━◆❃Epilog❃◆━

452 33 28
                                    

"Nonton drakor?" tawar Baskara.

"Main ML aja, yuk. Masih kepo, kenapa kalah mulu," Balqis langsung membuka game-nya.

Begitulah Balqis dan Baskara sekarang. Saling menghargai kesukaan mereka adalah jalan tengah perdamaian. Dan meskipun cemburu mereka kekanak-kanakan, saling percaya tetap jadi hal yang paling utama. Jujur juga dipentingkan keduanya.

"Dari matamu, matamu, kumulai jatuh cinta," Balqis berhenti bernyanyi karena lupa liriknya.

"Owh, berawal dari mata gue?"

"Apaan?" tanya Balqis. Ia salah menyanyikan lagu. "Iiiii, Bara, belakang ada musuh. Mundur, sembunyi di semak-semak lawannya."

Mengalihkan topik, Baskara tahu. Tapi ia tetap suka pada Balqis. Tidak, untuk kali ini, panggil saja Selena, karena Luna sudah tidak keberatan lagi jika Balqis memperkenalkan dirinya sebagai Selena. Tapi gadis itu malah menolak. Katanya, biarkan Selena jadi panggilan spesial. Manis sekali di mata Baskara. Ia merasa di spesialkan karena ia adalah salah satu orang yang legal memanggil anak itu Selena. Agar lebih spesial, Baskara juga ingin dipanggil Bara. Itu karena Selena memanggilnya Bara.

Tentang hubungannya dengan Selena, Bara dan dia memang jarang berbicara manis, tidak ada manis-manisnya bahkan, sekalinya gombal malah disebut lebay, bahkan kegelian sampai ngakak tidak jelas. Jarang ada kontak fisik seperti gandengan, pelukan, atau sandaran, hanya ada sentilan bahkan pukulan yang sering terjadi. Tapi karena itu Bara bisa tahan di hubungan ini. Kekonyolan serta kelakuan di luar nalar Selena itu selalu memberi kejutan di setiap harinya.

Semua tingkah gadis itu jadi kenangan manis yang akan Bara simpan, bahkan diabadikan. Seandainya ia bisa memamerkan Selena pada Sela, pasti adiknya itu akan senang karena menemukan orang yang setipe dengannya.

Tidak ada kalimat yang bisa menjelaskan sebesar apa Bara mencintai Selena-nya. Yang ia tahu, Bara akan membahagiakan gadis itu semampu yang ia bisa. Jika Selena bahagia, itu merupakan suatu kebanggaan yang menyeret Bara ikut bahagia. Sesederhana itulah hubungan Bara dengan Selena.

Jika diperhatikan, Selena itu jarang lagi bersedih. Kebahagiaan dia sederhana, karena es krim atau permen, mood-nya bisa langsung naik begitu saja. Apalagi kebahagiaan akan tentramnya keluarga Selena. Dia sering bercerita jika Dirga mulai mengajaknya bercanda, atau tentang pertengkaran antara adik-kakak dengan Niona, bahkan Luna yang mulai bawel pada Selena. Bagi Bara, gadis itu patut disayangi siapa pun. Bara beruntung memilikinya.

Selena, gadis pendek yang suka basket, konyol, dan suka menghalu ria. Tapi dengan bangganya, Bara tahu bisa mengalahkan posisi Mingyu. Bara sudah jarang mendengar Selena menyebut nama Mingyu. Hanya nama Bara yang Selena sebut saat gadis itu membutuhkan sesuatu.

Sedangkan bagi Selena, Bara adalah lelaki yang sok keren, tapi memang keren, apalagi saat dibalut baju karatenya, wibawa Bara akan membara. Sok ngartis di depan gadis lain. Padahal ia senang karena hanya Selena yang dispesialkan. Kalau sedang jahil, Selena suka sengaja memamerkan kedekatannya dengan Bara. Itu balasan karena telah mencibirnya. Meskipun Selena jelek, rabies, dan kelebihan muatan di pipi, ia tetap yang paling juara di hati Bara-nya.

"SelBara, uwu, ya? Dulu waktu SD suka nyatu-syatuin nama sama doi," ujar Balqis tiba-tiba.

"SelBara? Not bad, gue suka itu."

"Ehe, udahlah .... Geli."

"Lah?"

Sama seperti matahari yang bersinar di pagi hari, Baskara Alby Daylon jadi bersinar karena lebih banyak tersenyum. Saling menularkan bahagia, bulan pun ikut mendapatkan cahaya di langit malam yang gelap. Seperti Selena Rumaisha Balqis di balik kisah keluarganya yang tidak tentram, tapi ia masih bisa tertawa dan membangun segalanya menjadi lebih indah. Tentu dibantu bintang-bintang yang berkerlip cantik yang membantu bulan terlihat bersinar terang di langit, mereka adalah para sahabat Balqis, juga Niona yang paling berharga.

"Bara, tinggi gue nambah satu centi."

"Masih kalah jauh."

"Iiiiiiii, nggak bisa liat orang seneng kayanya. Hate you!"

"Love you too."

"Iiiiiiii, tau, ah."

═❖•♡•❖═

═❖•♡•❖═

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Salam manis dari aku yang tinggi jodohnya Jisung NCT

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Salam manis dari aku yang tinggi jodohnya Jisung NCT


•❃𝐒𝐞𝐥𝐁𝐚𝐫𝐚❃•|✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang