Kecewa (Revisi)

42.5K 2.7K 25
                                    

Sekarang Ara sedang duduk bersama dengan anggota keluarganya. Oma dan Opanya akan datang besok sore, maka dari itu mereka akan membicarakan apa saja yang harus disiapkan jika ada Oma dan Opanya akan datang dan menginap disini selama beberapa hari.

"Oma Opa akan datang besok sore, jadi nanti besok kalian harus ada dirumah ya" ucap Airin membuka pembicaraan.

"Aku si pasti ada dirumah lah Bun, lagian besok kan hari minggu" jawab Fira.

"Aku juga ga ada jadwal ko" ucap Alka.

"Besok Ayah ke kantor. Kalo ada yang mau dititip ke Ayah aja bun" seru Ayah dan berkata kepada Bunda Airin.

"Oke nanti Bunda tulis apa aja yang mau dititip ke Ayah ya" Jawab Bunda lalu meneguk air putih yang ada di depannya

"Bang Arka besok sibuk engga?" tanya Fira kepada abangnya yang hanya diam sedaritadi seperti Ara.

"Eum kayanya gaada deh, kenapa emang?"

"Aku mau minta anter beli sesuatu"

"Sesuatu apa?"

"Adalah!" seru Fira menjawab.

"Oh iya, Ara besok ga kemana-mana kan?" tanya Keenan kepada Ara yang setadari tadi hanya sibuk mengotak-ngatik handphonenya.

"Sibuk" jawab Ara singkat.

"Sibuk apa?" tanya Keenan lagi.

"Apa aja yang penting sibuk"

"Kamu engga mau bantuin bunda besok?" tanya Airin pada Ara.

"Bantuin apa?"

"Kamu bisa bantuin beres-beres rumah atau masak Ra!" jawab Alka mewakilkan maksud bundanya itu.

"Iya kamu juga bisa beresin taneman bunga yang dibelakang, kan itu udah lama ga-" Keenan berbicara namun terhenti karena mendengar tawa sinis dari Ara.

Ara tertawa hambar, "Jadi besok aku akan dijadiin pembantu gitu?" tanya sinis Ara.

"Bukan gitu Ra! Masa kamu udah gede ga paham arah pembicaraan ini sih" ucap Arka kepada adik bungsunya.

"Terus apa maksudnya? Dirumah ini ada dua pekerja yang bisa bantu bunda buat beresin rumah atau masak. Kenapa harus maksa aku buat bantu-bantu? Apa aku keliatan banget jadi orang pesuruh buat kalian? Liat Fira dia besok minta Bang Arka anterin untuk beli sesuatu tapi kalian ga larang dia" ucap Ara.

"Tapi Ara in-"

"Kenapa? Karena lo anak kesayangan lo bebas ngelakuin apa aja gitu?" ucap Ara memotong ucapan Fira.

"Ara! Kenapa sih kamu seperti ini? Bunda udah minta maaf sama kamu dan belum ada 24jam kita baikan Ra!" tegas Airin.

"Sekarang bunda maunya aku seperti apa? Jadi tukang beres-beres? Iya? Oke aku lakuin besok" ucap Ara sambil menatap Airin dengan tatapan kesal bercampur kecewa.

"Bukan gitu Ra, maksud bunda bukan kaya yang ada di pikiran kamu" Airin merasa salah lagi.

Harusnya Airin mengerti perasaan Ara yang akan lebih sensitif mengenai obrolan yang menyeret dirinya dan Fira.

"Emang apa yang ada di pikiran aku?"

"Ara, please jangan kaya gini" Keenan mulai berbicara melihat raut wajah istrinya yang berubah.

"Berapa puluh kali aku bilang, aku gak akan bersikap seperti sekarang ini kalau bukan karena kalian yang duluan!" ucap Ara.

"Ra! Kamu jangan baper kaya gini. Ini obrolan biasa dan bisa kamu terima dengan baik bukan kaya gini" Alka angkat bicara.

"Aku baper karena punya hati! Emangnya ada orang yang selalu di bandingin apalagi di beda sikapin diem aja? Aku rasa walaupun ada tapi mereka ngerasa sakit hati walaupun ga bersikap seperti sikap aku tadi" ucap Ara dan berlalu meninggalkan keluarganya.

Terimakasih sudah membaca
Jangan lupa tekan bintang💓

My Name is SYANARA (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang