Pagi ini Ara berangkat sekolah dengan muka lelah. Lelah karena menangis semalaman, lelah dengan hidupnya dan lelah dengan takdir yang diberi Tuhan padanya. Wajahnya lesu, bibirnya pucat dan mata yang bengkak serta lingkaran hitam dibawah matanya menambah muka kacau Ara pagi ini.
Ara berjalan lesu menuruni satu persatu anak tangga yang ada dirumahnya, ingin dengan segera ia keluar dari rumah yang membawa keburukan pada dirinya itu. Ara tidak ingin bertemu dengan siapa pun pagi ini.
Saat tiba disekolah, Ia melihat sahabatnya yang sedang duduk menunggu dirinya. Ara menghampiri sahabatnya itu, terlihat sahabatnya sedang mengobrol entah membicarakan apa.
"Hey Ara, selamat pagii" sapa Rere dengan gembira melihat kedatangan Ara.
"Pagi" jawab Ara singkat karena sekarang Ia benar-benar tidak semangat.
"Lah, lo abis nangis ya? Cerita ke kita lo kenapa?" tanya Angel dengan tidak sabar melihat muka Ara yang cukup kusut, memang diantara Rere, Angel dan Olin, Angel lah yang sangat dekat dengan Ara.
"Biasa" jawab sekenanya Ara
"Lo tuh ya kalo apa-apa ngomongnya biasa-biasa aja, heran deh" Rere kesal dengan jawaban Ara.
"Yaudah, Ara nanti lo harus cerita. Sekarang kita masuk kelas aja, bentar lagi bel kayaknya" ucap Olin menengahi dan akhirnya mereka berempat pun pergi untuk masuk ke kelas.
Saat dipertengahan akan memasuki kelas, Ara berpapasan dengan Fira yang sepertinya baru datang ke sekolah terbukti dengan tas yang masih ada di gendongannya. Dan Fira berhenti tepat didepan Ara.
"Ara, gue mau minta maaf soal yang tadi malem" kata Fira sambil menundukan kepalanya di depan Ara.
"...." Ara hanya mengalihkan tatapannya kearah Fira.
"Eh, lin si Ara sama Fira ngapa dah? Pagi-pagi udah maaf-maafan aja" bisik Rere pada Olin
"Lo nanya siapa?" jawab Olin.
Tak
"Anjirr lo" pekik Olin saat kepalanya dijitak oleh Rere.
"Lo berdua apaan sih! Ngomongin gue ya lo?" selidik Angel karena saat mereka berdua berbisik Angel tidak diajak.
"Yaelah baper amat lo!" jawab Rere.
"Gue baper karena punya hati emangnya lo! Eh Ra ayo kita ke kelas aja" jawab Angel dan langsung mengajak Ara peegi ke kelas karena Ia tau sepanjang apapun Fira ngomong tidak akan di tanggapi oleh Ara.
"Kita duluan, Fir" ucap Angel kepada Fira yang masih mematung, bahkan Fira mencekal tangan Ara yang sudah melangkah beberapa langkah itu. Karena Ara yang tidak mau diganggu Ara melepaskan tangan Fira dengan keras sehingga Fira tersentak dan jatuh.
"Eh, Ara ko lo gitu sih. Kasian tuh Fira kesakitan" kata Feby teman Fira, kemudian Ia membantu Fira untuk bangun.
"Fira kan baik, niat dia cuman mau minta maaf sama lo" ujar Sasi, teman Fira juga.
"Udah Feb, Si gue gapapa. Gausah diperpanjang" jawab Fira yang tidak mau Ara bertambah benci padanya.
"Fira kembaran lo, dan dia kakak lo. Harusnya lo lebih sopan sama dia dong" ucap Sasi.
"Bener tuh kata Sasi. Walaupun lo tadi ga sengaja harusnya lo minta maaf karena udah buat dia jat-"
"Lo tau apa tentang gue?" tanya Ara datar, dingin dan bernada sinis kepada Feby yang memojokan dirinya.
"Kenapa lo diem? Lo ga tau apa-apa tentang gue. Lo tau gue hanya atas dasar nama, bukan cerita hidup gue. Lo belain temen lo itu gue ga masalah, tapi stop sangkut pautin Fira sama gue. Stop mojokin gue, lo ga kenal seberapa jauh gue jadi jangan berlagak so kenal gue sejauh lo kenal temen lo itu" jawab Ara sinis sambil menunjuk Fira tadi dan menatap sinis Sasi dan Feby.
"Bilangin sama temen lo, gausah so akrab sama gue. Dan jauhin gue kalo dia ga mau gue buat sakit" Ara pergi dari sana, tapi baru saja melangkah Ara berbalik dan menatap Fira.
"Sikap baik lo gak akan buat gue berhenti benci sama lo"
Terimakasih sudah membaca
Jangan lupa tekan bintang💓
KAMU SEDANG MEMBACA
My Name is SYANARA (COMPLETED)
Teen Fiction"Kamu ga akan pernah pergi, rumah kamu di sini kamu harus bareng terus sama Bunda" ucap Airin menahan putri bungsunya. "Maaf Bun, Ara pengen cari kebahagian Ara dan kebahagian itu ga Ara dapet di sini" ucap Ara sembari melepaskan tangan Airin yang m...