Pagi ini hari minggu, dan Ara bangun pagi-pagi sekali untuk melaksanakan permintaan Airin kemarin. Bukan permintaan Airin sebenarnya, namun Ara yang mengartikan itu. Dan saat omongan kemarin, Ara menganggap dirinya hanya dianggap seorang pembantu.
Setelah beres membersihkan dan membereskan kamarnya, Ara keluar untuk membersihkan ruangan lain yang ada dirumahnya. Rumahnya masih sepi karena belum ada yang melakukan aktivitas diluar.
Pertama Ara membersihkan ruang TV kemudian ruang tamu, menyapu tangga, mengepel dan mengelap kaca. Butuh waktu yang lumayan cukup lama untuk menyelesaikannya namun Ara tetap harus mengerjakannya karena ya tadi itu.
Selanjutnya Ara membersihkan dapur, disana sudah ada Bik Nah yang sedang memasak. Ara menyapu ruang makan terlebih dahulu, mengepelnya sekaligus lantai dapur juga. Bik Nah sudah melarangnya untuk melakukan pekerjaan itu, tapi Ara memaksa. Jadilah Bik Nah hanya menuruti permintaan Ara itu. Tak lupa Ia membersihkan isi kulkas, mengeluarkan yang perlu di keluarkan. Dan membantu Bik Nah memasak.
Setelahnya, Ara beralih ke taman samping dan belakang rumah, Ia melihat Mbak Sandra yang sedang menyiram bunga. Ara menghampirinya dan berkata, "Mbak Sandra! Biar Ara yang siram taneman disini sama yang disamping ya Mbak" ucap Ara sambil memgang selang yang masih di pegang oleh Mbak Sandra.
"Eh, biar Mbak aja. Kamu sarapan aja sama yang lain"
"Ara cuman mau bantuin Mbak ko. Lagian sarapan juga Ara nanti sama Mbak dan Bik Nah" jawab lugas Ara.
"Mbak udah biasa kerja gini. Kamu ko aneh sih?" heran Mbak Sandra pada Ara.
"Ara ga aneh Mbak! Udah Mbak masuk aja atau Mbak duduk liatin kerjaan aku nyiramin taneman ini" ucap Ara sambil tersenyum walaupun matanya menyiratkan kesedihan.
Akhirnya Ara menang dan mulai mengerjakan itu.
***
Di sisi lain, keluarga Ara yang lain sudah berkumpul di meja makan dan bersiap akan memulai sarapan. Namun mereka heran tidak melihat Ara.
"Bik! Liat Ara udah keluar kamar?" tanya Arka pada Bik Nah yang sedang menaruh lauk pauk di mej makan itu.
"Udah den" jawb Bik Nah.
Arka hanya mengangguk. Mungkin Ara sedang mengambil sesuatu di dapur atau apa entahlah.
"Loh! Tumben bibi masak banyak banget pagi ini?" tanya Fira pada Bik Nah.
"Oh iya, ini bukan bibi aja yang masak ko. Tadi non Ara juga bantuin bibi" ujar Bik Nah menjawab pertanyaan Fira.
"Loh! Ara masak bik?" tanya Airin.
"Iya Nya, malahan non Ara kerjain semua pekerjaan bibik tadi pagi. Padahal udah bibi larang tapi tetep maksa" ucap Bik Nah.
"Apa? Sekarang Ara dimana?" Airin kaget karena Ara mengerjakan pekerjaan yang tadi bibi bilang
"Di taman kayanya si, soalnya tadi bibi liat non Ara keluar lewat pintu belakang" setelah mengucapkan itu, Airin dan yang lain lantas pergi ketaman untuk melihat Ara.
Saat sampai ditaman semuanya melihat Ara yang sudah selesai menyiram bunga dan menyapu halaman taman itu.
"Ara kamu kenapa kerjaan ini semua?" tanya Airin khawatir.
"Bukannya bunda yang mau?" tanya balik Ara.
"Bukan ini yang bunda mau Ara, Bunda ga mkaud buat kamu ker-"
"Aku udah lakuin apa yang bunda minta kemarin. Aku luangin waktu pagi ini untuk urusan rumah dan aku udah laksanain tugas sebagai pembantu rumah sekarang ini. Bunda ga usah merasa ga enak karna ini yang bunda mau kan? Haha mungkin emang bunda ga pernah ngerasa ga enak sama aku. Aku maklum. Untuk hari nanti dan selanjutnya tenang aja aku akan lakuin pekerjaan ini selama aku ada di rumah ini" ujar Ara.
"Ara kamu jangan keterlaluan dengan bunda yaa! Bunda udah minta maaf kan sama kamu? Kamu mau hubungan kamu berubah lagi dengan bunda?" suruh dan tanya Keenan pada Ara. Sedangkan Alka, Arka dan Fira hanya diam melihatnya.
"Bunda udah minta maaf sama aku dan aku udah minta maaf sama bunda. Tapi bukan berarti bunda dan kalian seenaknya nyuruh aku dan perintahin aku. Ayah mau hubungan aku dan bunda berubah kaya kemarin lusa dan dulu? Aku turutin!" jawab Ara dan berlalu ke kamarnya dan kemudian mengambil sling bag dan pergi dari rumahnya itu. Sedangan Airin menangis mendengar perkataan Ara dan Keenan hanya bisa menenangkan istrinya itu.
Terimakasih sudah membaca
Jangan lupa tekan bintang💓
KAMU SEDANG MEMBACA
My Name is SYANARA (COMPLETED)
Teen Fiction"Kamu ga akan pernah pergi, rumah kamu di sini kamu harus bareng terus sama Bunda" ucap Airin menahan putri bungsunya. "Maaf Bun, Ara pengen cari kebahagian Ara dan kebahagian itu ga Ara dapet di sini" ucap Ara sembari melepaskan tangan Airin yang m...