1-0 (Revisi)

35.6K 2.3K 3
                                    

--Di kediaman keluarga Geovan

Saat ini keluarga Geovan tengah berkumpul diruang keluarga. Mereka sengaja meluangkan waktu malam ini untuk berkumpul bersama, berbagi cerita dan pastinya untuk meluangkan waktu dari pekerjaan dan aktivitas lain.

"Bang Al, gimana tadi Caca ga nakal kan?" tanya Sinta pada Alvino yang sedang bermain game bersama dengan El.

"Nda nakal Amiii" protes Caca kecil.

"Anak gadis Papi pasti ga nakal dong yaa" ucap Shanan sambil mencium Caca yang sedang ada di pangkuannya sambil memainkan tab sang Papi.

Caca mengangguk lucu membuat Shanan mencubit pelan hidung mungil Caca.

"Iya ga nakal! Tapi pengennya jajan terus, uang abang abis buat Caca jajan doang!" jawab Alvino dengan nada kesal.

"Yaelah uang doang, itu pun uang Papi Al!" celetuk Elvano.

"Ya maka dari itu. Itu uang Papi yang udah jadi jatah gue, berarti milik gue dong. Hih!" jawan Alvino sambil menyenggolkan bahunya kebahu sang abang.

"Apaan si senggol-senggol! Senggol bacok nih" ucap Elvano

"Alay lo! Lo tuh yang apaan!" jawab Alvino.

"Setan dasar"

"Gila sia"

"Apa lo?"

"Apa si!"

"Stre-"

"Stop! Kalian ko malah berantem sih" ucap Sinta menghentikan perdebatan kakak beradik itu.

"Tau kalian tuh bukan ngomong yang baik-baik malah ledekan kaya gitu. Liat nih anak gadis Papi tercemar sama kalian" ucap Shanan sambil mengelus kepala Caca lembut, sedangkan Caca sedang melihat Elvano dan Alvino yang sedang di pelototi oleh Sinta sang Mami.

"Caca sayang! Jangan dengerin omongan Babang tadi yaa" pinta Elvino yang sudah mengabaikan game nya itu.

"Babang au tau ga?" Caca malah bertanya.

"Mau tau apa?" Elvano balik bertanya.

Takk..

"Heh sunggokong! Lo apaan si jitak kepala gue!" ucap Elvano kesal kepada Alvino.

"Maen yang bener anjir!" ucap Alvino.

"Abang jangan ngomong kasar!" peringat Sinta.

"Maaf Mami" ucap Elvano dan Alvino bebarengan.

"Gue udahan maennya, mau maen sama adik gadis gue" ucap Elvano sambil melempar stik game yang berada genggamannya ke arah dada Alvino.

"Anj--"

"ALVINO!" teriak keras Sinta yang tau kalau Alvino akan mengucapkan kata yang lebih kasar. Dan Alvino hanya meringis.

"Papi heran deh, anak jaman sekarang suka banget ngomongin hewan yang ga bersalah" ucap Shanan.

"Hewan pi? Auuuu" teriak Caca sambil memeluk dengan erat tubuh sang Papi.

"Caca sayangnya Babang El yang ganteng, hewannya sekarang lagi bobo. Jadi kalo mau entar aja yaa" ucap Elvino sambil menarik tangan Caca agar mau turun dari pangkuan sang Papi.

"Ihh ndak au babang!" jawab Caca.

"Biar sama Papi bang! Adik kamu kan kalo udah sama Papi lengket banget" ujar Sinta. Elvano hanya memasang wajah pura-pura sedihnya gar sang adik mau duduk di dekatnya.

"Hahaha adik gadis gue gamau duduk deket lo hahaha" ucap Alvino menertawakan abangnya.

"Sosoan ledekin gue lo! Emangnya adik gadis gue mau sama lo?" ujar Elvino yang tak mau kalah.

Sedangkan Shanan dan Sinta hanya menggelengkan kepala melihat kedua anak lelakiya memperebutkan anak perempuan satu-satunya itu.

"Kita liat aja nih!" Alvino berdiri dan menghampiri Caca. Elvino hanya senyum meremehkan dan Alvino langsung membisikan sesuatu kepada Caca, "Caca duduk dipangku abang Al yu! Nanti abang Al ajak maen Caca kerumah kaka cantik" sontak Caca langsung berpindah duduk ke pangkuan Alvino.

Elvano yang melihat itu hanya diam tak menyangka adik gadisnya mau dengan Alvino si kutu kupret itu. Alvino tersenyum penuh kemenangan.

"1-0 uhuy!" celetuk Alvino.

Terimakasih sudah membaca
Jangan lupa tekan bintang💓

My Name is SYANARA (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang