37

2.8K 420 193
                                    

"Terima kasih

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Terima kasih.."

Daniel tersenyum pada seorang pekerja yang membawakan minuman ke ruangannya. Pria itu menatap Sejeong yang sejak tadi diam dan menunduk tanpa berani menatapnya.

Yeonwoo sudah pergi sejak tadi. Setelah melalui diskusi panjang, Daniel memberi Yeonwoo hukuman dengan mengurangi jadwalnya dan menyuruhnya mengikuti kelas dan konsultasi dengan psikolog. Yeonwoo harus menghilangkan obsesinya untuk berganti-ganti pasangan seperti sekarang. Itu sangat berpengaruh buruk terhadap karirnya. Daniel bahkan sampai menukar manager perempuan itu. Manager sebelumnya juga mendapat teguran dari Daniel langsung.

"Sejeong-ah?" Sejeong mendongak.

"Suamimu.. Sungguh.. Kim Doyoung? NCT?" Wanita itu mengangguk.

"Bagaimana bisa? Bukan maksudku tidak percaya padamu-"

"Married by accident." Sejeong tersenyum sekilas. "Aku.. tidak begitu ingat.. Hanya saat aku bangun, kami berdua telanjang, lalu beberapa waktu kemudian aku hamil."

"Kau yang mencarinya?" Sejeong menggeleng.

"Beruntungnya, Doyoung yang datang. Dia yang memaksa untuk bertanggungjawab."

"He is good.." Daniel mengangguk-anggukan kepalanya. Walaupun dia sering mendengar keluhan atau cerita-cerita Sejeong tentang suaminya, baru kali ini dia mendengar itu semua.

"Apa Yeonwoo sudah sering melakukan ini?" Sejeong terdiam sejenak. "Menggoda banyak laki-laki?"

Daniel menghembuskan napasnya kasar. Kepalanya sangat pening jika harus mengingat-ingat kelakuan Yeonwoo selama menjadi artisnya.

"Ya.. Seperti itulah dia. Sebelum menandatangani kontrak dengan agensiku 3 tahun lalu, perilakunya lebih parah dari ini.."

"Kupikir itu semua hanya rumor yang aku dengar dari teman-temanku.."

"Jadi kau sudah tahu?"

"Heum.. Itulah sebabnya aku khawatir saat Doyoung bekerja dengannya.." Sejeong tersenyum miring. "Aku tidak pernah cemburu dia bekerja dengan siapapun. Namun saat aku tahu dia bekerja dengan Yeonwoo, rasanya sangat khawatir.."

"Apa itu termasuk naluri seorang istri?" Sejeong tertawa pelan dan mengedikkan bahunya.

"Mungkin.."

"Apa Jihyo juga akan seperti itu saat kami menikah?"

"Bisa jadi."

"Aku harus banyak meminta saran darimu, Sejeong-ah.." Keduanya tertawa pelan.

"Sekarang.. Bagaimana hubunganmu dan Doyoung? Apa kalian bertengkar atau.. bagaimana?"

Tawa wanita itu menghilang berganti dengan helaan napas pasrah. Sangat sedih jika harus mengingatnya.

DEAR NAME ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang