Kak Kay (Revisi)

38.5K 2.3K 0
                                    

Ara duduk di dapur tempatnya bekerja. Melamun memikirkan kejadian yang hari ini terjadi. Ia bingung bagaimana cara menyikapi dan mengatasi rasa kesepian dalam hidupnya. Banyak orang datang lalu pergi begitu saja, tanpa pernah berfikir bahwa di tinggalkan tidak lah senang.

Keluarganya hanya ada dan hanya orang yang dekat dengannya. Mereka tidak paham dan tidak mengerti rasa dan sikap Ara yang seperti ini. Keras kepala memanglah tidak mudah, egois diri tidaklah sesuatu yang gampang untuk di sikapi. Ara harus apa agar keluarga nya menjadi keluarga harmonis dan bahagia dengan ada dirinya. Fikiran sebuah keluarga yang harmonis hanya sebuah khayalan Ara saja, nyatanya keluarga nya bahagia saat Ara tidak ada di antara mereka.

Seseorang berambut sebahu menghampiri Ara setelah cuci tangan tadi, Ia melihat Ara melamun dengan pandangan yang sulit di artikan.

"Hey! Ngelamun aja" sapa serta ucap Kay keada Ara. Ya, yang tadi menghampiri Ara adalah Kay. Ia bekerja disana lebih dulu di bandingkan Ara.

"Eh! Ka Kay" senyum Ara sembari berusaha membuat fikiran nya kembali ke dunia nyata.

"Kenapa? Ada masalah kah?" tanya Kay pada Ara.

"Ya gitu lah Ka, suka bingung harus nyikapin masalah kaya gimana" jawab lugas Ara sambil menatap ke depan, entah menatap apa.

"Masalah itu bukan untuk di fikirin. Emang sih kadang kita sebagai manusia suka lelah dan capek ngehadepin suatu masalah yang mungkin ga ada apa-apanya sama masalah orang lain. Tapi ya tadi seengaknya kalo mau di fikirin, bukan masalahnya tapi cara gimana nyikapin dan ngehadepin masalah itu sendiri" ucap Kay dan Ara hanya diam mencerna semua kata-kata Kay.

"Susah ya Ka, jadi orang yang punya masalah. Selalu ada beban padahal di sisi lain kita ngerasa bahagia" jawab Ara sedikit menurunkan nada bicaranya.

Kay tersenyum, "Semua orang punya masalah Ra! Bahkan orang yang sangat bahagia pun pasti punya masalah. Terkadang kita ngerasa masalah itu tambah membebani kita bukan karena suatu masalah itu melebar, tapi kita yang terlalu berlebihan menganggap masalah itu. Cara antisipasi masalah itu ya gitu harus bahagia dan selalu bersyukur. Jangan lupa berdo'a sama Allah dan ngelakuin hal apa pun yang kamu suka supaya sedikit masalah bisa terlupain. Dan yang paling penting itu sabar dan ikhlas, sesuatu yang gampang di ucap tapi susah dijalanin. Iya kan?"

"Iya ka. Susah banget buat aku sabar ngehadepin masalah apalagi harus ikhlas, hati aku kadang susah nerima itu semua. Antisipasi masalah itu emang bener ka, baik juga buat aku. Tapi kayanya antisipasi kaya gitu ga cukup buat aku ngerasa masalah itu makin ga ngebebani aku. Apa pergi atua ga anggep masalah itu cara jitu juga buat ngerasa kebahagiaan yang sesungguhnya? Terlepas dari maslah itu, karena kan kita ga punya fikiran lagi buat terus stuck sama masalah itu. Cara nyelesaian masalah aku itu ga gampang ka apalagi aku orang yang suka kefikiran, rasanya kaya hanya aku yang punya masalah."

"Hilangin fikiran itu Ra! Terus berfikir positif sama semua kejadian yang terjadi selama ini. Masalah sebesar apa pun kalo cuman di fikiran ga bakalan dapet solusi akhirnya Ra! Aku percaya kamu bisa, walaupun kaka ga tau apa yang jadi masalah kamu, tapi seenggaknya kaka bisa jadi tempat curhat kamu, kalo kamu mau. Aku bukan tipe orang yang kepo sama masalah orang, tapi rasa peduli dan aku pernah ngerasa kaya kamu yang bikin aku pengen tau masalah kamu. Dan jangan pernah berfikir aku peduli kamu hanya karena kasian, itu engga sama sekali"

"Makasih ka, udah mau peduli sama aku. Aku berasa punya kaka yang sesungguhnya" ucap Ara sambil memeluk Kay dan Kay tersenyum, "Sama-sama, kaka juga anggep kamu sebagai adik yang sesungguhnya" ucap Kay.

Terimakasih sudah membaca
Jangan lupa tekan bintang💓

My Name is SYANARA (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang