Awal (Revisi)

102K 4.3K 71
                                    

Beberapa tahun yang lalu..

Keenan dan Airin sedang bersama dengan kedua anak laki - lakinya yaitu Alka dan Arka, mereka semua tengah membicarakan tentang Syafira dan Syanara adik kembar Alka dan Arka yang berada 2 tahun dibawah mereka.

"Al, Ar, mulai sekarang kalian harus kasih perhatian lebih sama Fira. Kalian taukan Fira sakit, Bunda ga mau kalo kamu terlalu perhatian sama Ara, Fira jadi ngerasa kalian engga sayang sama dia." kata Airin kepada keduanya.

"Loh ko Bunda ngomongnya gitu sih, walaupun Fira sakit tapi Ara juga butuh perhatian dari kita. Kita juga engga bisa pilih kasih kaya gini, Bun" kata Alka mewakili Arka.

"Selama ini kita juga perhatian ko sama Fira, tapi kenapa Bunda ngomongnya seakan semua perhatian kita hanya tertuju sama Ara aja." sahut Arka.

"Ayah engga mau kehilangan putri Ayah begitupun dengan Bunda kalian dan pastinya kalian pun engga mau kehilangan adik kalian kan? Maka dari itu kita minta sama kalian untuk fokus dengan Fira, Ara sehat dia bisa ngelakuin apa aja sendiri dan dia bisa jaga diri, sedangkan Fira? Dia engga sekuat Ara." Keenan angkat bicara karena Alka dan Arka yang seperti menolak keinginan Airin.

Tanpa mereka semua ketahui Ara sedari tadi mendengarkan percakapan orangtua dan abangnya itu. Ara merasa Bunda dan Ayah nya seolah menyuruh kedua abangnya untuk menjauhi Ara, memberikan perhatian yang dulu tercurah untuk Ara kepada Fira.

Dan mulai saat itu Ara berubah menjadi seorang yang dingin di depan seluruh keluarga bahkan di depan Kakek, Nenek, Oma dan Opa beserta sepupu, Paman dan Bibinya. Ara lebih banyak diam sejak itu, mengurung diri dikamar, merasa tidak di perhatikan, selalu harus mengalah untuk Fira, bahkan saat pembagian rapot di sekolahnya Mba Sandra atau Bik Nah yang datang untuk Ara dan keluarganya datang bersama untuk mengambil rapot Fira.

Dua tahun setelah pembicaraan itu Fira berobat keluar negeri demi kesembuhannya. Seluruh keluarganya mengantar Fira dan mendukung Fira, bahkan seluruh keluarganya seakan lupa jika Ara berada diantara mereka.

Enam bulan menjalani perawatan, Fira dinyatakan sembuh dari penyakitnya. Fira bisa menjalani semua aktivitasnya seperti dulu lagi, namun karena entah sudah terbiasa atau apa keluarganya tetap memperlakukan Fira seperti saat Fira sakit dulu, melupakan Ara, hanya memberi sedikit perhatiannya saja. Ara juga sudah terbiasa dengan kehidupannya itu dan berharap nanti dia akan menemukan kebahagiaannya sendiri.

Hingga sampai kini sikap Ara tidak berubah, tetap dingin terhadap keluarganya. Ia merasa di anak tirikan oleh keluarganya dan anggapan itu membuat nya semakin jauh dengan keluarganya, walau sekarang keluarganya itu kembali peduli dengan Ara tetapi Ara bersikap tak peduli kepada mereka.

Terimakasih sudah membaca
Jangan lupa tekan bintang💓

My Name is SYANARA (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang