi chatting-ku.

Me : Leandro!
Me : Hey, aku butuh bantuanmu.
Me : Jemput aku di pos satpam perumahan. Aku akan mengatakannya di mobil.
Me : Cepatlah sedikit!

*****

To be continued.
Terimakasih atas vote-nya, hehe :")

MINE IS TERRIBLE [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang