Ara berdiam diri di kamar, hatinya menangis namun wajahnya hanya menampilkan raut datar menatap keluar jendela. Ia berfikir bagaimana jika cucu seorang Geovan yang akan di jodohkan dengan Fira adalah Alvino? Dan kenapa Alka maupun Arka hanya diam saat itu, bukan kah mereka mengetahui bahwa Alvino adalah kekasih Ara?
Ara memutuskan untuk menelpon Alvino, untuk memastikan apakah benar Alvino yang akan dijodohkan atau bukan.
"Halo" sapa Alvino.
"Ha- lo" balas Ara gugup.
"Kenapa? Kangen ya? Padahal baru tadi sore kita ketemu" gurau Alvino di sebrang sana.
"Eh! Ge-er banget si kamu"
"Hahaa, kenapa Sya-yang?"
"Em.. Aku mau tanya sama kamu" Ara berkata dengan ragu.
"Tanya apa?"
"Kamu di jodohin?" tanya Ara hati-hati.
"HAH? Apa? Maksudnya gimana?" kaget Alvino mendengar kata jodoh yang di lontarkan Ara.
"Kamu dijodohin, Al?"
"Jodoh?"
"Coba nanti kamu tanya sama Mami dan Papi kamu"
"Iya nanti aku tanya. Tapi ko kamu tau kalo aku mau di jodohin"
"Eh itu! Em-- udah dulu ya Al, aku di panggil Ayah nih" alibi Ara dan pangsung memutuskan sambungan teleponnya secara sepihak.
Sedangkan dikediaman keluarga Geovan, Alvino segera keluar dari kamarnya dan menghampiri kedua orangtuanya berserta abang, adik dan Kakek dan Neneknya untuk menanyakan pertanyaan tentang perjodohan yang di maksud Ara.
"Pi, aku mau di jodohin?" tanya Alvino langsung saat sudah berada di hadapan keluarganya.
"Loh! Bang kamu tau dari mana?" tanya Sinta.
"Adalah Mi! Pi jawab aku cepetan ish"
"Iya Al, kamu akan Kakek jodohkan dengan cucu sahabat Kakek" ucapan Kakek membuat Alvino kaget.
"HAH? Ko mendadak? Kenapa ga Bang El aja?" tanya Alvino.
"Karena cucu sahabat Kakek umurnya seumuran sama kamu, walaupun hanya beda satu tahun"
"Terus aku ngelangkahin abang gitu?" tanya Alvino lagi.
"Siapa bilang, orang kamu akan tunangan dulu. Emangnya mau nikah pas sma?" ujar sang Nenek geregetan yang mendengar Alvino terus saja bertanya.
"Ya maksudnya kan aku udah mau lulus, Nek!" balas Alvino.
"Ya intinya kamu dijodohin tapi ga nikah, tunggu abang kamu nikah dulu" ucap Shanan kepada Alvino.
"Emangnya siapa cucu sahabat Kakek itu? aku ga mau ya di jodoh-jodohin apalagi ga kenal sama orangnya. Pokona Alvino nolak" ucap Alvino bertubi-tubi.
"Maen asal nolak lo! Dengerin dulu Kakek belum selesai ngomongnya" ucap El sambil menggeplak pelan kepala Alvino.
"Yaudah siapa kek? Cepetan ih penasaran nih aku"
"Abang Al kepo yaaaa" ucap Caca kecil.
"Apaan sih Caca, abang ga ngomong sama Caca" ucap Alvini sambil menyenggol pelan tangan Caca yang membuat permen yang sedang di pegang Caca jatuh ke lantai.
"Mami...." rengek Caca. Dan Sinta hanya menenangkan Caca dan kemudian Kakek melanjutkan pembicaraan tadi.
"Cucu dari keluarga Armawidjaya" ucap Kakek singkat.
"APA? Yang adeknya Alka sama Arka, Kek? Alvino mau lah kalo sama itu" ucap Alvino girang tanpa tahu bahwa yang dijodohkannya adalah Fira bukan Ara.
"Tadi ga mau!" ucap Mami.
"Mau, Mi! Mau"
"Ya sudah kamu sudah menyetujui dan dari pihak sana juga setuju. Nanti 2 minggu lagi kita adakan pertunangan ini" jelas Kakek.
"Tanggal berapa Kek?"
"22 Agustus nanti" jawab Kakek.
22 Agustus? Wah jadi pertunangannya pas Ara ulang tahun! Pantesan tadi dia nanya jodoh-jodohan ternyata dia udah tau toh batin Alvino sembari tersenyum memikirkan itu.
Terimakasih sudah membaca
Jangan lupa tekan bintang💚
KAMU SEDANG MEMBACA
My Name is SYANARA (COMPLETED)
Teen Fiction"Kamu ga akan pernah pergi, rumah kamu di sini kamu harus bareng terus sama Bunda" ucap Airin menahan putri bungsunya. "Maaf Bun, Ara pengen cari kebahagian Ara dan kebahagian itu ga Ara dapet di sini" ucap Ara sembari melepaskan tangan Airin yang m...