Alvino baru saja pulang dari kantor, sampai di rumah tidak ada siapa-siapa. Ia kemudian melangkahkan kakinya ke taman belakang rumahnya, namun tidak ada siapa-siapa. Alvino berjalan ke arah kulkas dan mengambil air dingin untuk menyegarkan tenggorokannya. Setelah dirasa cukup, Alvino berjalan ke ruang tamu untuk mengambil tas kerja dan juga handphonenya.
"Ayah udah pulang?" tanya anak lelaki berumur 4 tahun itu.
"Darimana bang?" Alvino malah bertanya pada lelaki berumur 4 tahun itu.
Ya, setelah perjalanan panjang dan cerita lika-liku kisah Alvino dan Ara, mereka sekarang telah menikah dan di karunianya 3 orang anak lelaki. Putra pertama sekaligus kedua mereka kembar yaitu Saga Zeelo Geovan dan Agas Zeelo Geovan, serta putra ketiga mereka yaitu Gevino Zeelo Geovan.
"Dal--"Huaa.. Bang Asaa.. Hahaha hahaha" teriak anak lelaki berumur 2 sembari berlari memasuki rumah itu.
"Yah.. Tu yahh" ucap anak Gevino meminta perlindungan sang Ayah.
"Hayoo mau kemana?" ucap Agas menakut-nakuti Gevino, "Tangkep Evin Yah, tangkep" suruh Agas pada Alvino.
"Hayo, Ayah tangkep nih"
"Hahahaa Ayah jangan" ucap Gevino saat Alvino mulai mengejarnya.
Saga yang notabenenya sebagai anak pertama mempunyai sifat yang persis seperti Alvino, dia akan diam jika tidak ada yang mengajak dan akan menjadi tak bisa diam jika bertemu dengan anak-anak yang memang di takdirkan menjadi seorang yang sulit untuk diam. Saga hanya menatap Ayah dan kedua adiknya sambil tersenyum.
"Abang ga ikut main?" tanya Ara yang baru saja duduk di samping Saga.
"Cape, Mi" jawab Saga sambil menyenderkan bahunya ke tubuh sang Mami.
"Mau makan?" tanya Ara lagi.
"Masih kenyang" jawab singkat Saga.
"Yaudah main sama Ayah sama adek kamu gih, daripada bosen"
"Gamau, mereka mainnya lari-larian. Cape"
"Yaudah, Iya" jawab Ara sambil mengelus rambut hitam milik Saga. Saga sangat manja kepadanya sama seperti Agas. Sedangkan Gevino cenderung lebih dekat dengan Alvino, sebab Gevino merupakan fotocopyan Alvino. Nama, sikap dan sifatnya sangat sama persis.
Ara melihat kedua anak dan suaminya yang sedang bermain sambil tertawa girang, Ia pun ikut tertawa. Akhirnya bahagianya datang setelah bertahun-tahun merasakan keterpurukan.
Ya.. Lima tahun berlalu akhirnya Alvino memutuskan untuk segera menikahi Ara. Mengikat Ara dengan hubungan yang sesungguhnya. Dan satu tahun kemudian mereka di beri anugerah yaitu anak kembar berjenis kelamin laki-laki dan dua tahun kemudian Tuhan mempercayakan lagi seorang anak laki-laki juga.
Berbicara keluarga Armawidjaya, semuanya kembali baik dan rukun. Hidup berdampingan tanpa membeda-bedakan lagi. Ara yang terlupakan sudah tidak ada yang ada hanya seorang Ara yang selalu di ingat dan tentunya bahagia.
Alka Syafero Armawidjaya, seorang CEO di perusahaan hasil kerja kerasnya di bantu sang Ayah. Menikah dengan seorang gadis yang dulu Ara temui yaitu Keyla Satisvika dan sudah di karuniai dua orang anak lelaki yaitu Alfero Zio Armawidjaya yang berusia 5 tahun dan merupakan cucu tertua keluarga Armawidjaya. Dan anak kedua mereka yaitu Keylo Zio Armawidjaya yang berusia 3 tahun dan merupakan cucu ke empat keluarga Armawidjaya.
Arka Syadero Armawidjaya, bekerja sebagai pengusaha sukses di bidang tekstil. Dirinya mampu melesatkan sebuah perusahaan tekstil dengan melejit. Dia sudah menikah dengan sahabat Ara sendiri, yaitu Angelica Christabelia. Saat dua tahun setelah kelulusan Angel, saat itu pula Arka langsung melamar Angel. Banyak yang tak menyangka. Namun, seperti kata pepatah 'jodoh gak akan kemana' memang benar adanya. Mereka berdua dikaruniai satu orang anak yaitu Ryvalno Caka Armawidjaya yang berusia 4 tahun dan merupakan cucu ketiga keluarga Armawidjaya.
Dan berbicara keluarga Geovan.
Elvano Shanando Geovan, putra pertama keluarga Geovan ini sudah memiliki istri yaitu Feyka Anastasya dan dikaruniai 3 orang anak yaitu Nathan Anando Geovan, Rysaka Anandi Geovan dan Deril Anandu Geovan.
Sedang di bungsu Caca, Ia sama seperti Fira. Meninggalkan orang yang tersayang dan pergi jauh ke sisi Sang Pencipta. Caca meninggal akibat kecelakaan, saat itu Caca dan juga keluarganya sedang bermain di sebuah taman. Saat akan membeli es krim, Caca berlari menyebrang jalan tanpa di dampingi siapa pun. Dari arah Kanan terdapat mobil yang sedang melaju dengan kencang, Caca yang tau pun akhirnya tertabrak dan dan nyawanya tidak bisa di tolong.
Begitulah takdir, manusia bisa mengubah takdirnya sendiri namun manusia tidak bisa mengelak dengan sesuatu keputusan sang Pencipta. Tuhan sangat sayang irang yang bersabar dan ikhlas. Karena ujian seseorang sebagaimana orang itu mampu. Ujian bukanlah suatu cobaan yang menjatuhkan, melainkan sesuatu keadaan dimana kita harus kuat dan bangkit untuk mengahadapinya.
Terimakasih sudah membaca
Jangan lupa tekan bintang💗
KAMU SEDANG MEMBACA
My Name is SYANARA (COMPLETED)
Teen Fiction"Kamu ga akan pernah pergi, rumah kamu di sini kamu harus bareng terus sama Bunda" ucap Airin menahan putri bungsunya. "Maaf Bun, Ara pengen cari kebahagian Ara dan kebahagian itu ga Ara dapet di sini" ucap Ara sembari melepaskan tangan Airin yang m...