DEAR NAME ✔

06

🍀DEAR NAME🍀
***

"Wohoooo!!!"

"Hahaha, hyung! Hentikan!"

Doyoung tertawa terbahak-bahak melihat Taeyong yang menari dengan gila dihadapannya. Mereka berdua kebetulan hari ini berada di kamar yang sama untuk jadwal fanmeet mereka di Jepang. Setelah hari itu, NCT 127 harus melanjutkan jadwal mereka di Jepang, tidak ada waktu bagi Doyoung untuk terus frustasi. Citranya sebagai idol yang profesional harus dia keluarkan saat ini.

Doyoung dan Taeyong, mereka bersenang-senang dengan Doyoung memutarkan lagu melalui speaker bluetooth milik Taeyong. Keduanya menari seperti orang gila. Mereka seolah melupakan jika beberapa hari lalu sempat tidak ingin saling berbicara karena Doyoung yang masih merasa keberatan dengan Taeyong yang tidak membelanya.

Keduanya tiba-tiba menoleh saat lagu yang diputar melalui speaker bluetooth berganti menjadi sebuah nada dering, menandakan ada sebuah panggilan masuk.

"Seseorang menelponmu, Doyoung-ah!" Doyoung mendengus dan meraih ponselnya dengan sedikit kesal.

"Mungkin sasaeng- eomma!"

Doyoung membetulkan posisi tidurnya karena ibunya menelpon, bahkan meminta untuk melakukan videocall.

"Eommamu?"

"Hyung ikut menyapa?"

"Tentu saja!"

Taeyong mendekati Doyoung dan sedikit menampakkan wajahnya kearah kamera sebelum Doyoung benar-benar menerima panggilannya.

"Sudah?" Taeyong mengangguk dan Doyoung menerima panggilan tersebut.

"Eoh? Eomma wae- WOAKKHH!"

"Hush! Jangan teriak-teriak!"

Doyoung hanya menutup mulutnya menggunakan salah satu tangannya dengan kedua matanya fokus pada seseorang yang berdiri di samping ibunya. Dia menunduk sambil mengaduk adonan kue. Taeyong yang juga melihatnya hanya bisa membuka mulutnya lebar dan dengan kedua mata yang terbuka lebar pula. Kedua pria itu terkejut.

"A-ani, eomma! Bagaimana-"

"Ish! Bukannya kau sangat ingin melihatnya?"

Doyoung hanya bisa menahan nafasnya. Kedua matanya masih fokus pada orang tersebut.

"Sejeong-ah! Lihatlah Doyoung!"

Sejeong, wanita yang berdiri sebelah ibu Doyoung itu mendongak dan melihat kearah kamera yang menampilkan Doyoung dan Taeyong yang wajahnya sangat dekat dengan kamera. Spontan dia tertawa pelan dan kembali melanjutkan pekerjaannya mengaduk adonan kue.

"Aku bisa melihat lubang hidungnya."

Ibu Doyoung tertawa keras setelah mendengar ucapan Sejeong. Spontan Doyoung dan Taeyong membetulkan posisi mereka. Keduanya duduk bersebelahan dengan bersandar pada dinding di kasur.

"Sudah! Kau bisa melihat wajahku!"

Sejeong mendongak kembali dan tersenyum. Wanita itu tampak sedikit membungkuk dan kembali menatap layar.

"Annyeonghaseyo, Doyoung-ssi, Taeyong-ssi..."

Doyoung tidak bisa menahan senyumnya. Dia menoleh kearah Taeyong yang tersenyum jahil kearahnya. Spontan Doyoung mendorong Taeyong hingga pria itu terjungkal dari atas kasur.

"Hei! Kau apakan Taeyong?"

"Molla! Dia menyebalkan!"

Sejeong tertawa pelan dibalik punggung ibu Doyoung, membuat Doyoung menunjukkan wajah cemberut.