CHAPTER 15

7.9K 239 0
                                    

Jam 9 malam, di rumah Kaylie.

"Hey, Jack!" sapaku sambil menghempaskan bokongku di sebelah Jack yang sedang bermain game. Dia hanya melirikku sekilas dan acuh dengan keberadaanku. Dasar adik sialan.

"Jalan-jalan yuk!" ajakku sambil ngedusel-dusel layaknya kucing, di lengan Jack.

"No money," jawab Jack singkat. Astaga bocah satu ini. Masih marah padaku sepertinya.

"Ya sudahlah. Aku akan mengajak Karry saja!" kataku sambil mengambil ponselku dan mencari nama Karry terus menelponnya. Ku lirik Jack lewat ekor mataku dan wajahnya terlihat semakin kesal.

By the way, Karry adalah musuhnya Jack. Dulu mereka berteman akrab, sehingga kemana-mana selalu berdua. Sampai ada yang ngira mereka homo, padahal tidak. Hingga pada suatu hari, Karry kepergok sedang berduaan dengan pacarnya Jack.

Intinya saat itu, Karry sedang berselingkuh dengan pacarnya Jack. Dan yeah, semenjak saat itu, Jack sudah tidak lagi menganggap Karry adalah teman baiknya.

"Hai Ka—"

Jack mengambil ponselku dan memutuskan sambungan telepon dengan Karry.

"Kau pergi denganku saja. Aku berganti pakaian dulu," ujar Jack sambil membawa ponselku menuju kamarnya. Aku menyunggingkan senyum dan beranjak menyusuli Jack, tapi aku menuju kamarku sendiri.

***

"Nih, ponselmu!" kata Jack sambil mengembalikan ponselku saat kami berdua sudah berada di dalam mall.

"Kita ke toko buku dulu. Ada novel yang ingin kubeli," ujarku sambil menarik tangan Jack seperti anak kecil.

Harusnya kan, si Jack yang tampak anak kecil karena dia adikku, tapi ini malah diriku yang seperti anak kecil. Ah.. Tidak apa-apa.

Aku memasuki toko buku tersebut dan mengambil keranjang untuk memudahkanku membawa buku.

Aku berjalan menyusuri rak buku yang menyusunkan kumpulan novel remaja. Aku mengambil dua novel remaja, tentang percintaan pastinya. Kemudian, aku beralih ke rak yang disebelahnya. Rak buku fantasi.

Yeah, aku tipe pembaca yang suka dengan hal-hal yang berhubungan dengan fantasi atau khayalan.

"Kau tidak membeli buku?" tanyaku pada Jack yang asik bermain ponsel di belakangku. Satu tangannya memegang tanganku, satu tangannya lagi bermain ponsel.

Kami terlihat seperti pasangan goals bukan? Sayangnya, kami saudaraan. Haha.

JACK POV

Sebenarnya aku masih marah dengan kakakku, si Kaylie. Saat dia mengajakku berjalan-jalan, aku menolak karena pasti ada saja penghalangnya. Tapi saat mendengar Kaylie menyebutkan nama Karry, aku langsung kesal dan merampas ponselnya. Terus aku menyetujui ajakannya dan bersiap-siap.

*****

Maaf kalo updatenya lama, banyak kegiatan di sekolah atuh:(

Vomment yaw!

MINE IS TERRIBLE [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang