ATTENTION!
Untuk para readers, tolong berikan vote dong:). Itu berguna sekali lho untuk aku dan cerita ini.
*****
"Thank you, Madam Leine!" ucap Sakura sambil membungkukkan badannya kepada Madam Leine.
"We're back to the home. See you, Madam!" pamitku dengan melakukan tindakan yang sama seperti Sakura.
Yeah, setelah menghabiskan waktu, ya.. kurang lebih sejam lebih, aku dan Sakura pun memutuskan untuk pulang.
Selama perjalanan pulang, dia terus-terusan mengoceh perihal tas-tas branded yang ia lihat tadi. Tentunya dengan sangat antusias dia menceritakannya.
"Umm, Sakura..," panggilku pada Sakura.
Sakura yang sedang menyetir langsung melihatku sekilas kemudian bertanya, "What?"
"I think this is a crazy. Very crazy, maybe," kataku sambil memainkan jemariku, tanda aku ragu mengatakannya pada Sakura. Gadis Jepang itu paham dengan tingkah laku ku pun langsung memelankan mobilnya yang ia kendarai.
"What do you think?"
"I think of him. Think of Leandro."
"What happened to him?"
Aku menghirup nafas panjang, kemudian menghembuskannya dengan pelan. Kemudian, aku mulai berkata kepada Sakura,
"So, the story goes like this..."
Aku menceritakan alasan kenapa aku bisa pingsan pada saat sedang bekerja kelompok di perpustakaan Boston University, bersama teman-teman kelas seperjurusanku. Mereka tak ada yang mengetahui tentang suara di telpon itu. Hanya aku sendiri yang mengetahuinya.
"Yeah, it's very scary. And, I think, he is a psycho," tukas Sakura.
Aku melanjutkan ceritaku. Menceritakan kejadian 'ngedate'-nya aku dan Leandro yang secara tiba-tiba, yang kemudian kami mendatangi sebuah komplek asing menurutku.
Leandro meninggalkanku di mobil, sementara dia pergi menuju ujung komplek. Yang menurutku, dia berbelok ke sebuah rumah besar.
Bagian mengejutkannya, ketika Leandro kembali ke mobil, aku mencium bau amis seperti bau darah manusia.
Ketika aku bertanya, Leandro mengatakan bahwa hidungnya tak mencium bau apa-apa dan membuatku beropini bahwa hidungku-lah yang bermasalah.
Aku terdiam dan kulihat Sakura memandangku dengan tatapan terkejut. Sudah ku duga, dia akan terkejut. Aku tersenyum tipis dan menyandarkan tubuhku ke sandaran lalu menghembuskan nafas panjang.
"It's so scary, so crazy and so terrible! My suggestion, you better watch out for him!" ujar Sakura dengan wajahnya yang menunjukkan bahwa ia tak percaya dengan apa yang kuceritakan. Apalagi itu tentang Leandro.
Yeah, dia juga berpikir sama sepertiku.
Dia menganggap Leandro adalah sosok berdarah dingin yang sadis. Dalam artian, dia adalah seseorang pengidap psikopat.
Dan, menurutnya juga, hidupku dalam marabahaya.
"Kau harus menolak perjodohan ini dengan alasan ini!" suruh Sakura dengan antusias.
Aku menatapnya dengan datar dan berkata, "Aku 'kan tak punya bukti, bodoh!"
Sakura memandangku dan terdiam sejenak. Kemudian dia menyengir dan bertanya dengan polos, "Bukannya itu sudah merupakan bukti-bukti?"
"Bukti yang ku maksud adalah bukti dalam bentuk nyata, bukan bukti dalam bentuk omongan, bodoh!" maki ku pada Sakura.
"Harus pakai yang nyata, ya? Ku pikir, omongan anak perempuan akan lebih dipercaya oleh orang tua daripada harus memakai bukti-bukti nyata," ujar Sakura. Ia kembali menetralkan kecepatan mobilnya.
"Ya, mungkin itu untuk 'orang tua' yang sangat memanjakan anaknya, bukan 'orang tua' yang menegaskan anaknya. Dan, tipe orang tuaku adalah tipe yang kedua, yaitu menegaskan anaknya," kataku memberi penjelasan pada Sakura, juga memberi penekanan pada kalimat 'orang tua'.
Aku mengusap wajahku dengan kasar dan memandang kosong kearah jalan raya.
"Ah, lagipula, meskipun begitu, aku harus tetap menerima perjodohan ini demi bisnis keluarga," kataku pada Sakura dengan memelas.
Sakura hanya berdeham tanda setuju.
*****
To be continued.
KAMU SEDANG MEMBACA
MINE IS TERRIBLE [ END ]
Romance[ 01 Juli 2019 - 10 Januari 2021 ] Ini tentang Amoureyza Kaylie yang harus menerima perjodohannya dengan Leandro Alcander, seorang pria yang memiliki berbagai perusahaan dimana-mana dan banyak wanita yang menyukainya. Demi perusahaan keluarganya. Na...