CHAPTER 20

6.9K 232 2
                                    

"Terima kasih."

Aku menutup pintu mobil dan memasuki halaman rumahku, setelah mengucapkan terima kasih kepada Leandro.

"Apa kau tidak ingin memberi sebuah kecupan hangat pada diriku?" tanya Leandro yang tiba-tiba berubah manis.

Aku menghentikan langkahku dan memandangnya dengan tatapan bingung. Bukan karena aku heran dengan perkataannya. Itu karena aku tidak mendengar apa yang ia katakan. Aku menghampirinya dengan alis terangkat.

"Apa?" tanyaku.

"Ah sudahlah. Tidak mungkin kau ingin melakuk-" Ucapan Leandro terpotong.

Cup.

"Aku sudah memberikannya bukan? Sekarang, kau pulanglah!" perintahku.

Aku memberikan kecupan singkat di rahang tegas milik Leandro dan berjalan memasuki rumah. Pria itu hanya tersenyum tipis sambil mengangguk, kemudian pergi meninggalkan rumahku.

Tok.. Tok.. Tok..

Aku mendorong pintu rumahku dan memasukinya dengan langkah pelan. Lampu dirumahku telah di padamkan semuanya. Hanya tersisa lampu teras depan dan teras belakang saja yang menyala. Sepertinya orang-orang sudah tidur.

"Kau sudah pulang?" tanya seseorang dari arah belakangku. Aku menoleh dan mendapati Mama yang memakai baju tidur sedang memegang segelas teh hangat.

"Ibu lihat, aku sudah ada disini. Tentu saja aku sudah pulang!" ujarku sambil berjalan menuju ruang tengah dan menghidupkan lampunya. Mama ikut duduk bersamaku.

"Kau habis darimana? Dan, dimana Jack? Bukankah dia bersamamu?" tanya Mama sambil menyeruput teh hangatnya.

"Jack? Dia belum pulang?"

Mama menggelengkan kepalanya. Aku menghela nafas panjang dan mengibas rambutku ke belakang. Bukan karena bergaya tidak peduli, tetapi karna aku merasa kepanasan.

"Tadi aku memang bersama Jack. Kemudian kami berpisah. Aku bersama Leandro dan Jack bersama seorang perempuan cantik. Aku tidak mengenalnya," ceritaku yang membuat Mama membulatkan matanya dengan sempurna.

"Perempuan?" tanya Mama memastikan. Aku mengangguk. "Siapa perempuan itu?"

"Aku tidak mengenalnya. Sama sekali," jawabku jujur.

"Astaga.." lirih Mama.

Aku tau apa yang dipikiran Mama. Dia memiliki pikiran yang sama sepertiku saat melihat Jack bersama seorang perempuan.

Aku mengelus punggung Mama agar ia tidak terlalu khawatir.

"Ya sudahlah, palingan bentar lagi dia pulang. Aku ke kamar duluan ya, Ma! Good night!" pamitku sembari mencium pipi Mama dan berjalan menuju kamarku.

***

Halo semuanya!
Maafkan aku yg slow update. Bahkan kira-kira aku update itu sebulan sekali. Tetapi, sekarang aku akan usahakan buat update nya ngga slow lagi. Seminggu sekali mungkin? Kita liatnya ntar wkwkwkwk

Dan untuk yang udah baca cerita aku, aku ucapkan terimakasih ya! Yang udah kasi vote juga aku sangat berterima kasih!

Ngg.. Kalo kalian baca ceritaku, jangan lupa follow akunku ya! Jangan lupa untuk share juga!

I love you all♡!

MINE IS TERRIBLE [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang