❃35➻Selena's Ex

335 40 18
                                    

"Kaila juga pernah suka sama lo?" kaget Balqis.

Tidak heran jika gadis itu banyak tahu tentang Baskara, tapi Balqis juga cukup kesal karena Kaila maupun Niona tidak ada yang memberitahunya. Namun jika mereka bilang, belum tentu juga Balqis akan menjalin hubungan dengan Baskara. Mau bagaimana lagi? Ini sudah terjadi. Haruskah Balqis menyesal? Padahal hari ini ia begitu bersyukur karena bisa dicintai seseorang. Jika sudah seperti ini, Balqis juga tidak bisa egois meninggalkan Baskara begitu saja.

Baskara mengangguk pelan. "Derita cogan, banyak yang suka."

"Hahahaha," tawa Balqis yang dibuat-buat terdengar, detik berikutnya wajah datar terpampang. "Lawak mulu kamu, tuh."

Baskara hanya menjawabnya dengan senyuman. Gadis itu tidak pernah mau mengakui secara langsung bahwa Baskara itu tampan. Entah dari mana ia menemukan manusia model Balqis, yang pasti Baskara beruntung.

"Kalau Kaila suka sama lo, kenapa dia nggak merjuangin lo? Kan, Bara udah joms. Tapi, kok, malah jodoh-jodohin gue sama lo?" Bingung Balqis yang tak sengaja terlontar. Sadar akan ucapannya, ia menggigit bibir bawahnya. Seharusnya ia tidak berujar demikian, karena mestinya ia bertanya hal itu pada Kaila secara pribadi, bukan kepada Baskara yang merupakan laki-laki terkait dengan masalah ini.

"Kaila udah gue anggap kaya adik gue sendiri. Tapi gue nggak bisa ngendaliin perasaan lawan peran gue yang belum tentu nganggap pake perasaan yang sama. Tapi sekarang, kayanya dia udah nerima itu."

Baskara jadi teringat wajah Kaila waktu dulu, bagaimana raut kesedihan itu terpajang di wajah cantiknya, namun dia masih saja tersenyum dan membiarkan Baskara bahagia dengan pilihannya. Ah, kesedihan itu gara-gara perasaan suka yang tak terbalas. "Dia yang bantu gue yakinin diri buat tahan sama lo yang dulu suka ngejauh. Makanya gue bisa tahan sampai sekarang."

"Kaila? Dia bilang apa aja ke lo? Nggak aneh-aneh, kan?" Balqis panik sendiri, ia takut segala curhatannya disampaikan pada Baskara. Ia bisa malu jika Baskara tahu. Curang jika seperti itu, Kaila tidak pernah memberitahu curhatan Baskara padanya. Ah, bahkan ia baru tahu jika Baskara dan Kaila memiliki hubungan erat. Ia kira hanya dua orang yang baru kenal saja, naasnya justru Balqis yang paling baru kenal dengan Baskara.

"Gue sama Kaila udah lama nggak ngobrol. Dia dateng cuman buat yakinin gue, nggak ngomong apa-apa lagi. Baru sekarang lagi bisa ngobrol santai."

Balqis ber-oh ria lagi. Ia akui jika Kaila pandai menjaga rahasia, bahkan Balqis tak sedikitpun curiga. Atau gue yang terlalu bodo buat baca situasi? Lah? Bodo amat, ah. Yang penting sekarang udah tau.

"Gue denger, lo udah baikan sama Kai?" Baskara mengalihkan topik.

"Ha? Gue sama Kai nggak marahan."

"Kaisha," ralat Baskara.

Mulut Balqis langsung ber-oh ria. "Gue kira Kaila .... Yang lo tanyain Niona, ya?" Balqis berpikir sejenak dan membayangkan kejadian malam tadi yang terasa seperti mimpi belaka. "Hmmmm .... Kayanya udah, deh, kemarin. Lo nguping? Kenapa bisa tau?"

"Dia yang bilang."

Balqis mengangguk paham. "Hubungan lo sama dia masih terjaga, ya? Deket banget rasanya."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
•❃𝐒𝐞𝐥𝐁𝐚𝐫𝐚❃•|✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang