❃22➻Why Always You?

343 40 10
                                    

Waktu istirahat, Balqis, Kaila, dan Brisa berkumpul di kantin. Kali ini mereka kumpul dengan anggota yang lengkap. Karena biasanya, Brisa maupun Balqis diculik pacarnya masing-masing dan meninggalkan Kaila seorang diri. Untung Kaila memahami kondisi cinta anak muda yang selalu ingin bersama pacarnya. Seandainya Kaila memiliki pacar, ia pun pasti ingin selalu bersama sang kekasih, jadi ia berusaha memahami keadaan yang tengah dihadapinya ini.

Namun ada yang berbeda. Kaila yang ada di tengah-tengah dua gadis berinisial B itu melipat tangannya. Ketika menengok ke kanan, ada Balqis yang pipinya mengembung karena meminum setengah gelas jus alpukat dalam satu sedot. Ketika sudah terkumpul di mulut, gadis itu menelannya sedikit demi sedikit sambil melamun hingga jus dalam mulut perlahan surut. Wajah itu polos hingga mudah ternilai jika Balqis sedang ada masalah.

Ketika Kaila menengok ke kiri, ada Brisa yang memutilasi bakso sampai kepingannya kecil dan terbilang bubuk. Wajahnya juga datar. Pasti Brisa juga ada masalah. Kaila mengenal baik kedua orang itu.

"Kalian ada masalah sama pacar? Ada pelakor? Atau baru pada putus? Cerita dong. Masa gue nggak ada yang ngajak ngobrol. Dari tadi ditemenin sama two sad girls, nggak asik tau. Cerita-cerita coba," ujar Kaila yang merebut perhatian Balqis dan Brisa.

Brisa menghela napas berat dan Balqis buru-buru menelan jus yang ada dalam mulut. Balqis mencondongkan tubuhnya agar Kaila dan Brisa saja yang mendengarnya. "Nggak selalu tentang pacar. Tapi masuk kategori masalah pacar juga, sih. Cuman, kali ini lebih menjurus ke masalah persaudaraan. Jadi, masalahnya adik gu—"

"Stop. Jangan bilang adek lo suka sama Baskara?" Kaila memotong ucapan Balqis dengan cepat.

Ketiganya hening sesaat, hingga Balqis bertepuk tangan seolah bangga atas Kaila yang bisa membaca pikirannya. Cenayang, kata itu yang Balqis pikirkan untuk Kaila. Namun ekspresi bangganya berubah jadi lesu saat mengingat kalimat yang Kaila tebak. "Kayanya gitu."

Kaila melipat tangan dan membenarkan apa yang dulu pernah ia duga. Niona akan mendekati Baskara lagi. Ia prihatin atas posisi Balqis yang begitu rumit. "Kalo gitu, untuk kali ini lo jangan mau kalah terus, Qis."

"Kalo gue nggak ngalah, perang saudara dimulai. Sebelumnya aja hubungan gue sama dia udah renggang, ditambah kalo nanti gue nggak mau ngalah, gue yang disalahkan. Uwuu .... Begitu adil sekali hidup ini." Adil apanya? Balqis hanya membual.

"Sekarang gini aja, kalau pun lo ngalah, emang hubungan lo sama adek lo bakal baik-baik aja?"

Balqis terdiam atas pertanyaan Kaila yang menyerangnya. Mulutnya mudah untuk menjawab tidak baik-baik saja, namun ia merasa tak enak hati. Ia terlalu menunjukkan sisi gelap keluarganya. Di satu sisi, ia kesal pada Niona yang masuk kategori adik yang jahat. Tapi, bukankah Balqis juga akan ikut-ikutan menjadi kakak yang jahat jika selalu menjelek-jelekan adiknya kepada Brisa dan Kaila? Meskipun kejelekannya itu adalah sebuah fakta.

Bukannya Balqis tidak percaya pada sahabatnya, hanya saja sahabatnya itu adalah manusia yang suatu saat bisa saja berubah menjadi musuhnya. Namun Balqis tak pernah sekali pun menginginkan hal itu terjadi.

"Lo tau jawabannya, soalnya lo udah terlalu sering ngalah. Terus resiko lainnya, gimana kalo dia nggak serius suka sama Baskara? Kalau pun dia beneran suka, emang Baskara mau sama dia? Setau gue .... Baskara nggak mudah jatuh cinta. Kemungkinan lainnya, kalau adek lo jadian sama Baskara, emang lo mau liat Niona jadi pelampiasan doang?" ucap Kaila yang mulai merasuki pikiran Balqis.

Bahkan Brisa pun mulai memikirkannya. "Atau, bisa juga Niona cuman main-main doang. Lo mau cowok yang lo suka cuman dimanfaatin adek lo buat jatuhin lo?"

Balqis menidurkan kepalanya di atas lengan karena lelah berpikir tanpa tahu harus bertindak apa. "Aduh, pusing pala Barbie!"

Kaila menepuk bahu Balqis. "Jangan mau ngalah, ya? Gue maksa, nih. Habis gue udah terlalu kesel merhatiin lo yang kalah telak mulu sama adek lo."

•❃𝐒𝐞𝐥𝐁𝐚𝐫𝐚❃•|✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang