Upacara baru saja selesai. Siswa dan siswi pun berhamburan meninggalkan lapangan untuk kembali ke kelas, ada juga yang pergi ke kantin dengan alasan haus atau bahkan belum sarapan.
Kini, Ara tengah berjalan di koridor menuju kelasnya sendirian. Para sahabatnya tadi sudah pergi lebih dulu untuk ke kantin. Ditengah perjalanan seseorang datang dan menyamai langkah Ara. Ara hanya melirik melihatnya dan terus melangkahkan kakinya.
"Selamat Pagi, Sya-yang!" seru Alvino dengan menoleh ke arah Ara dan Ara hanya mengangkat alisnya dengan ekspresi bingung namun kemudian tersenyum tipis ke arah Alvino.
"Aduhh, pagi-pagi udah di kasih yang manis-manis. Nikmat mana yang kau dustakan.." ucap Alvino ketika melihat Ara yang tersenyum.
"Kenapa?" tanya langsung Ara.
"Enggak papa ko" jawab Alvino yang masih menyamai langkah Ara.
"Aneh" ucap Ara sambil menggelengkan kepalanya bingung dengan tingkah Alvino yang menurutnya tidak jelas.
"Pulang sekolah jalan yuk!"
"Kemana?" tanya Ara.
"Ya kemana aja. Mau gak?" tanya Alvino kepada Ara dan yang di tanya hanya menampilkan wajah bingung nan datar seperti biasanya.
"Cuman maen ko. Itung-itung pendekatan gitu" Alvino langsung berkata demikian melihat ekspresi Ara yang bisa di pihat tidak mau mengiyakan ajakannya itu.
"Pendekatan dalam rangka apa?" tanya Ara yang membuat Alvino tersenyum, "Ya kan gue mau nem-- eh engga ko, pokonya gue mau maen aja sama lo" ucapannya kembali di ralat olehnya, hampir saja Ia membocorkan rencana indah yang dibuat oleh dirinya sendiri.
"Gaje banget ya lo"
Alvino menghela nafas pelan, "Iyain dulu ngapa". Ara melirik Alvino dan berkata "Iya".
"Lo beneran mau jalan sama gue?" tanya Alvino dengan nada tidak percaya dengan jawaban Ara yang menurutnya di luar dugaan, "Udah gue jawab tadi".
"Oke kalo gitu. Pulang sekolah gue tunggu di parkiran jangan sampe lupa ya Sya-yang!" ucap Alvino yang hanya di balas anggukan oleh Ara. Kemudian keduanya melanjutkan langkah mereka hingga tanpa sadar sedari tadi Alvino tersenyum senang di sepanjang perjalanan. Dan Ara yang melihatnya juga ikut tersenyum. Dan tanpa terasa akhirnya mereka berdua sampai di depan kelas Ara yang ternyata para sahabat Ara beserta temannya yang lain sedang mengobrol dan bercanda di depan kelas.
"Eh udah sampe kelas capar nih!" ucap Alvino dengan nada sedikit keras hingga terdengar oleh yang ada disekitarnya dan menoleh ke arahnya.
"Capar apaan dah Ka?" tanya Olin yang mendengar kata Capar keluar dari mulut Alvino, sebab Ia baru. mendengar kata tersebut
"Kepo lo pada!"
"Hih!"
"Yaudah ya Sya-yang! Gue ke kelas dulu, belajar yang bener supaya bisa ngajarin anak-anak kita nanti. Gausah kangen gue juga, Bye Sya-yang" ucap Alvino sambil mengacak rambut Ara dan kemudian berlalu sambil tersenyum. Sedangkan Ara dan para sahabatnya beserta siswa dan siswi yang ada di sana hanya menatap Alvino dengan tatapan tak percaya, seorang Alvino baru pertama kali memperlakukan seorang wanita seperti tadi. Ara hanya tersenyum sangat tipis sampai-sampai orang yang melihatnya tak menyadari jika Ara tengah tersenyum. Kenapa gue ngerasa seneng? Batin Ara.
Terimakasih sudah membaca
Jangan lupa tekan bintang💚
KAMU SEDANG MEMBACA
My Name is SYANARA (COMPLETED)
Teen Fiction"Kamu ga akan pernah pergi, rumah kamu di sini kamu harus bareng terus sama Bunda" ucap Airin menahan putri bungsunya. "Maaf Bun, Ara pengen cari kebahagian Ara dan kebahagian itu ga Ara dapet di sini" ucap Ara sembari melepaskan tangan Airin yang m...