Airin masih memikirkan permintaan Ara tadi, bahkan saat menemani suaminya pun pikirannya hanya tertuju kepada Ara. Keenan merasa bingung dengan istrinya yang hanya melamun, biasanya Airin akan bertanya bagaimana kegiatan seharian Keenan di kantor.
"Kenapa Bun?" tanya Keenan.
"Hah? Engga papa Yah" gelagap Airin.
"Bun, kita udah bareng-bareng dua puluh tahun lebih dan aku tau banget sikap kamu. Ada masalah apa?"
"Yah, Ara minta Bunda untuk batalin acara perjodohan Fira dengan cucu keluarga Geovan. Bunda ga tau apa sebabnya, tapi apa boleh Bunda minta Ayah setuju dengan permintaan Ara?" Airin menyampaikan apa kemauan Ara.
"Maksudnya apa? Kita udah sepakat dan setuju dari awal. Kita ga bisa maen batal-batalin aja, memangnya Ara kenapa?"
"Ara ga ngasih alesannya, tapi aku pengen ngabulin permintaan Ara. Selama ini aku belum pernah lihat rengekan dan permintaan Ara dan sekarang Ia meminta ke aku dan aku udah ngomong bakal setuju dan juga aku ingin meniyakan permintaan itu" Airin berkata dengan wajah sendu mengingat selama ini Ara tidak dekat dengannya dan Ia tidak ingin membuat Ara kembali jauh dengannya.
"Kamu ngomong enteng, Bun. Ingat keluarga kita bukan hanya Ara, kita harus mikirin perasaan orangtua kita saat kita tiba-tiba bilang ingin batalin rencana perjodohan ini. Pertemuannya nanti malam dan apa kata keluarga Geovan nanti, kamu ingin keluarga kita malu?"
"Bukan gitu tapi kita kapan sih kabulin permintaan Ara, hubungan baik kita antara Ara baru terjalin akhir-akhir ini. Kamu mau kita jauh lagi Yah?" tanya sinis Airin kepada Keenan.
"Ya tapi alasannya apa?"
"Udahlah emang dasarnya kamu ga sayang sama Ara kan?" Airin berkata dengan nada emosi yang sedikit memuncak.
"Jangan ngomong sembarangan kamu--"
"Sampai Ara kenapa-kenapa aku gak akan maafin kamu" ucapannya memotong perkataan Keenan.
"Hey, ini bukan kemauan aku. Kita ga boleh kayak gini Bun" ucap Keenan mendekat dan mendekap Airin mencoba meredam emosi Airin yang akan memuncak.
***
Di lain sisi, Alvino pulang sekolah segera menemui Sinta untuk bertanya siapa yang akan di jodohkan dengannya.
"Mi, siapa nama yang mau di jodohin sama aku?"
"Kalo ga salah sih Syafira, Al"
Shit, kenapa ga dari awal gue tanya batin Alvino.
"Kenapa si Al?" tanya penasaran Sinta.
"Apa gak bisa aku di jodohin dengan Syanara aja?"
"Loh kenapa memang?"
"Ara itu Syanara, Mi. Dia itu pacar aku dan Mami pun udah kenal baik sama dia. Dia juga cucu keluarga Armawidjaya dan aku cuman mau di jodohin sama dia" jelas Alvino.
"Waktu itu kenapa kamu terima? Dan kamu jangan becanda sama Mami ya Al" ucap Sinta memperingati.
"Siapa yang becanda si Mi. Ini masalah serius dan gak akan ada becanda-becandaan" ucap nada kecewa Alvino.
Alvino bergegas meninggalkan Sinta untuk memasuki kamarnya samapi di kamar Ia mencoba menghubungi Ara namun Ara sama sekali tidak menjawab telponnya.
Arrrgh..
Alvino berteriak sambil meninju kerasnya dinding kamarnya.
Terimakaih sudah membaca
Jangan lupa tekan bintang yaaaa💚
KAMU SEDANG MEMBACA
My Name is SYANARA (COMPLETED)
Teen Fiction"Kamu ga akan pernah pergi, rumah kamu di sini kamu harus bareng terus sama Bunda" ucap Airin menahan putri bungsunya. "Maaf Bun, Ara pengen cari kebahagian Ara dan kebahagian itu ga Ara dapet di sini" ucap Ara sembari melepaskan tangan Airin yang m...