Kakak Tantik (Revisi)

39.7K 2.4K 5
                                    

Setelah kejadian Ara berbaikan dengan bundanya, sikap Ara pada bundanya kembali menghangat namun sikap irit bicara masih melekat dalam dirinya. Tetapi sikapnya pada anggota keluarganya yang lain masih sama walaupun jika diajak bicara Ia akan menjawabnya walau hanya satu atau dua kata saja.


Seperti niatnya di awal, Ara pergi untuk mencari suatu pekerjaan. Ia terus berjalan di pinggir jalan sambil melihat jika ada toko atau restoran yang membutuhkan pegawai baru. Karena jika ia melamar ke kantoran pasti tidak akan diterima karena Ia masih berstatus seorang pelajar.

Ara berhenti tepat di depan restoran yang sangat ramai. Ia masuk dan bertanya kepada pegawai yang ada di depan restoran tersebut adakah lowongan pekerjaan untuknya dan pegawai itu menjawab ada.

***

Alvino sedang mengajak keluar adik manjanya yaitu siapa lagi kalau bukan Caca. Alvino sudah seharian mengajak Caca, mengurusi Caca bahkan uang jajan Alvino hampir habis karena Caca yang terus saja minta jajan.

"Abang, Caca lapel" ucap Caca sambil menoleh kearah Alvino yang sedang mengendarai mobil.

"Eum.. Caca kita makan dirumah aja yuk! Minta bibi buatin ayam goreng upin ipin kesukaan Caca" jawab Alvino mencoba membujuk Caca agar makan dirumah saja, karena uang yang Alvino bawa sekarang sudah menipis.

"Ipin ipin? Mau mauuu! Tapiii.." jeda sebentar karena Caca mengganti video yang sedang diputar di handphone Alvino dengan video animasi kartun lainnya, "Au akan ditempat ami"

"Tempat Mami? Dimana? Tempat Mami kan dirumah. Dan sekarang Mami lagi ke bandung sama Papi" tanya Alvino bingung.

"Di lestoan ami abaaaang! Dasar bocil abang mah"

"Heh, tau darimana bocil-bocil, sembarangan!" ucap Alvino kesal sambil mencubit pipi gembul Caca.

"Abang ajalin Caca, gala-gala Caca ga tau angka lapan aktu tu" Alvino menepuk jidatnya, memanng benar jika berbicara sembarangan didepan anak kecil pasti akan selalu diingat. Dasar adik gue batin Alvino.

Tiba direstoran tempat Mami Alvino, Caca langsung berlari masuk. Berlari menerobos orang yang sedang berlalu lalang didalam sana. Dan ternyata restoran itu tempat Ara bekerja juga. Saat berlari Caca menabrak Ara yang sudah mengantarkan pesanan pengunjung.

"Aduh" ucap Caca saat menabrak Ara.

"Eh, yaampun maaf ya sayang! Kaka ga liat kamu, lagian juga kamu malah lari-lari" ucap Ara sambil mengajak anak kecil itu minggir karena mereka tadi berdiri menghalangi jalan.

"Kaka tantik" ucap Caca refleks saat melihat wajah Ara.

"Eh?" Ara bingung saat Caca berkata bahwa kaka cantik, mungkin. "Kamu gapapa tadi kan?" tanya Ara.

"Ndak, aku lapel" jawab Caca kecil.

"Laper? Yaudah mau makan apa? Biar kaka ambilin, kamu duduk disini dulu ya tunggu, eh tapi kamu kesini sam siapa? Masa anak sekecil kamu ga ada yang nemenin. Ehh tapi nama kamu siapa?" tanya Ara bertubi-tubi yang membuat Caca tertawa kecil.

"Haha, nama aku Caca. Aku kesini sama abang. Tapi abang lama dan Kaka tantik lucu, Caca suka" ucap Caca sambil tertawa.

"Eumm, oke-oke kamu juga lucu kakak suka. Ohiya nama kaka Syanara panggil Ka Ara aja ya. Iya kaka ambil makan dulu yaa"

"Oke ka Ala tantik" jawab Caca sambil tangannya membentuk tanda oke walaupun belum bisa.

Ara berlalu kebelakang untuk mengambil makanan untuk Caca, saat didapur Ara diberitahu oleh pegawai lain bahwa anak kecil tadi merupakan anak dari pemilik restoran ini.

Lain halnya, Alvino mengurus mobilnya karena tempat parkir yang sudah ramai dan penuh sehingga melupakan Caca yang melarikan diri langsung masuk kedalam restoran milik sang Mami. Ia tidak heran jika Caca nyelenong saja, karrna itu sudah biasa terjadi dan para pegawai disana sudah sangat kenal dengan anak kecil menggemaskan yang bernama Caca itu.


Terimakasih sudah membaca
Jangan lupa tekan bintang💓

My Name is SYANARA (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang