Saat semua guru rapat, kegiatan belajar mengajar pun tidak efektif apalagi untuk murid yang sudah biasa tidak mengikuti pelajaran mereka merasa di bebaskan. Walaupun ada beberapa guru yang dengan sukarela memberikan tugas untuk mengisi waktu rapat tersebut.
Saat pertama kali Ara tau bahwa akan ada rapat, saat itu pula Ia sudah mulai tertidur dan tidak memikirkan keadaan di sekitar, beruntung guru yang seharusnya mengajar dikelasnya tidak memberikan tugas apa pun.
"Raa.. Bangun" ucap Angel sambil menggoyangkan pelan tubuh Ara. Ara yang sepenuhnya tidak tertidur itu pun langsung bangun dan menegakan tubuhnya seraya menengok ke arah Angel.
"Kenapa?" tanya Ara dengan suara serak.
"Kuy ngantin" ucap Rere.
"Iyaa, laper banget nih guee" sambar Olin dengan nada yang tinggi.
"Alah! Laper mulu lo" ucap Rere sambil menyenggol pelan lengan Olin dan Olin hanya memutar bola matanya dengan malas
"Yaudah yu" ucap Angel menggandeng tangan Ara.
Keempatnya berjalan meninggalkan kelas untuk menuju kantin. Sampai di kantin nereka duduk di bangku yang paling ujung namun tepat sekali terlihat dari arah pintu kantin sebelah kanan.
"Siapa yang pesen?" tanya Angel saat mereka sudah duduk.
"Gue ajalah, soalnya gue mau pesen banyak. Entar kalo gue yang nitip sama lo, lo ngebct deh" ucap Rere sambil menyingkat kata bacot kepada Olin.
"Ehh maksudnya gue ga sendiri, Olin kuy ahhh"
"Heuh dasar lo! Kalian berdua biasa kan?" ucap dan tanya Olin.
"Iyaa" jawab Angel dan Ara hanya menganggukan kepala tanda membenarkan perkataan Olin.
Olin dan Rere pun pergi untuk memesan makanan. 10 menit kemudian mereka datang dengan membawa pesanan mereka.
"Ra, tadi pagi lo kenapa?" tanya Rere pada Ara.
"Ehh! Engga papa ko" jawab Ara dengan gelagapan.
"Ko lo kayak yang ngehindar gitu" celetuk Rere yang sedang menambahkan saus ke dalam mangkok yang berisi baksonya tersebut.
"Iya, gue panggil juga lo malah lari" ucap Olin.
"Gue kebelet banget makanya gue ga dengerin panggilan lo. Trus abis itu gue langsung ke kelas" jawab Ara enteng dan temannya hanya mengangguk menganggap bahwa perkataan Ara adalah benar.
"Ehh! Ini basonya ko enak banget yaaa" ucap Olin dibuat-buat seperti sedang memakan makanan yang sangat enak.
"Lebay deh, orang ini baso rasanya sama aja" ucap Ara menanggapi.
"Ara sayaanggg, ini baso enak banget rasanya kayak ada dagingnya kuah pedes ples ada krupuk pangsitnya gini, mie nya enak banget campur sayuran segar yang dipet-" mulut Olin di sumpal dengan gorengan yang Rere beli tadi membuat Olin menghentikan ocehannya tentang basonya itu.
Olin langsung mengambil gorengan yang mengumpal mulutnya dengan muka kesal serta bibir yang berkerucut, "Tega banget si lo, Re"
"Lagian lo terlalu lebay sih jadi orang" jawab Rere.
Dari arah pintu kantin sebelah kanan terlihat segerombolan kelas 12 yang akan memasuki kantin, dan tepat sekali Ara menengok ke arah itu Ara bertatapan dengan Alvino yang sedang berjalan memasuki kantin bersama ketiga sahabatnya.
Ara menyudahi makannya, mengambil handphone dan bangun dari duduknya, "Eh! Gue ke kelas duluan yaa. Dadah" ucap Ara dan langsung berjalan tanpa menunggu jawaban sahabatnya itu.
"Eh, baso lo masih sisa banyak nih--- Ra" ucapan Angel melemah di akhir saat Ara sudah tidak ada di dekatnya.
Ara berlari ke arah taman belakang, dan Alvino yang melihat Ara berlalu meninggalkan kantin pun mengikuti Ara dengan berlari karena Ara pun berlari seperti menghindarinya.
Terimakasih sudah membaca
Jangan lupa tekan bintang💚
KAMU SEDANG MEMBACA
My Name is SYANARA (COMPLETED)
Teen Fiction"Kamu ga akan pernah pergi, rumah kamu di sini kamu harus bareng terus sama Bunda" ucap Airin menahan putri bungsunya. "Maaf Bun, Ara pengen cari kebahagian Ara dan kebahagian itu ga Ara dapet di sini" ucap Ara sembari melepaskan tangan Airin yang m...