CHAPTER 29

5.8K 248 11
                                    

Aku mau update aja lah, ngga enak rasanya kalo hiatus :(

SELAMAT MEMBACA!

*****

Jostein Gaarder sudah berbicara di podium sejak setengah dua jam yang lalu. Dia turun dari podium dan aku berharap aku bisa menyusulnya.

Ketika aku hendak berdiri, suara dosen dari fakultas Sastra Portugis—dosen yang menjadi pembuka acara tadi—kembali terdengar.

"Kita juga kedatangan satu tamu kebesaran yang sangat terhormat dan juga dia merupakan donatur terbesar di kampus kita. Sambutlah, Leandro Alcander!"

"Your husband, Kaylie," bisik Sakura yang sama terkejutnya sepertiku. Aku terkesiap dan memandangi sosok pria tampan berpakaian semiformal yang menaiki podium dengan aura dingin yang menyelimuti tubuhnya.

"Sangat tampan."
"Makhluk ciptaan Tuhan yang tiada rusak alias sempurna."
"Jadikanlah aku pendampingmu, Tuan. Jadi kekasih ranjang juga tidak apa!"
"Aku rela memberikan keperawananku kepada dia."

Aku bergidik ngeri dan menatap rendah segerombolan gadis-gadis yang duduk didepanku, mengobrol dengan suara nyaring. Tentu saja mereka terlihat santai untuk mengucapkan itu. Seisi aula ini sedang ribut karena kedatangan Leandro.

Ah, kuharap aku bisa kabur dari sini sekarang juga. Aku berharap ia pergi dari sini dengan cepat.

"Good afternoon all. Thank you for the invitation given to me to attend a seminar at Boston University!" sapa Leandro dengan nada datarnya. Bahkan untuk tersenyum saja, tidak ada naik sedikitpun garis bibir di wajahnya.

Alih-alih asik mengoceh didepan, aku membuka ponselku dan mengirim pesan pada Jace.

Me : Kau dimana?

Tak kunjung dibalas, aku menutup ponselku dan menggenggamnya dengan erat.

Tanpa sengaja, arah pandangan Leandro bertemu dengan pandanganku. Ia tersenyum tipis kearahku dan aku hanya melengos saja melihatnya.

Sekali lagi, gadis-gadis norak didepanku kembali bersorak sebab melihat Leandro tersenyum tanpa sadar ada aku di belakang mereka.

"Hey, bisakah kau diam!?" gertak Sakura kesal sambil menendang kursi didepan. Oke, kali ini Sakura memperlihatkan sisi barbar nya. Dia kesal tentunya.

Gadis-gadis didepan pun memandang Sakura dengan sinis dan kembali menghadap kedepan.

Aku menyentuh lengan Sakura, bermaksud untuk menenangkan dirinya agar tidak marah-marah disini.

"Sebelum saya mengakhiri ini semua, bolehkah saya mengumumkan sesuatu?" tanya Leandro dengan pandangannya yang mengarah kepadaku. Oh, perasaanku mulai tidak enak.

"Ah, silahkan saja. Apa yang akan kau lakukan, Tuan?" tanya si dosen jurusan Sastra Portugis.

"Saya ingin memanggil calon istri saya. Kami akan menikah dalam waktu yang dekat," jawab Leandro.

"Wah, apakah dia ada disini? Panggil lah! Tunjukkan pada kami semua!" ujar sang dosen.

Leandro tersenyum tipis penuh arti. Para mahasiswi maupun mahasiswa mulai saling berbisik-bisik dan ada beberapa yang menatap kearahku berkali-kali.

"Dia adalah gadis cantik dari jurusan Sastra Inggris. Namanya adalah Amoureyza Kaylie. Mari kesini, sayangku!"

Bisakah aku mengulang waktu agar ini tak terjadi? Oh, aku sungguh malu.

Seluruh pandangan tak percaya tertuju kepadaku saat ini. Sakura menyenggolku dengan pelan, bermaksud menggodaku. Aku melayangkan tatapan tajam kepadanya dan berdiri dari kursi. Bukan hanya mahasiswi-mahasiswa yang tak percaya akan pengakuan Leandro, dosen-dosen juga ikut tak percaya. BAHKAN AKU SENDIRI TAK PERCAYA DIA AKAN MENGAKUINYA DISINI.

Aku berjalan menuju podium, menghampiri Leandro yang berdiri seorang diri disana dengan senyum devil nya.

Dasar iblis, gumamku dalam hati.

*****

To be continued.

MINE IS TERRIBLE [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang