Perasaan (Revisi)

47.8K 2.6K 128
                                    

"Ayah minta, kamu putusin Alvin Ra" ucap Keenan tiba-tiba saat keluarga Geovan sudah pulang dari rumah keluarga Armawidjaya.
Ara yang kaget itu pun langsung mendongak menatap Keenan tak percaya bahwa Ayahnya berkata seperti itu.

"Kenapa?" tanya Ara dengan nada tak percaya.

"Karena Alvino akan di jodohkan dengan Fira" jawab Keenan.

"Apa ga bisa aku yang minta tolong batalin perjodohan itu?" tanya Ara.

"Gabisa Ra, dari awal Fira yang akan dijodohkan dengan Alvino. Oma Opa Kakek dan Nenek sudah merencanakan itu jauh sebelum kalian berpacaran"

"Dan sebagai seorang Ayah, Ayah ga bisa ngabulin keinginan salah satu anak Ayah?" Ara bertanya dengan nada rendah nan datar.

"Ra, Ayah mohon sama kamu untuk mengalah kali ini. Fira udah lama suka dengan Alvino, dan dengan adanya perjodohan ini Fira bisa bersama dengan Alvino"

"Lalu bagaimana dengan aku?", jeda karena semuanya diam.
"Dari dulu Yah, dari dulu aku harus mengalah sama Fira. Kalian menyuruh aku mengalah dengan alasan Fira sakit dan harus di dahulukan dalam segala hal. Dari kecil aku terlupakan bahkan tak dianggap tapi aku gak pernah minta apa pun sama kalian buat nebus sikap kalian ke aku dulu. Ayah gak pernah sekalipun nyuruh Fira mengalah buat aku, selalu aku yang di suruh mengalah padahal disini aku yang jadi adik" ucap Ara dengan bergetar yang membuat keluarga yang mendengarnya merasakan perasaan yang mungkin dirasakan Ara. Fira yang mendengar ucapan Ara pun menangis disamping Alka.

"Ra, sakitnya Fira bukan alasan dari semua yang terjadii sekarang atau pun dulu" ucap Keenan.

"Aku belum pernah ngerasain kebahagian Yah. Dari dulu aku selalu merasa menderita. Sekarang aku pengen Alvino tetep lanjutin hubungan dengan aku pun semuanya cuman mimpi buat aku. Jadi seorang Syanara engga enak Yah, selalu di terakhirkan dalam hal apa pun. Sedangkan jadi seorang Syafira selalu hidup enak dikelilingi banyak orang yang sayang sama dia dan permintaan apa pun pasti di turutin" dengan masih nada datar dan bergetar Ara masih berucap.

"Ra, jangan nangis sayang, Bunda akan usahain untuk kamu tetap dengan Alvino" ucap Airin sambil memeluk Ara sembari menangis.

"Bun, kamu ngomong apa sih Hah?" tanya Keenan dengan nada cukup tinggi.

"Kamu harus pikirin perasaan anak kamu yang lain Nan. Selama ini aku sadar, udah cukup banyak pengorbanan Ara untuk Fira, dan aku ingin sekarang Ara bahagia sama seperti Fira. Fira kamu mau kan kali ini mengalah untuj Ara? Bunda mohon nak!" ucap Airin kepada Keenan serta permohonan untuk Fira.

"Udah Bun, ga seharusnya Bunda mohon-mohon seperti itu. Aku ngerti posisi aku di keluarga Armawidjaya bukan apa-apa. Sekarang semuanya terserah kalian. Selalu ini aku sabar selalu dijadikan boneka sama kalian, dari dulu aku dibaikin karena ada niat sesuatu dari kalian. Aku nyerah hidup terus-terusan begini. Aku pengen bahagia" ucapan Ara membuat Airin dan Fira menangis.

"Ra, plese jangan seperti ini. Ayah minta tolong sama kamu, ikhlasin Alvin buat Fira"

"Aku coba ikhlas, Yah. Sekarang apa pun yang terjadi terserah kalian. Jauh di lubuk hati aku aku udah muak hidup di keluarga ini tapi tenang aku gak akan pernah lupain siapa keluarga ku" ucap Ara pasrah. Dirinya akan mencoba melepas apa yang berkaitan dengannya dan keluarganya.

"Jangan sembarangan kamu, Syanara!" bentak Keenan.

"Jangan pernah bentak anak aku, Keenan"

Terimakasih sudah membaca
Jangan lupa tekan bintang💗

My Name is SYANARA (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang