❃31➻Zero Zero : One Seven

318 41 28
                                    

Balqis menggigit garpu sambil melihat makanan yang ada di piring Baskara.

"Bara, itu enak nggak?"

Baskara yang sedang bermain game online menjawab dengan gelengan.

"Oh, nggak enak? Mana gue coba." Balqis mengambil kesempatan itu saat Baskara fokus pada gamenya.

Baskara menyendok makanannya dan membuat Balqis menarik tangannya kembali untuk menggigit garpu tanpa mendapatkan hasil. Entah mengapa gadis itu terkejut. Melihat tingkah konyol Balqis, Baskara menyimpan ponsel karena baginya itu sudah tidak menarik lagi.

"Kenapa udahan main ML-nya? Terusin aja, lo kalah mulu ya? Cemen."

Baskara menaikan bahunya sambil menyuapkan makanan ke mulut dengan santai. "Secemen-cemennya aku nggak sampe mati dua puluh satu kali."

Balqis menyipitkan matanya datar, namun langsung membuang muka saat Baskara membalas tatapannya dengan tingkat kedataran di atas rata-rata. Ampun, dah, lama-lama gue colok juga tuh mata, batin Balqis. Selalu saja begitu, mereka selalu bermain pandangan.

Balqis mengangkat tangannya. "Permisi, mau air putih."

"Sel, kamu mau ini?"

Balqis menoleh karena mendengar tawaran itu. "Nggak, katanya tadi nggak enak."

"Kapan aku bilang gitu?"

"Tadi, pas kamu .... main ML." Detik berikutnya, Balqis langsung mengernyit, ada yang aneh. Kapan aku? Pas kamu? Eh. Ia langsung membulatkan matanya kala sadar akan sesuatu.

"Huweh, ngapain aku-kamu? Aneh hilih, lo-gue. Lo Bara, gue Selena. Geli, heran," ujar Balqis sambil menunjuk siapa lo dan siapa gue.

Baskara tidak kuasa menahan kegeliannya pada wajah Balqis yang berekspresi berlebihan. "Biar sweet, aku, kamu, kita, uwwu, kan?"

Balqis menggeleng seram. "Gue nggak tau ada sisi begituan di diri lo."

Baskara menunjukan deretan giginya. "Kan diajarin kamu lewat drakor."

"Serem, Bar. Korban drakor, kasihan."

"Mari, ngaca bersama," jawab Baskara dengan santai dan membuat Balqis kalah berdebat. Balqis membuka mulutnya dan terkatup kembali.

"Ish!" Dengan kekesalan, Balqis menarik piring makanan Baskara ke hadapannya dan memakannya tanpa malu.

Tangan Baskara terlipat di atas meja, dan tubuhnya sedikit mencondong ke depan. "Itu punya aku, Sel."

Balqis tersenyum jelek. "Bodo amat! Secara, kan, kamu pacar aku. Jadi .... makanan kamu adalah makananku. Dan makanan aku bakal tetep jadi punya aku," ujar Balqis dengan manis, namun detik berikutnya kembali datar dan melanjutkan acara olah raga pipinya.

 Dan makanan aku bakal tetep jadi punya aku," ujar Balqis dengan manis, namun detik berikutnya kembali datar dan melanjutkan acara olah raga pipinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
•❃𝐒𝐞𝐥𝐁𝐚𝐫𝐚❃•|✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang