21

2.6K 386 108
                                        

🍀DEAR NAME🍀
***

Udah kubilang, aku bener2 semangat nulis disini wkwk, makasih semuanya ❤❤❤❤

























































"Satu.. Dua.. Bagus!"

"FOTO TERAKHIR!"

Segerombol laki-laki yang sedang melakukan pemotretan sejak pagi itu mulai memenuhi area foto, berdiri pada formasi mereka masing-masing sambil mendengarkan instruksi dari sang fotografer.

"Kau bisa sedikit ke kanan?"

"Yak! Bagus! Sekarang bisa sedikit maju, iya!"

Semua orang fokus memperhatikan sesi foto itu dengan senyum bangga. Selain karena kumpulan laki-laki itu yang akan memulai debut mereka, tapi juga karena sosok Sejeong yang melakukan pekerjaan dengan sangat profesional membuat yang lainnya ikut merasa bersemangat.

"Kerja bagus semuanya!"

"Terima kasih!!"

Suara tepuk tangan menggema pada seluruh isi studio. Sesi foto kali ini telah selesai dan semua saling memuji pekerjaan satu sama lain.

"Kau hebat, nuna!" Puji Justin dan menepuk pundak wanita yang lebih tua darinya itu.

"Terima kasih. Aku bisa pergi dulu? Aku harus menjemput Minyoung. Fotonya sudah kuberikan pada Siyeon untuk diedit. Jika ada sesuatu, segera hubungi aku."

"Siap! Nuna hati-hati dijalan. Titip salam untuk Minyoung!" Sejeong mengangguk dan menenteng tasnya. Dia berpamitan dengan yang lain dan dengan terburu-buru segera menuju mobilnya.

Baru saja dia hendak menyalakan mesin mobilnya, satu pesan masuk dengan nada notifikasi khusus itu membuatnya cepat-cepat mencari ponselnya dalam tas.

'Aku baru selesai syuting MV, setelah ini aku ada pembacaan naskah. Jaga dirimu baik-baik, Sejeong-ah. Jangan lupa makan, istirahat. Jangan paksakan dirimu, arra? Titip salam untuk Minyoung, katakan padanya aku akan segera pulang. Aku mencintaimu..'

Senyum tersungging pada bibir tipisnya. Sejeong mengetikkan pesan balasan itu dengan cepat. Dia hanya berharap suaminya itu segera diizinkan membeli ponsel baru agar mereka tidak merepoti Johnny terus menerus.

'Kau juga, Doyoung-ah. Aku juga mencintaimu.'

***

Doyoung memasuki ruangan berupa aula luas dengan kursi yang telah ditata membentuk melingkar. Pria itu membungkuk sopan, menyapa setiap orang yang dilihatnya sampai akhirnya dia berhasil menemukan tempat duduknya. Bangku-bangku disana memang belum terisi penuh, tapi itu sudah membuatnya cukup gugup. Ini pertama kalinya dia ikut dalam pembacaan naskah sebesar ini.

"Annyeonghaseyo, Doyoung-ssi?"

Doyoung tersentak saat seseorang menyentuh bahunya. Perempuan cantik dengan rambut panjangnya itu tersenyum tipis padanya. Doyoung spontan berdiri dan membungkuk sopan.

DEAR NAME ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang