CHAPTER 13

7.4K 243 0
                                    

"Oke, my class ends. Thank you for your time!" tutup Sir Hans sambil berjalan keluar kelas Sastra dengan langkah lebarnya.

Aku segera membereskan barang-barangku kedalam tas.

"Eh, Kaylie. Hari ini ada tugas kelompok. Kau harus ikut. Tidak terima penolakan!" cegat ketua pemimpin angkatan Kaylie yang kebetulan satu kelas dengan Kaylie. Namanya Edward.

"Ya, ya, ya. Aku tau, ketua Edward."

"Oke, anak baik. Mari kita ke perpustakaan!"

Aku menganggukkan kepala dengan menurut dan mengikuti langkah Edward yang berjalan menuju perpustakaan universitas.

Sesampainya disana, kami masuk kedalam dengan kartu khusus dan mencari teman-teman yang lain.

"Hei, kami disini!" sapa seorang gadis berwajah Chinese yang bernama Yingying. Dia baik dan ramah. Aku menyukainya sebagai teman.

Aku dan Edward pun berjalan kearah mereka dan duduk secara berhadapan. Kami pun mulai membahas tentang tugas kelompok yang harus kami kerjakan.

"Oke, Sir Hans bilang kita harus mencari sebanyak-banyaknya contoh Sastra dari berbagai negara. Minimal satu negara ada sepuluh Sastra. Kemudian, tugas ini harus di susun seperti makalah. Yang paling bagus makalahnya, itulah yang mendapat nilai tambahan di nilau kuisnya nanti!" jelas seorang lelaki di sebelah Edward yang berkacamata tanpa bingkai. Namanya Sowter.

"Oh, shit. Aku membencinya. Semenjak kedatangannya dari Indonesia dan sebagai dosen disini, kita di beri banyak tugas yang menyiksa. Sebelum-sebelumnya, tidak ada tugas yang menyiksa seperti ini. Arrghhh.. Fuck you, Sir!" umpatku kesal sambil beranjak dari kursi dan berjalan mencari buku referensi Sastra dari berbagai negara. Aku mencarinya bersama Yingying.

"Astaga, ini banyak sekali bukunya. Kita perlu berapa?" tanyaku pada Yingying. Aku memandang dari atas rak bagian Sastra Dunia, dari yang paling bawah.

"Terserah kau sajalah. Aku hanya mengikutimu," kata Yingying pasrah. Aku mendenguskan nafas panjang dan mengambil asal tujuh buku Sastra Dunia.

Aku menyuruh Yingying membawakan dua buku dan aku hanya membawa lima buku. Soalnya Yingying ini punya postur tubuh yang kecil dan kurus. Aku tidak tega melihatnya membawa buku-buku seberat ini. Takutnya tulangnya ada yang patah. Kan tidak lucu.

BRAK!!

Aku menghempaskan bukunya dihadapan tiga cowok yang sedang asik bermain game. Bukannya membantu mencari, malah asik bermain game.

"Silahkan kalian mengerjakannya, sebisa kalian. Jika sudah selesai, kirim file nya ke aku dan aku akan mengeditnya!" perintahku sambil menghempaskan bokongku di kursiku dan memainkan hp ku. Aku mengambil earphone dari dalam tas ku dan memakainya.

Lagu Sam Smith yang Fire On Fire, mengalun merdu di telingaku. Aku menyukai lagu ini. Bahkan ku masukkan lagu ini kedalam list favorit musik di hp ku. Oke, itu sangat tidak penting pastinya. Aku hanya menambahkan saja.

"Hei, Kaylie! Apakah ini sudah benar? Apakah masih ada yang salah?" tanya Edward sambil menghadapkan laptop kepadaku. Aku berhenti sejenak, untuk melihat tugas yang dibikin oleh Edward.

"Ini di hapus. Gunakanlah bahasa yang baku, baik dan benar. Kau mau kita disuruh ulang sepuluh makalah oleh Sir Hans? Tidak kan? Ya sudah."

Edward manggut-manggut tanda paham dan kembali menghadapkan layar laptop pada dirinya. Dia pun mengerjakan tugas itu dengan teliti. Ya, aku hanya memperhatikan mereka tugas dan memberi kritikan atau saran.

Mudah? Tidak. Itu sangat tidak mudah. Kau harus teliti, friend.

Sesekali aku membantu Yingying mencari-cari referensi didalam buku-buku Sastra Dunia. Kasihan sekali ku melihat Yingying yang bekerja sendirian. Ah tidak. Berdua dengan Jerome, sepupu Edward. Sementara Edward dan Asad, fokus mengerjakan tugas bagian mereka.

"Sastra ini terlalu sulit dimengerti. Apa kau mengerti?" tanya Yingying padaku, sambil menunjukkan sebuah sastra dari Rusia—yang tidak ku ketahui sama sekali.

Aku termasuk orang yang 'jarang' membuka buku sastra dunia. Ah, jangankan membuka, menyentuh saja tidak pernah.

Tiba-tiba, ponselku berdering hebat diatas meja. Aku melihat nama Leandro tertera di layar. Oh, rupanya dia menelponku. Ada apa ya?

*****

Jangan lupa vomment yaw.

Btw, aku bingung mo nyariin visual cast yang cocok untuk tokoh-tokoh dicerita ini. Saran dund.

MINE IS TERRIBLE [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang